IPO First Media untuk bayar utang


Operator layanan televisi berbayar dari Grup Lippo PT First Media Tbk akan memangkas sebagian kewajibannya yang mencapai Rp1,03 triliun per 31 Maret 2011 melalui dana hasil divestasi 49% saham anak usahanya, PT Link Net senilai Rp2,35 triliun.

Perseroan menargetkan transaksi dengan CVC Capital Partners-perusahaan investasi asing yang mulai bermitra dengan Grup Lippo tahun lalu ketika masuk ke PT Matahari Department Store Tbk-selaku pembeli saham Link Net dapat dituntaskan 20 Juli 2011.

Jika transaksi itu terealisasi, pendapatan First Media tahun ini bisa tembus rekor Rp1 triliun. "Ini salah satu transaksi terbesar tahun ini. Kami akan bayar utang agar First Media menjadi perusahaan sehat," kata Executive Chairman First Media Peter Gontha di Jakarta, kemarin.

Direktur Keuangan First Media Indra Djaja menambahkan dana hasil divestasi Link Net tersebut juga akan dimanfaatkan untuk belanja modal termasuk terutama guna menggenjot dukungan infrastruktur, penambahan pelanggan, dan pemeliharaan.

Tahun ini, perseroan menganggarkan dana US$50 juta atau sekitar Rp450 miliar untuk membiayai pengembangan bisnis televisi berbayar dan layanan intenet broadband. Investasi itu dimaksudkan untuk menggenjot pendapatan perseroan.

"Untuk menambah basis pelanggan dari posisi sekarang 140.000-150.000 kami akan tanam modal tahun ini sekitar US$40 juta-US$50 juta. Pendapatan diharapkan bisa mencapai Rp1 triliun," tuturnya.

Apabila dibandingkan dengan pendapatan pada tahun lalu sebesar Rp832,58 miliar, target tersebut naik sebesar 20%. Sayang, manajemen belum bersedia memaparkan target laba bersihnya tahun ini.

Direktur Utama First Media Hengkie Liwanto mengatakan perseroan telah mengantongi persetujuan publik pemegang saham untuk menggandeng CVC Capital Partners di Link Net, di mana CVC mengantongi 49% saham Link Net dan First Media mengontrol 51%.

Persetujuan tersebut menjadi prasyarat mulusnya transaksi First Media dengan Asia Link Holdings Ltd, yang merupakan anak usaha CVC Capital Partners Asia Pasifik III L.P dan CVC Capital Partners Asia Pacific Paralel III-A. L.P.

"Tujuan transaksi ini adalah untuk memperoleh dana yang dibutuhkan baik oleh perseroan, FMTV [First Media TV], maupun oleh Link Net, guna mendorong pertumbuhan kegiatan usaha di masa mendatang," ujarnya.

Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) First Media yang berlangsung kemarin juga memberi persetujuan untuk menerbitkan obligasi dan saham baru di Link Net. Kemudian juga opsi penerbitan saham baru di FMTV, pemberian hak opsi, reorganisasi, dan kredit.

Menurut perjanjian, CVC akan membayar First Media sebesar Rp722 miliar untuk instrumen obligasi wajib tukar (mandatory convertible bond/ MCB), dan menyuntik Rp1,63 triliun ke Link Net untuk pertukaran saham baru setara dengan 33,94% saham Link Net.

Dsalam perdagangan 10 Mei 2011, harga saham perseroan berkode KBLV itu ditutup pada level Rp860 per unit, atau tidak berubah dibandingkan dengan posisi penutupan sehari sebelumnya. Pada harga itu, nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1,49 triliun.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh