Posts

Showing posts from March, 2011

Balada PSSI a la Jusuf Kalla

Image
Ini cerita pada Medio April 2007. Ketika itu saya terhiburkan dan tertawa ketika menonton celetukan dan cerita Jusuf Kalla yang saat itu masih menjadi Wapres, ketika membuka Munas PSSI (disiarkan langsung ANTV pada Malam Jumat): Pada awal sambutan, dia mengatakan dirinya sering ditanya di luar negeri, Vice President apa olahraga yang digemari di Indonesia? agak susah menjawabnya, karena kalau jawab sepak bola, nanti ada pertanyaan lanjutan, apa prestasinya? Jusuf Kalla mengatakan dirinya selalu disodori data "prestasi" Indonesia ketika dulu tahun 1950-an mampu meraih hasil seri di Olympic Games. "Hasil seri saja dianggap prestasi dan diingat hingga setengah abad, bayangkan kalau kita menang. Anjasmara memang gagal penalti dan dia pasti ingat terus," Jusuf Kalla juga menantang para pemuka PSSI : kapan Indonesia bisa main di World Cup? karena seharusnya negara seperti Indonesia bisa melebihi negara-negara kecil seperti Kuwait, Arab Saudi, Togo, Kamerun yang menembu

Kiprah Holcim di peta industri semen nasional

Image
Belum tuntasnya pabrik baru untuk mendongkrak kapasitas produksi PT Holcim Indonesia Tbk berujung pada penurunan pasar emiten tersebut. Penyehatan leverage pascakuasi reorganisasi pun membuka ekspektasi baru. Selama beberapa tahun ke depan, penjualan semen nasional diperkirakan tumbuh stabil sekitar 6%, yang memicu para produsen semen nasional meningkatkan penjualan dan kapasitas pabriknya, tidak terkecuali Holcim. Perusahaan berinduk di Swiss tersebut berencana mendongkrak produksinya demi meningkatkan penjualan domestik, dengan membangun pabrik di Tuban Jawa Timur. Pabrik berkapasitas 1,7 juta ton per tahun ini menyedot dana US$450 juta atau US$264,7 per ton. Namun membangun pabrik tentu saja tidak semudah membalik telapak tangan. Konstruksi pabrik tersebut sekarang masih berjalan dan diperkirakan baru tuntas pada 2013 dan efektif beroperasi pada kuartal III/ 2013. Akibatnya, pertumbuhan volume penjualan semen Holcim Indonesia pada tahun lalu masih berada di bawah level pertumbuhan i

Ketika semua itu memang ada waktunya

Image
Setiap orang ada waktunya dan setiap waktu ada orangnya. Itu salah satu petuah bijak yang mengaitkan antara waktu dengan kepercayaan ataupun mandat yang diberikan. Ada satu nama yang baru saja menjadi pembicaraan di ranah sepak bola, yaitu Michel Platini yang pada Selasa pekan ini terpilih kembali menjadi Presiden Badan Sepak Bola Eropa (UEFA). Legenda Prancis berusia 55 tahun itu akan menjalankan mandat keduanya selama 4 tahun. Pertama kali dia terpilih pada 2007 saat mengambilalih jabatan tersebut dengan keunggulan tipis 27 suara melawan 23 suara dari Lennart Johansson asal Swedia. “Besarnya tanggung jawab ini adalah melindungi permainan. Bagi saya, sepak bola hanyalah sebuah permainan. Selama kita menjaga permainan, dengan semangatnya, kita akan meraih kemenangan,” kata Platini, seperti dikutip Antara. Dahulu, Platini dikenal membentuk kuartet maut di dapur pacu timnas Prancis bersama Alain Giresse, Luis Fernandez dan Jean Tigana. Mereka punya julukan "carré magique" (mag

Mari tengok kinerja ADHI dan PTPP

Lambatnya realisasi proyek pemerintah berdampak pada pendapatan dua emiten konstruksi yang juga berstatus sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yakni PT Adhi Karya Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk sepanjang 2010. Namun, keduanya masih mengantongi pertumbuhan laba bersih, didukung oleh efisiensi. Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyebutkan minimnya pertumbuhan pendapatan pada tahun lalu sudah diperkirakan sebelumnya, mengingat proyek pemerintah yang banyak tertunda, tecermin dari penyerapan APBN yang turun sekitar 3,5% pada tahun lalu. "Proyek pemerintah memang kadang memberikan nilai tambah, tetapi kadang juga suka terlambat pengerjaannya. Untuk perusahaan BUMN karya, saya harapkan dapat lebih memperluas bisnis usaha, baik di dalam maupun di luar negeri. Jangan terlalu tergantung juga pada proyek pemerintah," katanya. Adhi Karya, yang merilis kinerja keuangannya kemarin, membukukan laba bersih Rp189,48 miliar sepanjang tahun lalu, naik dibandingkan dengan Rp1

