Posts

Showing posts from August, 2017

Ratu Tisha Destria, Timnas Indonesia, dan PSSI Rebound

Image
Sore ini, Kamis (24/8/2017), dia datang tepat waktu sesuai dengan agenda pertemuan 15.30 WIB. Mereka datang berdua, mas Gatot dan mbak Tisha. Yap, dia namanya Ratu Tisha Destria. Ratu Tisha Destria atau yang biasa disapa Tisha adalah perempuan pertama yang menjadi Seketaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Wanita kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985 tampil modis dan segar. Ini kesempatan pertama, bu Sekjen, begitu dia disapa pengurus sepakbola nasional, datang ke kantor kami. Surprise juga sebenarnya kok PSSI mau datang ke media kami yang notabene media ekonomi, bukan olahraga. “Kami ingin mengenalkan PSSI sekarang seperti apa, biar masyarakat tahu bagaimana industri sepakbola itu seperti apa?” katanya, sangat lancar. Tisha memulai presentasinya yang berjudul Sepakbola Untuk Indonesia. “Sepakbola dimulai dari economic driven, lalu ada character building, terus educational tools, managed professionally, baru International success. Jadi jangan l

Buku Pasar Modal, Beli Saham dan Mati Ketawa ala Bursa

Image
Salah satu acara yang saya suka datangi itu adalah peluncuran buku. Yap, peluncuran buku! Datang pas acara itu rasanya seperti bagaimana itu.... orang bilang kesannya intelek, tapi bagi saya itu seperti minum memuaskan dahaga. Kali ini, hari ini Selasa 15 Agustus 2017, saya hadir di acara peluncuran buku "Pasar Modal di Ujung Pena: Serpihan Kenangan Tentang Bursa Kita". Kebetulan buku ini ditulis oleh tiga wartawan Bisnis Indonesia Abraham Runga Mali, Afriyanto dan Lahyanto Nadie. Ketiga orang itu saya kenal 14 tahun terakhir. Mereka senior yang mengajarkan banyak hal dari jurnalistik hingga soal hidup. Buku dengan tebal 206 halaman itu diterbitkan oleh Gagas Bisnis. Dalam talkshow peluncuran buku itu, sejumlah pelaku sejarah menjadi pembicara. Mereka antara lain Hasan Zein Mahmud (mantan Direktur Bursa Efek Jakarta 1992-1997), Bacelius Ruru (Kepala Bapepam 1993-1995) dan Tito Sulistio (Ketua Ikatan Pialang Efek Jakarta 1992-1995) yang kini menjadi Direktur Utama PT B

Investasi dan Biarkan Uang Bekerja untuk Anda

Image
“Biarkan uang yang bekerja untuk Anda”, itu mantra ampuh yang sampai sekarang buaiannya sangat bikin fantasi saya melayang. Entah sejak kapan saya mendengar mantra ajaib tersebut, tapi rasanya memang sudah demikian lama. Yang pasti, setiap kalimat tersebut terucap, benak saya selalu membayangkan angka-angka di rekening tabungan. Yap, selama ini saya memang masih menjadi tabungan. Punya uang dikit, masuk tabungan, dikit-dikit masuk tabungan. Semua itu karena sejak kecil, saya diajarkan kalau mau beli sesuatu ya harus menabung. Kalau mau kaya, ya harus rajin menabung. Seiring dengan umur yang semakin bertambah, saya kian menyadari, menabung memang baik, tetapi menjadi kaya bukanlah dengan hanya menabung. Menjadi kaya, selain persoalan nasib dan garis tangan dan keberuntungan, sangat tergantung dari kerja keras seseorang. Namun, itu rumus yang sudah tak lagi kekinian. Relevansi kerja keras memang masih terbukti membuat orang kaya, tetapi langkah cerdas akan membuat Anda semaki

Meikarta, Apartemen, dan Mimpi yang Belum Terbeli

Image
Ada dua yang menarik perhatian publik, setidaknya dalam sepekan terakhir, yang pertama adalah Meikarta dan yang kedua adalah kasus pemilik dengan pengembang apartemen yang ditempatinya. Mari bicara soal Meikarta, suatu proyek ambisius di bidang properti yang digagas grup Lippo, yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Yang dijual adalah aset hunian, bukan rumah tapak, melainkan apartemen, yang dalam bahasa saya artinya rumah tumpuk, rumah susun. Meikarta—yang berasal dari nama Mei, istri Mochtar Riady— digadang-gadang akan menggantikan Jakarta, sebagai kota metropolitan, Megapolitan atau juga hyperpolitan. Intinya kota ‘serba wah’. Strategi penjualan Meikarta bulan ini begitu masif. Semua media, mulai dari koran, radio, televisi hingga multimedia, ada penjualan Meikarta. Nilai kontraknya? Ratusan miliar rupiah pastinya, mungkin juga lebih, entahlah. “Di pasar dekat rumah gue juga ada loh. Di stasiun Cisauk juga ada” kata Krizia, alumni IISIP, yang rumahnya di Bogor. Setida

