Posts

Showing posts from January, 2011

Agung Podomoro kembali ke kota

Performa PT Agung Podomoro Land Tbk, emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 11 November 2010, diproyeksikan kian mengilap. Kuncinya: pertumbuhan permintaan apartemen dan pembangunan proyek baru. Agung Podomoro, emiten yang merupakan bagian dari Agung Podomoro Group, mulai melihat peluang akan kebutuhan apartemen sejak 10 tahun lalu dan dilanjutkan dengan memperkenalkan konsep back to the city alias kembali ke kota. Kemacetan yang mendera saat pagi dan sore hari membuat banyak orang berpikir ulang untuk memiliki rumah di pinggiran kota. Alhasil mata kaum urban ini tertuju pada hunian jangkung yang berdiri tegak di pusat kota dan memanjakan dengan beragam kemudahan akses. Liliana Bambang, analis J.P. Morgan, dalam risetnya yang dipublikasikan pada 8 Desember 2010, menyebutkan peningkatan kinerja perseroan akan didukung oleh masih minimnya penduduk Jakarta yang menjatuhkan pilihan untuk tinggal di apartemen. Populasi Jakarta pada tahun lalu mencapai 9 juta orang. Jumlah ini mel

Gudang Garam antara rokok dan aviasi

Untuk sebagian besar perokok, inflasi tidak menjadi alasan yang kuat untuk berhenti mengonsumsi rokok. Pilihan yang menguntungkan untuk produsen rokok, termasuk PT Gudang Garam Tbk. Terlepas dari kontroversi mengenai dampak produk itu untuk kesehatan, 'kesetiaan' konsumennya membuat produsen rokok tidak perlu terlalu pusing dengan lonjakan inflasi. Bagi Gudang Garam, salah satu perusahaan rokok yang sahamnya juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, sebagian besar biaya justru untuk biaya cukai, mencapai 70%-75% dari total biaya. Untuk biaya pembelian bahan baku, yaitu tembakau dan cengkeh, hanya 15%--20% dari total biaya yang dikeluarkan. Analis CLSA Swati Chopra, dalam riset yang dipublikasikan pada 16 Januari, menyebutkan komposisi biaya yang dikeluarkan perseroan menyebabkan Gudang Garam cukup tahan terhadap inflasi. Selain itu, konsumsi rokok masyarakat yang tidak ada perubahan meskipun terjadi inflasi, menyebabkan kinerja Gudang Garam relatif terjaga. Kendati demikian, langk

Mahal sedikit tak apa asal jaminan mutu

Keterkenalan Justin Bieber ternyata menjadi magnet yang dahsyat untuk menarik dana. Pekan lalu, ribuan anak muda rela mengantri sejak subuh hanya untuk membeli 4.000 tiket konsernya di Indonesia. Oleh Fahmi Achmad Si penyanyi remaja itu memang baru manggung pada 23 April di Sentul dan ada 10.500 tiket yang dijual dengan harga termurah Rp500.000. Setidaknya Rp5 miliar- Rp10 miliar didapat panitia dari sekedar penjualan tiket. Nama besar juga menjadi andalan panitia konser musik untuk menjual Iron Maiden. Tak tanggung-tanggung grup musik cadas itu akan manggung dua kali pada 17 Februari dan 20 Februari di Ancol dan Bali. Tiketnya pun tak lebih mahal dengan konser Justin Bieber. Mungkin saja panitia berharap dengan rerata harga Rp550.000 setidaknya ada pemasukan di atas Rp10 miliar dari konser Bruce Dickinson dan kawan-kawan itu. Lalu apa hubungannya konser Justin Bieber dan Iron Maiden dengan dunia sepak menyepak si kulit bundar? Di sepak bola, pertandingan besar atau sering disebut big

14 Menit yang merugikan di Rabu itu

Matinya data transaksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 19 Januari 2011 ternyata tak menghentikan acara ‘saudara’-nya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang berlangsung di Hotel Shangri-La yang berlangsung dengan megah di hari yang sama. Bahkan beberapa pejabat BEI, KSEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan anggota bursa (AB) seakan terpaksa menikmati acara di restoran pinggir kolam renang yang sudah dipersiapkan jauh hari. Acara itu memang seakan jauh dari hangar-bingar blackout data perdagangan saham hari itu yang berlangsung hanya 14 menit terakhir. Apa 14 menit bukanlah waktu yang lama? Hanya dalam waktu yang singkat itu, kepanikan memuncak di ubun-ubun pialang dan investor yang sehari-harinya menatap harga saham di monitor komputernya. Tidak adanya transaksi yang terjadi dan tidak adanya harga saham yang numpang lewat di monitor mereka menjadi pemicu sesaat darah ke urat kepala mereka tersebut. Dalam waktu yang hanya berselang 14 menit dari waktu pen