Peluang untung PTBA dari Jepang

Image
Gempa dan tsunami yang merusak fasilitas pembangkit listrik nuklir di Jepang kembali mengerek harga batu bara. Bagaimana dampaknya terhadap kinerja BUMN batu bara terbesar PT Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam? Dampak kenaikan harga batu bara itu memang tidak serta-merta atau langsung dirasakan oleh emiten-emiten penghasil batu bara di Bursa Efek Indonesia. Meski, kenaikan harga itu tentu akan mendongkrak ekspektasi kinerja emiten bersangkutan. Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai berhentinya pasokan energi nuklir yang melistriki hampir 30% wilayah Jepang akibat gempa dan tsunami itu bisa jadi peluang bagi industri batu bara di Tanah Air mengekspor produksinya ke negara tersebut. Selain itu, dengan kembali terkereknya harga minyak mentah bumi sejalan dengan krisis politik di Libia, harga jual rata-rata diperkirakan naik minimal 10%. Kenaikan itu secara otomatis akan pada peningkatan kinerja emiten bersangkutan. "Akibat berhentinya saluran listrik dari PLTN Jepan

Harga CPO dan target saham BWPT

Image
Menyambut pengumuman laba bersih PT BW Plantation Tbk, para analis menaikkan target harga saham perseroan di pasar. Fasilitas kredit untuk mendongkrak produksi dinilai menjadi katalis tambahan. Laba bersih emiten sawit ini pada akhir 2010 naik 45,45% menjadi Rp243,58 miliar, dibandingkan dengan posisi 2009 senilai Rp167,46 miliar. Laba bersih itu setara dengan EPS Rp60,62 per saham. Kuatnya capaian tersebut ditopang pendapatan usaha yang tercatat naik 22% dari Rp584,11 miliar pada 2009 menjadi Rp712,17 miliar pada akhir tahun lalu. Menyambut itu, analis PT Kresna Securities Gemilang Lim merekomendasikan beli dan menaikkan target harga saham perseroan menjadi Rp2.025. Terlebih, produksi tandan buah segar (TBS) dua bulan pertama 2011 melampaui ekspektasi. "Target harga kami naik sebesar Rp75 atau sebesar 3,8% sehubungan dengan tingkat rata-rata biaya tertimbang yang menurun dari 10,7% menjadi 10% berujung pada penurunan biaya utang dari 8,6% menjadi 7,9%," tuturnya dalam lapo

Ini gaji Sepp Blatter dan pengurus FIFA

Image
Ternyata Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) pun bersikap sangat tertutup dalam hal finansialnya. Hal itu tecermin dalam laporan keuangan FIFA Tahun 2010 yang dirilis Februari 2011. Ada yang menarik terutama pengeluaran untuk anggota Komite Eksekutif, yaitu sebesar 56% dibandingkan jumlah yang dikeluarkan pada 2009. Ditilik lebih jauh ke belakang, pada 2009 pun gaji “para eksekutif” FIFA telah dinaikkan 13% dari anggaran 2008. Jumlah dana yang dikeluarkan FIFA untuk menggaji dan memberi ongkos kepada 24 anggota Komite Eksekutif termasuk Presiden Sepp Blatter pada 2010 mencapai 20,3 juta pound atau sekitar Rp290 miliar. Jumlah itu pun termasuk salary untuk Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke dan empat direktur senior. Andaikata jumlah itu dibagi rata, maka setiap anggota mendapatkan sekitar 700 ribu pound (sekitar Rp10 miliar) per tahun. FIFA tidak mau memberikan rincian detail terkait besaran gaji dan pengeluaran bagi Blatter dkk. FIFA beralasan soal finansial tersebut merupakan

Seberapa tinggi kenaikan harga baja di dunia?

