Jawaban Foke soal pepesan kosong
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo merasa kritikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang carut marutnya infrastruktur ibukota bukan mengacu pada dirinya.
Hal ini seperti disampaikan Fauzi Bowo yang mengatakan bahwa teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak hanya diarahkan kepadanya, namun kepada semua pihak yang bersangkutan.
“Saya kebetulan hadir di situ dan saya tidak merasa teguran diarahkan kepada saya semata-mata tapi kita semua. Saya menyambut baik semua itu dan jadi dorongan untuk seluruh jajaran Pemprov untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih investor,” ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat diwawancara wartawan.
Menurutnya pengalaman sebelumnya menunjukkan banyak komitmen pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta yang tidak dijalankan sesuai target, namun dia menilai hal tersebut tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemprov DKI Jakarta.
Salah satu faktor penyebabnya adalah pemilihan investor yang kurang tepat atapun komitmen dari pihak investor yang kurang kuat.
“Di Kalimalang, di sana ada monumen tidak bertuan, dan rencana jalan tol yang tidak dilanjutkan. Itu salah satu contoh proyek yang tidak berlanjut berkaitan dengan reliability investor. Juga jalan tol West Satu Kapuk-Daan Mogot,” ujarnya.
Hal inilah yang menurut Fauzi Bowo perlu diantisipasi ke depan karena diakui Pemprov DKI Jakarta membutuhkan investasi non pemerintah yang nilainya sangat besar.
“Kita tahu kontribusi APBN ke APBD DKI tidak lebih dari 15%, dan 85% lebih tergantung pada investasi non pemerintah,” ujarnya.
Untuk itulah ke depan Fauzi Bowo mengatakan pihaknya akan menyeleksi mitra kerja Pemprov DKI Jakarta dengan baik agar tidak ada proyek infrastruktur yang tidak berjalan efektif.
Jika pihak lain menilai proyek monorail yang dianggap terhenti di tengah jalan, Fauzi Bowo mengatakan hal ini disebabkan kemampuan pihak swasta yang tidak dapat memenuhi kewajibannya, sementara pihak Pemprov DKIJakarta hanya menjadi pihak penyedia jalur monorail.
“Ini barangkali satu-satunya proyek Pemprov yang tidak berlanjut, tapi segera diselesaikan setelah selesai masalah dari private sector-nya,” tegas Fauzi Bowo
Hal ini seperti disampaikan Fauzi Bowo yang mengatakan bahwa teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak hanya diarahkan kepadanya, namun kepada semua pihak yang bersangkutan.
“Saya kebetulan hadir di situ dan saya tidak merasa teguran diarahkan kepada saya semata-mata tapi kita semua. Saya menyambut baik semua itu dan jadi dorongan untuk seluruh jajaran Pemprov untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih investor,” ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat diwawancara wartawan.
Menurutnya pengalaman sebelumnya menunjukkan banyak komitmen pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta yang tidak dijalankan sesuai target, namun dia menilai hal tersebut tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemprov DKI Jakarta.
Salah satu faktor penyebabnya adalah pemilihan investor yang kurang tepat atapun komitmen dari pihak investor yang kurang kuat.
“Di Kalimalang, di sana ada monumen tidak bertuan, dan rencana jalan tol yang tidak dilanjutkan. Itu salah satu contoh proyek yang tidak berlanjut berkaitan dengan reliability investor. Juga jalan tol West Satu Kapuk-Daan Mogot,” ujarnya.
Hal inilah yang menurut Fauzi Bowo perlu diantisipasi ke depan karena diakui Pemprov DKI Jakarta membutuhkan investasi non pemerintah yang nilainya sangat besar.
“Kita tahu kontribusi APBN ke APBD DKI tidak lebih dari 15%, dan 85% lebih tergantung pada investasi non pemerintah,” ujarnya.
Untuk itulah ke depan Fauzi Bowo mengatakan pihaknya akan menyeleksi mitra kerja Pemprov DKI Jakarta dengan baik agar tidak ada proyek infrastruktur yang tidak berjalan efektif.
Jika pihak lain menilai proyek monorail yang dianggap terhenti di tengah jalan, Fauzi Bowo mengatakan hal ini disebabkan kemampuan pihak swasta yang tidak dapat memenuhi kewajibannya, sementara pihak Pemprov DKIJakarta hanya menjadi pihak penyedia jalur monorail.
“Ini barangkali satu-satunya proyek Pemprov yang tidak berlanjut, tapi segera diselesaikan setelah selesai masalah dari private sector-nya,” tegas Fauzi Bowo
Comments