Posts

Showing posts from May, 2011

Sepak bola Indonesia dan Wiel Coerver (1924-2011)

Image
Tepat pada peringatan Jumat Agung, 22 April 2011, sepakbola Belanda dan internasional berduka atas wafatnya Wiel Coerver, peletak dasar metode kepelatihan yang dipakai hampir seluruh akademi sepakbola usia dini di setiap penjuru dunia. Indonesia beruntung pernah mengenal tangan dingin Coerver pada pertengahan 1970-an. Setahun setelah membawa Feyenoord Rotterdam menjuarai Piala UEFA 1974, Coerver menyanggupi tawaran PSSI di bawah Ketua Umum Bardosono untuk menangani tim Merah-Putih. Salah satu tugas Coerver waktu itu adalah menghadapi kualifikasi Olimpiade Montreal 1976. Apalagi, saat itu Indonesia baru kembali ke pentas internasional setelah dijatuhi sanksi larangan tampil selama 16 tahun akibat memboikot pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1958 melawan Israel. Perjalanan Coerver menangani Indonesia penuh liku. Sang pelatih harus pandai-pandai bersiasat dengan manajemen sepakbola tanah air yang berbeda jauh dengan budaya negara asalnya. Seperti yang dicatat Tempo edisi 1975, Coerver t

Kemana arah pendulum investasi?

Image
Lupakan sejenak saling tuding antara otoritas perbankan dengan regulator pasar modal soal tanggung jawab atas skandal keuangan yang melanda beberapa bank papan atas dan pengelola dana publik di Tanah Air belakangan ini. Faktanya, sejumlah nasabah baik perorangan maupun korporasi telah merugi dan kehilangan dana mereka karena fraud di lembaga keuangan. Kini, banyak orang kaya bertanya mau di taruh di mana uang mereka? Dalam beberapa tahun terakhir, dana berlimpah orang kaya masuk dalam pengelolaan priority banking, private banking dan wealth management. Meski memiliki nama yang sama, definisi terhadap layanan tersebut acap kali berbeda, tetapi jelas bercirikan layanan khusus dengan tingkat pengembalian yang tinggi. Semua itu tentu tidak mengandalkan perputaran uang di lahan investasi yang konservatif semacam deposito di tengah rezim suku bunga rendah saat ini. Di wealth management, investasi merambah banyak portofolion. Produk derivatif atau berjangka seperti valuta asing (forex), indek

Sombong di antara Bumi dan Kita

Image
Terlalu banyak artikel di koran atau majalah atau bahkan buku yang menulis soal isu pemanasan global atau kerusakan lingkungan. Ada juga yang menjadikan isu itu sebagai landasan kampanye pemilihan umum jabatan politik. "Kenapa kita sesombong itu? Planet ini, dari dulu hingga sekarang dan sampai selamanya tetap lebih kuat daripada kita! Kita tidak bisa menghancurkan Bumi; kalau tindakan kita mulai di luar batas, planet inilah yang akan melenyapkan kita dari permukaannya, sementara Bumi sendiri tetap ada. Mengapa kita tidak bicara tentang cara pencegahan supaya bumi ini tidak menghancurkan kita?" tanya Paulo Coelho. Karena istilah 'menyelamatkan Bumi' seakan menunjukkan kekuatan, aksi serta sifat agung. Sementara 'mencegah Bumi agar tidak menghancurkan kita' dapat mengarah pada rasa putus asa dan tidak berdaya, pada kesadaran bahwa kemampuan kita (manusia) sangat terbatas. Semua itu mungkin mirip 'keangkuhan dan kesombongan tanpa sadar' ketika kita seked