Image
Produksi baja dunia di 64 negara produsen meningkat 8,8% pada Februari 2011 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 117 juta metric ton. World Steel Association menyebutkan dari total 64 negara produsen, produksi baja secara keseluruhan mencapai 117 juta metric ton pada Februari. Volume produksi tersebut relative lebih rendah jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya yang sempat di level 127 juta metrik ton. Namun, jika dibandingkan antara periode yang sama tahun lalu, tingkat produksi tersebut lebih tinggi 8,8%. Pada periode tersebut produksi baja global mencapai sekitar 107 juta metrik ton. Produksi baja China mencapai 54,3 juta metrik ton atau naik 9,7% dibandingkan dengan Februari 2010. Kenaikan produksi juga dialami Jepang, yaitu naik 5,7% menjadi 8,9 juta metric ton, sedangkan produksi baja Korea Selatan naik 25,7% menjadi 5 juta metric ton. Di kawasan Eropa, Jerman memproduksi 3,7 juta metric ton atau naik 7,9%, dan Italia juga naik sekitar 4,9% menjadi

Bukopin vs Danamon, Siapa unggul di UMKM ?

Image
Mereka sama-sama mengejar laba di bisnis kredit untuk 'wong cilik', industri usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) yang dikenal tahan banting ini berhasil menjaga posisi keuangan mereka. Siapa lebih baik? Adalah PT Bank Danamon Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk yang selama ini dikenal mengekor kesukseskan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyeriusi bisnis kredit di sektor UMKM. Dalam paparan kinerja 2010 belum lama ini, Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho menyebutkan peningkatan laba bersih perseroan didukung pendapatan non bunga di semua segmen nasabah terutama UMKM. Per Desember 2010, Bank Danamon meraup laba bersih konsolidasi Rp2,88 triliun, naik 88,1% dari capaian tahun sebelumnya Rp1,53 triliun. Kinerja serupa dibukukan Bank Bukopin dengan laba bersih Rp493 miliar, tumbuh 36% dari posisi 2009 senilai Rp362 miliar. Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi menyebutkan volume kredit perseroan pada tahun lalu mencapai Rp30,2 triliun, tumbuh 23% dibandingkan dengan posisi 2009 s

So this is Indofood's next strategy

Image
Investors is still waiting for further action of PT Indofood Sukses Makmur Tbk to maintain its performance this year after it succeeded to book net income of IDR2.95 trillion or up 42.2% compared with the realization in 2009. Head of Research of PT Recapital Securities Pardomuan Sihombing said that the investors is awaiting for the next solid action of Indofood, especially corporate action in form of expansion plan intended to maintain positive sentiment from Indofood’s current financial statement. “Besides waiting for corporate action, the increase of commodity price which occurred lately has to be a serious concern for the company. The increasing commodity price will overshadow the company,” he said. Based on the company’s financial statement published yesterday, Indofood successfully booked consolidated net sales of IDR38.40 trillion in 2010 or up 2.7% from IDR37.40 trillion in 2009. The increasing sales are contributed by all strategic subsidiary of Indofood, except Bogasari. Group

Perlukah safeguard untuk impor plastik dan terpal?

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) secara resmi memulai penyelidikan tindakan pengamanan (safeguard) terhadap kenaikan volume barang impor terpal, awning dan kerai matahari dari serat sintetik. Dalam pengumuman kepada publik hari ini 22 Maret 2011, Ketua KPPI Halida Miljani mengatakan pihaknya telah menerima permohonan dari Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAplas) yang mewakili industri dalam negeri untuk melakukan tindakan pengamanan. INAplas meminta safeguard terhadap kenaikan volume barang impor terpal, awning dan kerai matahari dari serat sintetik (tarpaulins, awnings and sunblinds of synthetic fibres). Pihak pemohon, kata Halida, telah menyampaikan data yang menunjukkan industri dalam negeri yang bersangkutan telah mengalami kerugian sebagai akibat dari kenaikan volume barang impor tersebut yang memiliki nomor HS 6306.12.00.00. Dampaknya, menurut INAplas, industri dalam negeri mengalami kerugian serius. "Berdasarkan hal tersebut, KPPI mem

Arthatel & koneksi anggota bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuat peraturan baru terkait back-up koneksi lebih dari sebuah yang dimiliki anggota bursa (AB). Bahkan BEI telah menyiapkan standar standard operational procedure (SOP) terhadap sistem informasi dan teknologi (IT) yang dimiliki BEI. Diantaranya adalah membuat cadangan pada semua sistem dan alat-alat TI di BEI. Sekaligus meningkatkan jadwal pemeriksaan rutin terhadap semua hal yang terkait dengan TI. Direktur Informasi Teknologi BEI Adhikin Basirun mengatakan, gangguan perdagangan itu hanya terjadi pada anggota bursa yang berlangganan Arthatel untuk koneksi ke BEI. ”AB harus memiliki back up lebih dari satu. Ini akan diwajibkan,” jelasnya, hari ini [Senin 21 Maret 2011]. Sebelumnya, terjadi ganguan datafeed (sistem pengiriman data) yang terjadi mulai sekira pukul 10:10 hingga tiga puluh menit, tadi pagi. Sebenarnya aturan tentang keharusan memiliki back up koneksi lebih dari dari satu sudah ada. Tapi baru sebatas pada himbauan. Sehingga mungkin sebagia

what happened to the plastic industry?

Image
Downstream plastic manufacturer claimed their loss over IDR2 trillion sales in 2009-2010 amid to plastic raw material import duty by 10%-15% from countries outside Southeast Asia. This adverse condition, which has been going for 2 year, tangles 3 downstream manufacturers in troubles. The 3 manufacturers are Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia (Aphindo), Industri Plastik Hilir Flexible (Rotokemas), and Gabungan Industri Aneka Tenun Plastik Indonesia (Giatpi). They urged the government to revoke the policy and set it back at 0%. If not, the three associations, which compile 800 companies and 500,000 workers, sustainability might come to an end. The needed to be revoke regulation is Minister of Finance Regulation No. 19/PMK. 011/2009 on the Stipulation on the Rate of Imported Duty on Certain Imported Products. Chairman of Aphindo and the spokesperson for the 3 associations Tjokro Gunawan stated the 15% import duty causes the price of plastic raw materials in local and regional marke

wanna raise the fuel price?

Image
Government communicated not to yet follow a measure of several nations in Asia to advance fuel price. Minister of Finance Agus D. W. Martowardojo said that eight nations of Asia plus Australia had escalated their domestic fuel price as a respond for higher global oil price. In November 2010-February 2011, several nations of Asia and Australia were reported to advance their fuel price within the range of 9%-16%. “The highest premium price is in Philippine by 11%, while the highest solar price is in Singapore by 16%. Other nations are more realistic in responding the escalating global oil price,” he stated in a Briefing Media of Ministry of Finance in Jakarta, yesterday [Sunday, March 20]. Indonesian government, as Agus continued, hadn’t planned yet to improve the fuel price even though the economic price of the energy commodity run higher from the cap price of subsidized fuel. In addition, the subsidiezed fuel depends on higher the price of Indonesian crude oil (ICP) and global crude oi

Tidore and the Spaniards

Image
Tidore is an island in the eastern Indonesia of Maluku Island, just west of the larger island of Halmahera. In the pre-colonial era, Tidore was a major regional political and economic power, and a fierce rival of nearby Ternate, just to the north. The sultans of Tidore ruled most of southern Halmahera, and, at times, controlled Buru, Ambon and many of the islands off the coast of Papua. Tidore established a loose alliance with the Spanish in the sixteenth century, and Spain had several forts on the island. While there was much mutual distrust between the Tidorese and the Spaniards, for Tidore the Spanish presence was helpful in resisting incursions by their enemy Ternate, as well as the Dutch forces that had a base on that island. Tidore Island is a bit larger than Ternate. Frequent boats leave Bastion to Rum, where there is a Sunday market. Tidore is dominated by Kiematubu volcano. A paved road goes around most of the island, but beyond the main tone of Soa Siu, the surface degenerate

Punya kemauan, ikuti jejak Adrie Subono

Image
Sorot matanya masih terlihat lelah. Namun senyum hangat masih mengembang di wajah Adrie Subono siang itu. Malam sebelumnya, ayah tiga anak sukses menggelar konser musik Jakarta Jam 2011 selama dua hari berturut-turut. Kali ini Adrie memboyong Never Shout Never, We the Kings, I See Stars, The Starting Line, dan New Found Glory menghibur publik ibukota. Band-band yang besar di situs MySpace ini ternyata memiliki penggemar yang menikmati setiap hentakan musik yang ditampilkan. Sesuai dengan namanya, Jakarta Jam, pergelaran musik ini menggabungkan penampilan band-band lintas aliran musik, seperti power pop, punk, pop akustik, hard core, dan rock. Sebelumnya, Java Musikindo mendatangkan Deftones dan berikutnya, giliran Stone Temple Pilots menggelar konser awal Maret ini. Penampilan band-band yang sebagian besar bergerak secara independen ini mengesankan Java Musikindo mengkhususkan diri pada konser musik rock. Namun, Adrie menepis anggapan ini. Menurut dia, genre musik bukanlah suatu pertim

Lebih suka di Matahari atau di Hero ?

