Posts

Showing posts from August, 2009

Century oh Century....

Bagaimana sebenarnya jalan cerita kasus Bank Century ini? Berikut penjelasan Wapres JK dalam keterangan persnya di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (31/8/2009). Bagaimana kasus Bank Century? Seperti yang Anda tanya ke saya hari Jumat lalu bahwa masalah Bank Century itu prosesnya saya tidak mengetahui dan tidak dilapori sebelumnya. Tapi dalam penjelasan Menkeu, seakan akan saya diberi tahu per tanggal 22. jadi kronologisnya menjadi 21 diputuskan oleh KKSK, 22 November saya dilapori, 23 pencairan dana ke Century. Padahal sebetulnya tidak. Saya baru dapat laporan tanggal 25, setelah kejadian. Kenapa? tanggal 22 hari Sabtu dan saya tidak ke kantor waktu itu. saya kunjungan kerja ke Sunda Kelapa dan Cibinong (LIPI). Saya terima menkeu dan Gubernur BI (ketika itu) pak Boediono melaporkan ttg situasi bank century (tanggal 25). Dan saya langsung mengatakan masalah Century bukan masalah karena krisis, tapi itu perampokan, kriminal. Karena pengendali bank ini merampok

Siapa di Pohon Beringin ?

Image
Orang suka mengutip Shakespeare untuk mengatakan betapa tidak pentingnya sebuah nama, seolah-olah mengatakan pujangga Inggris ini menganggap nama tidaklah penting. Orang-orang yang suka asal mengutip tidak tahu ungkapan ini memiliki konteks berbeda. Shakespeare menggunakan ungkapan ini karena Romeo dan Juliet tidak bisa bersatu berhubung nama belakang keduanya menunjukkan nama dua keluarga yang sudah bermusuhan selama bertahun-tahun. Nama bahkan bagi sebagian orang adalah mahkota, dan tidak sembarang orang memanggil nama seseorang dengan panggilan seenaknya. Aburizal Bakrie, mungkin jadi tokoh yang menganut prinsip itu. Sang tokoh ini punya cerita sendiri soal nama panggilan. Hampir setahun silam, dia pernah menegur wartawan ketika disapa dengan sebutan ‘Pak Ical’. "Nama saya Aburizal Bakrie," ketusnya pada wartawan usai penandatangan MoU dengan Kadin dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sela rakornas Kadin, Hotel Sahid, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (21/10/2008).

20 Derajat dari paha

Image
Mansyur, nama panjangnya tak pernah saya tanya. Namun, dia biasa saya panggil Mamang. Orang Tasikmalaya, usia masih termasuk muda, 38 tahun dan entah sudah berkeluarga atau belum, tak pernah saya tanya. Sehari-hari dia katanya kerja di F-teen, salah satu salon plus spa di bilangan Taman Puring Jakarta Selatan. Si Mamang kebagian tugas melayani jasa refleksi. Dia bukan tukang urut, saya kenal dia baru 4-5 bulan silam. Itu karena MLM (promosi Mulut Lewat Mulut) dari saudaranya pak haji Zaenal yang menjadi pengusaha bordir baju. "Pak haji mah sampe teriak-teriak kalo saya pegang, jarinya kan sampe gak bisa nulis," katanya, kala itu. "Lho emang jarinya kenapa?," tanya saya. "Gak tau katanya keseleo, udah banyak yang megang tapi gak sembuh juga. Padahal uwak, bapaknya, juga udah megang, tetap aja. Terus saya pegang, alhamdulillah, gak sampai tiga kali, sekarang udah bisa nulis tuh," katanya menjelaskan. Jumat pekan kemarin, mirip seperti 5 bulan lalu. Persoala

Kejutan tak pernah aneh

Image
Hari ini, 4 Agustus 2009, mungkin bukan hari yang biasa-biasa saja. banyak kabar, keterangan, peristiwa mau lokal, nasional, bersifat pribadi atau umum yang bikin hati, akal dan perasaan ini campur aduk. Selasa ini masih berumur 20 menit, tapi saya sudah berbalas comment dengan jeng Mina yang sulit tidur karena mimpi diserang ular dan kalajengking, juga dengan Elvani yang masih saja tak lelah bermain BB, memikirkan jodoh. Rentetan pertanyaan muncul. "Mi, nanya serius neh ;p, itu kalo nulis kaya samuel biasa di word berapa halaman trus spasinya satu atau dua sama hurupnya standar ya ;D guw cm mau ngebiasain aja style guw kalo nulis. cm ,kepingin tahu buat artikel seperti samuel gitu gw kudu nulis di word berapa lembar biar gua tahu kapan harus berhentinya :p , jadi tulong dikasih tau standardnya ya :) terimakasih hehehe," tanya Anthon Antz. Pertanyaan Anthon jelas bikin saya terkejut tapi tidak tersedak, karena terlalu panjang dan jelas dia non jurnalis yang ingin selalu bela