Jenderal Acub Zaenal dan kiprah Persipura

Image
Suasana duka berasal dari Jalan Berlian 1 Nomor 20 Cilandak Jakarta Selatan. Hari itu, 4 Oktober 2008, banyak orang berduka karena sang pemilik rumah Acub Zaenal berpulang ke rahmatullah. Dia memang orang penting. Acub Zaenal dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI (Purnawirawan) pergi dalam usia 81 tahun –lahir pada 19 September 1927– dan meninggalkan empat orang anak, yaitu Reinny, Iwan, Lucky, dan Happy. Di Papua, dulu Irian Jaya, nama Acub Zaenal– para wartawan, memanggilnya dengan sebutan Jenderal– menjadi legenda. Setelah dilantik jadi Gubernur Provinsi Irian Jaya pada 1973 lalu yang pertama kali dikerjakan adalah merombak Kantor Gubernur Provinsi Irian Jaya, memugar stadion Mandala dan membangun Gedung Olahraga (GOR) di APO (Army Post Office) Kota Jayapura. Kantor Gubernur Provinsi Papua yang dibangun si Jenderal dengan nilai Rp2,1 miliar dengan kontraktor yang berani menekan harga dari Rp4,5 miliar dan menghadap Teluk Cenderawasih yang indah. Salah satunya adalah membina

Samba Papua dan pelajaran dari Hitachi (1973)

Image
Majalah Tempo edisi 23 Maret 1973 mengulas, kesebelasan Irian Jaya yang teknik dan ketrampilannya belum pantas dipuji, kalah 2-1 dari kesebelasan hitachi dari jepang. ada beberapa pemain irian yang berbakat, yang bermain cukup lumayan. MENGALAHKAN lawan dalam angan-angan memang terlalu gampang. Kenyataanya yang tidak selalu begitu. “Bagaimana, mau menang atau kalah?”, tanya Presiden Soeharto pada anak-anak Kesebelasan Irian Jaya minggu lalu di Bina Graha. Mereka hanya tersenyum. Seperti biasanya Acub Zaenal dengan cepat menjawab: “Kemungkinan kita menang 3-1 , pak”. Apa yang terjadi kemudian sulit untuk diramalkan Acub Zaenal. Di bawah gemercik hujan membasuh Senayan dan terlebih dahulu telah ketinggalan: 1-0. Kesebelasan Hitachi menundukkan Irian Jaya: 2-1. Kemakluman yang sudah diduga sejak pertama. Karena apa yang disuguhkan putera-putera Irian Jaya petang itu, baik dari segi teknik maupun ketrampilan bermain bola memang belum terlalu pantas buat dipuji. Kecuali pada semangat dan po

Persipura dan jasa HB Samsi

Mungkin banyak yang tak mengenal HB Samsi tetapi bekas guru Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri Jayapura ini dikenal sebagai peletak dasar sepakbola ala Samba di Persipura. Lelaki asal Jawa Tengah ini melihat potensi sepakbola anak-anak didiknya hingga rela meluangkan waktunya untuk melatih anak-anak muda Papua. Latar belakangnya ternyata bukan seorang guru olahraga tetapi kata pepatah tak ada akar rotanpun jadi. Sebut saja murid-murid sekolahnya di STM Negeri Jayapura, Hengki Heipon, Tinus Heipon,Gento Rudolf Rumbino, Bob Sapai. Persipura yang sebelumnya bernama Persikobar (Persatuan Sepakbola Kotabaru) lahir pada 1963 dan pelatih pertama tim tersebut adalah HB Samsi yang dikelilingi para pemain bertalenta tinggi Mutiara Hitam seperti Ari Sokoi (kiper); Dominggus Nai, Toni Marisan, Theo Daat, Yan Ui, Dominggus Waweyai, Dolf Rumbino, Willem Mariawasih, Gasper Sibi, Agustinus Pui, Adolof Hanasbe, Barnabas Youwe, Yan Wader, Benny Yensenem dan Korwa. Nama Persikobar berubah lagi pada 23

Yanaprima dan kantong semen

Tren kenaikan industri semen nasional nampaknya bakal menjadi berkah bagi PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Betapa tidak, sebesar 41% dari total pedapatan perseroan sepanjang tahun lalu berasal dari penjualan kantong semen plastik. Yanaprima merupakan produsen kantong plastik yang sejak 2009 mulai memproduksi polypropylene (PP) kantong plastik tenun atau kantong semen dengan satu lapisan plastik. Perseroan yang 89,5% sahamnya dikuasai oleh PT Hastagraha Bumipersada, sebuah perusahaan perdagangan nasional dan transportasi, tercatat sebagai perusahaan yang pertama kali memproduksi kantong semen plastik di Tanah Air. Kini, total kapasitas produksi emiten dengan kode saham YPAS itu telah mencapai 16.000 ton per tahun dan sekitar 90% produknya dilempar di pasar domestik. Dalam riset PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang dirilis pada 13 Mei 2011, Pefindo menilai saham YPAS itu masih sangat rendah (undervalued) karena 4 faktor. Pertama, diversifikasi produk masih menjadi hal penting bagi

Bank Jabar Banten tak sekedar jago kandang

Image
Didirikan 50 tahun silam sebagai Bank Karya Pembangunan, PT Bank Jabar Banten Tbk bertransformasi dan membentuk citra baru setelah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2010. Di usianya yang menyentuh setengah abad, bank yang kini dikenal dengan nama BJB ini melesat menjadi bank dengan jaringan terkonsentrasi di Jawa Barat dan Banten. Emiten berkode saham BJBR ini pun punya keunggulan dengan melekatnya sistem pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS) melalui BJB, tentu jadi kue empuk buat mempertahankan pangsa pasar. Namun di tengah ekspektasi pertumbuhan bisnis tahun ini, bisakah bank yang menjadi salah satu acuan Bank Pembangunan Daerah ini menjaga kesinambungan bisnis dan mampu menekan risiko ketika mencoba ekspansi ke luar kandang? Analis PT Kim Eng Securities Rahmi Marina dalam risetnya per 13 Mei 2011 mengatakan kinerja perseroan cukup baik ketika sumbangan dana pihak ketihga (DPK) dari Ibu Kota Jakarta mampu mencapai 23% dari total DPK per kuartal I/2011

Multistrada, menepis efek negatif tsunami Jepang

Image
Bergairahnya industri otomotif di pasar lokal dan global dinilai akan mendorong peningkatan laba bersih produsen ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk meski sejumlah kendala berasal dari pabrikan Jepang. Multistrada merupakan produsen ban yang lebih fokus ke pasar global, dengan volume penjualan sebesar 75% untuk ekspor yaitu a.l. ke kawasan Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, AS, dan Afrika. Sementara itu, sebesar 70% produksi ban mobil dan sepeda motor Multistrada digunakan untuk ban pengganti dan sisanya diantara lain untuk dikirim ke pabrikan mobil (original equipment manufacturer/OEM). PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam risetnya per 3 Maret 2011 menyebutkan bahwa pasar ban akan terus bergairah seiring dengan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), volume penjualan ban pada 2005 hingga 2010 tumbuh dengan rata-rata per tahun sebesar 5,52% dari 40,01 juta pada 2005 menjadi 49,6 juta pada 2010. "Dengan mempe

IPO First Media untuk bayar utang

Image
Operator layanan televisi berbayar dari Grup Lippo PT First Media Tbk akan memangkas sebagian kewajibannya yang mencapai Rp1,03 triliun per 31 Maret 2011 melalui dana hasil divestasi 49% saham anak usahanya, PT Link Net senilai Rp2,35 triliun. Perseroan menargetkan transaksi dengan CVC Capital Partners-perusahaan investasi asing yang mulai bermitra dengan Grup Lippo tahun lalu ketika masuk ke PT Matahari Department Store Tbk-selaku pembeli saham Link Net dapat dituntaskan 20 Juli 2011. Jika transaksi itu terealisasi, pendapatan First Media tahun ini bisa tembus rekor Rp1 triliun. "Ini salah satu transaksi terbesar tahun ini. Kami akan bayar utang agar First Media menjadi perusahaan sehat," kata Executive Chairman First Media Peter Gontha di Jakarta, kemarin. Direktur Keuangan First Media Indra Djaja menambahkan dana hasil divestasi Link Net tersebut juga akan dimanfaatkan untuk belanja modal termasuk terutama guna menggenjot dukungan infrastruktur, penambahan pelanggan, dan p