Gaji Tinggi dan Mogok Karyawan, Ada Apa di JICT?

Image
Sudah beberapa hari ini, di salah satu grup Whatsapp yang saya ikuti, masuk siaran pers tentang mogok karyawan JICT. Sekitar 600 pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) di kawasan pelabuhan Tanjung Priok melakukan aksi mogok kerja pada pagi hari ini, Kamis (3/8/2017) sejak pukul 07.00 Wib. Dampaknya sih, jelas, truk kontainer tak bisa masuk ke pelabuhan. Alasan karyawan JICT mogok adalah karena pembayaran rental cost perpanjangan konsesi JICT belum sah secara hukum tapi tetap dijalankan sehingga hak pekerja tidak diberikan. Selain itu, JICT juga dituding tidak membayar bonus tahunan 2016 kepada pekerja. Sebelumnya, pada 6 April 2017, SP JICT juga menggelar demo menolak perpanjangan kontrak JICT. Aksi itu bahkan diwarnai tindakan anarkis menyusul penyegelan kantor direksi JICT dan ancaman terhadap ekspatriat. JICT merupakan perusahaan afiliasi PT Pelindo II dan Hutchison Port Holding Group (HPH Group) yang didirikan pada. Sahamnya mayoritas dimiliki Hutchis

Abis Tiket Kereta, Kini Giliran Borong Tiket Murah Garuda di GOTF 2017

Image
Indonesia, 2 Agustus 2017 Hari ini, satu berita yang menarik perhatian adalah rencana Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF) 2017 fase II yang diadakan 3-9 Agustus 2017. Bakalan ramai nih, pikir saya mengingat acara sejenis juga selalu membuat orang antusias dan rela-rela berkorban banyak hal, hanya untuk mengeluarkan duit. Apa yang dilakukan Garuda, mungkin bukan meniru kesuksesan penjualan di KAI Travel Fair 29-30 Juli 2017 di Jakarta Convention Center (JCC). Dibilang sukses karena KATF mampu menjual tandas 600.000 tiket dengan diskon mencapai 72% untuk semua rute perjalanan. http://industri.bisnis.com/read/20170729/98/676146/berburu-tiket-murah-di-kai-travel-fair Acara penjualan di JCC itu penuh dengan antrean orang, bahkan sampai ke jalan raya. Bahkan ada yang dari Cirebon loh. Maria Quirina dan Vida tiba di JCC sejak pukul 04.45 WIB. Dua karyawan swasta asal Cirebon ini mengaku berangkat dari Cirebon menggunakan kereta sejak Jumat (28/7/2017) sore. Kemudian,

TKDN dan Made in Indonesia, Mimpi yang Bikin Ngiler

Image
Indonesia, 1 Agustus 2017 Hari ini mungkin salah satu yang bisa dibahas adalah TKDN, istilah yang kalau dipanjangin artinya tingkat kandungan dalam negeri. Faktor kekinian yang membuat TKDN jadi sorotan adalah lagi-lagi pernyataan pak Presiden Joko Widodo hari ini dalam pengantar rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (1/8/2017). Pak Jokowi meminta implementasi tingkat komponen dalam negeri atau TKDN di kementerian/lembaga dan BUMN tidak sekadar menjadi administratif pelengkap agar bisa mengurangi ketergantungan impor. “Ini tolong digaris bawahi karena saya lihat sekedar kebijakan teknis administratif, yang diperlukan sebagai pelengkap syarat dalam pengadaan jasa. Itu saya lihat di kementerian, BUMN ataupun lembaga jadi tolong digaris bawahi konsistensi kita dalam menjalankan kebijakan TKDN,” kata beliau. http://industri.bisnis.com/read/20170801/257/676965/kurangi-ketergantungan-impor-presiden-jokowi-ingatkan-tkdn-di-bumn Kalau kata istilah baku, Tingkat Komponen Dalam