Pertumbuhan ekonomi tahun ini diyakini dapat mencapai 6,6% dengan indeks GDP per kapita di atas US$3.000. Dengan tingkat konsumsi warga yang juga terus tumbuh, siapa pemain ritel yang paling gesit menjemput peluang ini? Di antara sejumlah emiten ritel, PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Hero Supermarket Tbk cukup akrab di masyarakat. Berdasarkan laporan keuangan 2010, keduanya memang mencatat pertumbuhan laba, namun tidak demikian dengan pendapatan. Hero membukukan laba bersih Rp221,91 miliar tumbuh 29,16% dari capaian sebelumnya Rp171,81 miliar. Peningkatan itu terjadi seiring pertumbuhan pendapatan 15,24% menjadi Rp7,67 triliun dari sebelumnya sebesar Rp6,65 triliun. Akan tetapi, beban pendapatannya naik 16,62% menjadi Rp5,87 triliun dari Rp5,04 triliun. Akibatnya, laba kotor emiten berkode saham HERO naik 10,92% menjadi Rp1,78 triliun dari capaian sebelumnya Rp1,61 triliun. Sejalan dengan peningkatan beban pendapatan itu, beban usaha perseroan juga meningkat 8,33% menjadi Rp1,46 tr

Ada apa antara Podomoro dengan Bakrieland?

Image
PT Agung Podomoro Land Tbk dan PT Bakrieland Development Tbk sama-sama dikenal sebagai pengembang yang menyasar segmen kelas atas, yang margin keseluruhannya dikenal paling kecil di antara segmen yang lain. Siapa lebih baik? Podomoro merupakan pemain kawakan properti di bawah bendera usaha Agung Podomoro Group yang dikendalikan Trihatma Kusuma Haliman. Produk Agung Podomoro Land sendiri fokus pada apartemen dan hunian kelas atas lainnya. Sementara itu, Bakrieland, kelompok usaha milik keluarga Aburizal Bakrie ini, adalah pengembang properti terintegrasi. Proyek yang dikembangkannya bukan hanya perumahan atau gedung perkantoran semata, melainkan juga merambah hingga bisnis jalan tol. Dua nama di atas, Haliman dan Bakrie adalah pengusaha papan atas yang konglomerasinya masuk 100 besar perusahaan kakap di Tanah Air. Pertarungan keduanya di sektor properti, terutama dalam beberapa tahun terakhir ini, tentu menarik dicermati. Setelah rampung merestrukturisasi ubnit-unit bisnis di grupnya pa

Multistrada, produksi karet hingga jual ban

Image
Rencana rights issue PT Mulstistrada Arah Sarana Tbk yang diumumkan pada 21 Februari 2011 sempat membuat harga saham perseroan menurun dari level Rp280 dan terseok-seok beberapa kali ke level Rp265 pada awal Maret. Padahal, rencana perusahaan menerbitkan saham baru tersebut terkait dengan ekspansi perseroan ke sektor bahan baku karet yang dibutuhkan perusahaan serta pendirian sebuah anak usaha baru di bidang khusus tersebut. Bagaimana prospek perusahaan menuju rencana akuisisi kebun karet tersebut? Mari berhitung tentang rencana ekspansi salah satu emiten produsen onderdil tersebut. Selama ini, perusahaan yang dipimpin Pieter Tanuri tersebut membutuhkan bahan baku sebanyak 24.000 ton karet per tahun. Karet sebanyak itu merupakan produksi yang dihasilkan dari sekitar 30.000 hektare-40.000 hektare lahan. Dari jumlah tersebut, terkait dengan rencana akuisisi kebun karet Multistrada, perusahaan ingin menyokong 70% dari kebutuhan karet dari lahan sendiri, atau dari lahan seluas 21.000-28.00