Ekspansi Lippo Karawaci

Image
PT Lippo Karawaci Tbk akan menerbitkan saham baru senilai Rp957 miliar atau US$112 juta melalui penempatan kepada Lippo Group untuk mendanai akuisisi dua perusahaan. Dana tersebut akan dipakai Lippo mengakuisisi 27,24% kepemilikan di Lippo-Mapletree Indonesia Retail Trust (LMIRT) yang tercatat di Bursa Efek Singapura dan 40% kepemilikan asset manager Lippo Mapletree Indonesia Retail Trust Management Ltd (LMIRT Mgt) Dalam siaran pers 19 Mei 2011, akuisisi dua perusahaan itu akan mendorong nilai mal dan asset management Lippo Karawaci menjadi US$4 miliar (Rp34 triliun) dalam 3-4 tahun. Terkait dengan rencana tersebut, Lippo telah melaksanakan penempatan 1,45 miliar saham yang dimiliki oleh afiliasinya, Pacific Asia Holdings Limited (PAH) pada harga yang sama, dengan total US$112 juta (Rp957 miliar), kepada investor institusional strategis yang diatur oleh CLSA, Singapore Pte. Ltd. (CLSA). Sebelumnya, penerbitan saham baru sebanyak 1,45 miliar saham pada harga Rp660 per saham itu telah di

Prestasi Sang Naga yang penuh rekor

Image
(Artikel ini terbit di Kolom Hattrick Bisnis Indonesia edisi 21 mei 2011) Stadion Aviva Dublin-Irlandia 18 Mei 2011 menjadi tempat sempurna bagi Futebol Clube do Porto (FC Porto) untuk mencatatkan sejarah sebagai juara Liga Europa dengan mengalahkan klub satu negara SC Braga 1-0. FC Porto merupakan klub dengan usia 117 tahun dan didirikan oleh António Nicolau de Almeida pada 28 September 1893 di Porto. Secara prestasi, klub berjuluk Dragões (Sang Naga) kini selevel dengan klub terkenal asal Eropa lainnya. Klub itu kini menyimpan piala ketujuh dalam kompetisi klub UEFA. FC Porto jelas lebih baik dari seteru abadi domestik di liga Portugal, yaitu Benfica dan tentu saja SC Braga. Prestasi Portistas (julukan lain Porto) itu bahkan melebih Manchester United (Inggris) yang baru mempunyai enam trofi. MU bisa menyamai FC Porto bila dapat mengalahkan Barcelona di final Liga Champions musim ini. Porto meraih gelar juara Piala Champions/Liga Champions pada 1987 dengan bintang Rabah Madjer legend

Kisah rindu MTN dan Reksa Dana..

Sejumlah pelaku industri reksa dana mengaku masih membutuhkan surat utang jangka menengah (medium term notes/ MTN) sebagai diverfisikasi investasi portofolio, meski saat ini instrumen tersebut dilarang dibeli investor dana pensiun. Direktur Utama PT Ciptadana Asset Management John Budiharsana mengatakan sebetulnya pelaku industri reksa dana mengharapkan produk MTN ke depan dapat diperbolehkan dibeli investor melalui reksa dana. "Makin banyak produk investasi itu makin baik bagi investor dan industri reksa dana dalam menyediakan spesifikasi produk. Jadi kami juga ingin MTN dibolehkan, tapi dengan kriteria tertentu, tak bisa diterbitkan perusahaan tidak jelas," ujarnya di Jakarta, kemarin. [Bisnis,12 Mei 2011] John mengungkapkan hal tersebut mengomentari rencana Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) membahas kendala investor membeli reksa dana berbasis produk investasi jangka pendek. (Bisnis, 10 Mei) John mengatakan sejak 2008 memang tidak diperbolehkan i