Emiten perkapalan mulai angkat sauh

Sejak diterapkannya asas cabotage, pelaku industri pelayaran nasional terutama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) gencar berekspansi. Asas cabotage memang mewajibkan aktivitas pengangkutan batu bara dan migas di dalam negeri menggunakan kapal berbendera Indonesia. Sejumlah industri pelayaran melakukan penetrasi melalui penambahan armada kapal baru, akuisisi perusahaan-perusahaan pelayaran hingga pembentukan perusahaan patungan. Bukan sekedar itu, beberapa perusahaan pelayaran di Tanah Air mulai berusaha menyeimbangan rasio keuangannya melalui restrukturisasi utang-utangnya, setelah babak belur dihantam krisis keuangan global 2008. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 16 perusahaan terbuka yang masuk dalam kelompok industri transportasi, di mana sembilan di antaranya merupakan perusahaan yang bergerak di jasa pelayaran. Langkah restrukturisasi maupun ekspansi tahun ini dinilai tepat, seiring terus meningkatnya harga komoditas seperti batu bara dan minyak bumi di pasar i

si @benny_israel yang menghebohkan

Ini cerita seru dari http://politikana.com/baca/2011/01/22/copas-intel-sebuah-twit-berseri.html silahkan nilai sendiri ya Pada Kamis malam, (20/1) sebuah akun Twitter dengan nama @benny_israel menarik perhatian para tweeps (pengguna Twitter). Twitnya yang bertema intelejen mendapat respon luar biasa. Sekitar 210 Twit ia tulis malam itu. Hampir semuanya menyinggung masalah rahasia negara. Tidak ketinggalan tentang keterlibatan agen CIA, seperti yang disebutkan Gayus pasca dijatuhkannya vonis pada dirinya. Dan inilah ke 210 twit tersebut. Mau cerita sedikit tentang dunia susup menyusup di Indonesia atau intelijen. Kalau ada yg salah tolong dikoreksi. #Intel @arma1da @arma1da kemarin cerita bagaimana SJ memanggil petinggi seperti memanggil seorang office boy. Dgn panggilan nick name didepan anak buahnya. Bgmana SJ ditelpon oleh BA. Perihal eksekusi putusan banding. Unt di pindah ke LP Cipinang. BA dan petinggi polri IS, segan ke SJ. #Intel SJ adl intel. Produk dari Komkam

Andy F. Noya dan 'kisah pengusiran'

ini semua diambil dari http://hotkaskus.blogspot.com/2011/01/klarifikasi-rekaman-andy-f-noya-di.html silahkan nilai sendiri... Kisah pertama soal curhat dari blog Tetty Elmir http://tattyelmir.wordpress.com/2011...isi-%E2%80%9D/ "Mengapa Kami Harus Bertepuk Tangan Untuk Berita Yang Kami Tangisi ?". KISAH DI BALIK INSIDEN KELUARNYA DEWI MOTIK DAN DIUSIRNYA SAYA OLEH ANDI F NOYA DALAM KICK ANDY DI METRO TV Malam ini, Rabu 19 Januari 2011 saya mendapat pembelajaran hidup yang luar biasa hebat. Peristiwa yang menjadi guru nan bijak bestari, dan tak mungkin akan terlupakan. Sejak tadi SMS, dering telepon di HP dan rumah beberapa kali berbunyi menanyakan keadaan saya setelah diusir Andi F Noya dari Metro TV, dalam tapping acara Kick Andy (KA) tadi. Lalu terpikirlah kini, ketimbang saya harus menceritakan kejadian yang sama berulang-ulang, mending saya tulis saja mumpung peristiwanya masih segar dalam ingatan. Hmmm…Ceritanya berawal ketika hari minggu siang 16 Januari 2011, pejuang

Acuan fee broker sehatkan industri?

Terlalu ketat tak baik terlalu longgar pun jua tak sehat. Mungkin hal itu bisa menggambarkan bagaimana ketatnya persaingan antar perusahaan efek dalam mengais keuntungan komisi (fee) transaksi. Oleh Fahmi Achmad Pekan lalu, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) melansir informasi yang menyebutkan telah ada kesepakatan anggota agar besaran minimal biaya perantara perdagangan efek (fee brokerage) sebesar 0,17% per transaksi. Angka biaya transaksi tersebut setidaknya melonjak tiga kali lipat dari batas bawah (floor price) dari 0,04% yang sempatnya menjadi acuan bersama seluruh pemangku kepentingan bisnis perusahaan efek. Ketua Tim Perumus Pengaturan Biaya Perantara Perdagangan Saham Jimmy Nyo mengatakan angka yang disepakati oleh tim tersebut memperbandingkan fee brokerage di sejumlah negara Asia. Rinciannya 0,16% ditetapkan untuk biaya minimal transaksi ditambah dengan pajak senilai 0,01%. Kesepakatan yang dibikin oleh APEI itu tak datang begitu saja dari langit. Asosiasi sejak 2 tah

Percakapan BBM antara Denny dengan Gayus

ini dari http://www.detiknews.com/read/2011/01/19/184957/1550167/10/ini-dia-percakapan-bbm-antara-denny-dengan-gayus?nd991103605 Satgas Mafia Pemberantasan Mafia Hukum membantah keras menyuruh Gayus Tambunan ke Singapura pada Maret 2010. Sebagai bukti bahwa Satgas tidak tahu keberadaan Gayus - yang saat itu berada di Singapura -, Satgas membeberkan pembicaraan BBM (blackberry messenger) antara anggota Satgas Denny Indrayana dengan Gayus Tambunan. Bantahan Satgas ini disampaikan dalam jumpa pers di kantor UKP4, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (19/1/2011). Jumpa pers dihadiri oleh empat anggota Satgas, yaitu Mas Achmad Santosa, Denny Indrayana, Yunus Husein, dan Dharmono. Jumpa pers dibuka oleh Dharmono, yang merupakan wakil jaksa agung. Dalam jumpa pers itu, Denny menjelaskan mengenai pembicaraan BBM dengan Gayus. Pembicaraan BBM itu dilakukan pada 24 Maret 2010 sampai 29 Maret 2010. Dalam percakapan itu, Denny menanyakan keberadaan Gayus, termasuk menanyakan apakah sedang bera