Posts

Showing posts from September, 2020

Bersiasat Jaga Pendapatan Negara

Tulisan ini terbit di Bisnis Indonesia. Please visit and read https://bisnisindonesia.id/ untuk mendapatkan informasi mendalam, terkini dan terpercaya. Tekanan ekonomi dari dampak Covid-19 tampaknya mulai terkendali meskipun pandemi belumlah usai. Banyak harapan, pembatasan kegiatan yang mulai longgar akan memacu geliat dunia usaha.  Namun, progres pemulihan ekonomi masih sangat rapuh. Hal itu bisa terlihat dari pergerakan pendapatan negara yang belum memuaskan. Data Kementerian Keuangan menunjukkan pendapatan negara per Juli 2020 terkontraksi hingga 12 persen. Realisasi pendapatan negara hingga Juli 2020 mencapai Rp922,2 triliun atau 54,3 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72 tahun 2020 yang sebesar Rp1.699,9 triliun. Realisasi pendapatan tersebut turun 12,4 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp1.052,4 triliun. Salah satu penyebab pendapatan negara yang terkoreksi 12,4 persen karena semakin banyak masyarakat dan dunia usaha yan

Beban Bunga Deposito & Peran Intermediasi Bank

Tulisan ini terbit di Bisnis Indonesia. Please visit and read https://bisnisindonesia.id/ untuk mendapatkan informasi mendalam, terkini dan terpercaya. Kondisi industri perbankan nasional saat ini boleh dikatakan telah berada di level kenormalan baru. Biasanya ekonomi yang terus bertumbuh membuat dana di perbankan terus berputar dan sering terjadi kondisi likuiditas yang mengetat. Di 2020 ini, terutama pada enam bulan terakhir, dana yang terkumpul di bank-bank semakin menumpuk. Dana-dana tersebut berasal dari simpanan masyarakat yang tiap bulannya terus meningkat dengan pertumbuhan dua digit. Bank Indonesia mencatat dana pihak ketiga (DPK) seperti tabungan, giro, dan deposito di perbankan pada Agustus 2020 tumbuh 11,64% year on year (yoy).  Ini kondisi yang menarik karena pertumbuhan simpanan masyarakat di perbankan pada Agustus ini tercatat paling tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya yang biasanya hanya tumbuh di bawah 10%. Kondisi ini memang anomali. Ketika tren suku bun

Perlukah Asuransi di Saat Pandemi Covid-19

Tulisan ini terbit di Bisnis Indonesia. Please visit and read https://bisnisindonesia.id/ untuk mendapatkan informasi mendalam, terkini dan terpercaya. Selama 6 bulan ini atau sejak awal pandemi Covid-19 merebak di Indonesia pada Maret 2020, sebagian besar masyarakat di Tanah Air diliputi kekhawatiran terhadap perkembangan penyebaran virus corona. Setiap hari kita disuguhi data terkait dengan Covid-19 yang terus meningkat. Hingga 1 September 2020 misalnya, angka yang terpapar virus corona terus bertambah, dengan jumlah ribuan orang perharinya. Sejak Maret hingga Agustus tambahan kasus aktif terjadi fluktuasi secara harian, tetapi secara bulanan menurun secara signifikan. Pada Maret rata-rata kasus aktifnya mencapai 91,26 persen. Kemudian, pada April rata-rata kasus aktif Covid-19 turun ke 81,57 persen. Selanjutnya, pada Mei terus turun di 71,53 persen. Lalu melandai 57,52 persen di Juni, kemudian turun terus menjadi 44,02 persen di Juli dan sampai dengan 30 Agustus 2020 angka rata-rata

5 Jurus Sepaham Kemenkeu, BI, LPS, dan OJK

Ekonomi Indonesia menghadapi tantangan yang sangat serius sebagai dampak Covid-19. Sektor keuangan jadi fokus perhatian karena jika tidak diantisipasi dengan baik, struktur dan sistem finansial bisa kolaps seperti zaman krisis ekonomi sebelumnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan ada lima usulan penguatan sektor keuangan dalam pembahasan Perppu Reformasi Keuangan. Sri Mulyani menjelaskan pemerintah berencana melakukan penguatan kerangka kerja sistem keuangan agar langkah-langkah penanganan lembaga jasa keuangan maupun pasar keuangan dapat dilakukan secara efektif dalam masa krisis pandemi Covid-19. Dia menerangkan, kajian tersebut disusun dengan mempertimbangkan keadaan sektor keuangan saat ini dan dilakukan penilaian berdasarkan forward looking, termasuk pada simulasi penanganan krisis secara berkala oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Ada lima usulan penguatan sektor keuangan dalam kajian ini. Berikut kelima usulan tersebut:  Pertama, yaitu penguatan dari s

Momentum Bank Syariah di Saat Pandemi Covid-19

Tulisan ini terbit di Bisnis Indonesia. Please visit and read https://bisnisindonesia.id/ untuk mendapatkan informasi mendalam, terkini dan terpercaya. Kiprah industri perbankan syariah selama masa pandemi Corona ini ternyata cukup menarik. Tidak ada yang menyangka, bank-bank syariah mampu mencetak kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan bank umum konvensional. Sepanjang semester I/2020, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan memperlihatkan mayoritas bank umum syariah mencatatkan kinerja perolehan laba yang tumbuh dua digit. Hal ini lebih unggul dibandingkan dengan laba bank umum konvensional yang turun. Kenaikan laba bersih bank umum syariah terbesar dialami kelompok bank umum kegiatan usaha III atau BUKU III yaitu 104,72% secara year on year (yoy), sedangkan BUKU I tumbuh 34,62% yoy. Kinerja bank syariah sebenarnya sudah terlihat sejak akhir tahun 2019 di mana pangsa pasarnya terhadap industri perbankan syariah secara keseluruhan mulai naik. Bank syariah pun tak lagi berkutat di