Mengejar bola liar Mega-Elnusa

Artikel ini terbit di Bisnis Indonesia, 13 Mei 2011 Kalau ada birokrat pasar modal yang bersemangat mengklarifikasi ketiadaan aliran dana PT Elnusa Tbk ke reksa dana Harvestindo Istimewa, dialah Djoko Hendratto, Kabiro Pengelolaan Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Setelah sempat menolak berkomentar mengenai dugaan aliran dana Elnusa ke PT Harvestindo Asset Management, Djoko mengundang wartawan ke kantornya untuk mengumumkan hasil temuannya, selang empat hari setelah kasus tersebut meledak ke publik. Dua hari sebelum itu, lembaga yang bertindak sebagai wasit pasar modal ini memang telah memberikan pernyataan resmi mengenai kronologi aksi Bapepam-LK meminta penjelasan manajemen Elnusa dan PT Bank Mega Tbk seputar kisruh depositonya. Namun, penjelasan di atas kertas HVS dua lembar itu tidak cukup menjawab pertanyaan publik seputar peran Bapepam-LK mengawasi, mencegah, dan-kalau perlu-menangkal penyelewengan (fraud) dua perusahaan berstatus emiten ters

Ini kinerja perusahaan broker saham

Sebanyak delapan broker terbuka membukukan total keuntungan bersih sepanjang kuartal I/2011 mencapai Rp60,74 miliar atau melorot 23,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp79,47 miliar. Penurunan tersebut seiring dengan terkoreksinya laba bersih dari lima perusahaan sekuritas, sementara tiga perusahaan lainnya masih membukukan kenaikan pertumbuhan keuntungan. Sejalan dengan itu, total pendapatan usaha ke-8 broker tersebut juga turun 0,7% dari Rp171,69 miliar menjadi Rp170,43 miliar. Broker dengan penurunan laba bersih terbesar dicatat oleh PT Reliance Securities Tbk yang menurun 77,9% dari Rp6,09 miliar menjadi Rp1,34 miliar dan PT HD Capital yang turun 61% menjadi Rp1,83 miliar dari Rp4,70 miliar. Selain itu, laba bersih PT Majapahit Securities Tbk juga turun cukup signifikan menjadi Rp265 juta dari sebelumnya Rp385 juta didorong oleh pendapatan usaha yang turun tipis menjadi Rp2,79 miliar menjadi Rp2,74 miliar. Di sisi lain broker dengan pertumbuhan laba bersih

Pekik kemenangan dari Lembah Ruhr

Mei merupakan salah satu bulan yang penting dalam kalender kegiatan sepak bola. Biasanya bulan ini, sejumlah liga kompetitif terutama di Eropa memasuki tahap final dan bahkan ada yang sudah mendapatkan juaranya. Di Bundesliga Jerman, jagoan Lembah Ruhr Borussia Dortmund meraih titel juara pekan lalu sebelum ada pemenang di La Liga Spanyol, Serie-A Italia dan Barclays Premier League Inggris. Tim yang bernama resmi Ballspielverein Borussia 1909 (BVB) Dortmund itu boleh dikatakan penuh keberuntungan musim ini dibandingkan dengan FC Hollywood Bayern Muenchen, Bayern Leverkusen, Schalke 04, dll. Klub di utara Sungai Rhine itu memiliki faktor sejarah yang panjang sejak berdiri 1909 dan menjadi salah satu raksasa sepak bola di Bundesliga. Di zaman sepak bola modern, masa keemasan klub asal Westphalia itu dimulai pada 1993 ketika berhasil masuk final UEFA Cup. Mereka kalah 1-6 dari Juventus Italia tetapi hadiah 25 juta DeutscheMark cukup untuk membuat klub membeli pemain-pemain bintang berbaka

Jangan pernah jadi dewasa.....

Orang dewasa tidak ingat lagi, bagaimana rasanya, menjadi anak-anak. Walaupun mereka mengaku begitu. Mereka tidak tahu lagi. Mereka sudah lupa semuanya. Betapa dunia dahulu berkesan lebih besar bagi mereka, Betapa repotnya memanjat ke atas kursi. Bagaimana rasanya kalau harus selalu menengadah? Lupa. Mereka tidak tahu lagi. Kau pun akan melupakannya. Kadang orang dewasa bercerita, betapa indahnya ketika mereka masih anak-anak. Mereka bahkan bermimpi menjadi anak-anak lagi. Tetapi apa yang mereka mimpikan ketika masih anak-anak? Aku rasa, mereka bermimpi ingin cepat-cepat menjadi dewasa.

Produksi dan kualitas cadangan Bukit Asam

Image
Setelah tahun lalu tertekan harga jual batu bara domestik yang rendah, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk bisa bernafas lega pada tahun ini. Rerata harga jual batu bara BUMN tambang ini disepakati naik 21%. Per Desember 2010, emiten batu bara ini membukukan rerata harga jual batu bara di pasar domestik sebesar US$67,5 per ton atau turun 2% secara tahunan. Sayangnya, penjualan terbesar atau 64% dari total penjualan perusahaan pelat merah ini adalah pasar dalam negeri. Dus, kenaikan volume penjualan sebesar 4% menjadi 13,1 juta metrik ton tidak banyak membantu kinerja. Pendapatan perusahaan pelat merah ini turun 10% menjadi Rp5,9 triliun dan laba bersih hanya mencapai Rp2 triliun, anjlok 26% dari posisi Desember 2009. Analis PT Macquarie Capital Securities Indonesia Albert Saputro dan Adam Worthington mengatakan capaian laba bersih tersebut tercatat 6% di bawah konsensus, meski sejalan dengan proyeksi perseroan. Namun, efek negatif penurunan harga batu bara domestik PTBA tahun lalu diyak

Nama, Nama dan Nama

Anda pernah bersua seseorang dan merasa sangat ingat dengan wajahnya tetapi entah kenapa begitu lupa siapa namanya? Mengetahui nama seseorang berarti mengetahui bahwa rang tersebut manusia dan bukan "musuh". Mengetahui nama seseorang berarti mengubah mereka menjadi individu yang unik dan istimewa, dengan masa lalu dan masa depan, dengan nenek moyang dan mungkin keturunan. Bisa jadi nama itu untuk individu yang telah mengenal kemenangan dan kegagalan. Orang-orang adalah nama mereka; Mereka bangga akan nama mereka; Mereka akan mengulang-ulang nama mereka ribuann kali seumur hidup dan menghubungkan diri dengan nama itu. Itu pula mungkin kata pertama yang mereka pelajari setelah "mama" dan "papa". Namun roh seseorang jelas tak punya nama. Roh adalah kebenaran sejati yang menetap di tubuh seseorang selama kurun waktu tertentu dan akan meninggalkan tubuh itu suatu hari nanti. Tuhan pun takkan repot-repot bertanya "Siapa namamu?" saat jiwa itu tiba di p

Monogami hingga cacing pipih..

Monogami dan poligami itu bukan sekadar masalah kelebihan hormon atau kesombongan. Semua penelitian mengindikasikan bahwa ada konfigurasi genetis yang ditemukan pada hampir semua binatang. Tes paternal terhadap burung, monyet serta rubah menunjukkan bahwa hanya karena ketiga spesies ini mengembangkan relasi sosial yang sangat mirip dengan pernikahan, tidak berarti mereka setia terhadap pasangannya. Dalam 70% kasus, keturunan mereka ternyata berayahkan binatang jantan lain, bukan pasangan mereka. Tulisan David Barash, profesor psikologi di Universitas Washington di Seattle, menyebutkann bahwa satu-satunya spesies yang tidak berzinah dan tingkat monogaminya 100% hanyalah cacing pipih, Diplozoon Paradoxum. Tubuh mereka, cacing jantan dan betina, bertemu saat masih remaja dan tubuh mereka melebur menjadi satu. Silahkan anda memilih...