Asuransi untuk pemilik SIM kendaraan

Pernah dengar Asuransi Bhayangkara? itu adalah nama perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan terhadap risiko kecelakaan diri terhadap pemilik SIM.

Tahun ini, PT Asuransi Bhakti Bhayangkara membidik pertumbuhan pendapatan premi sebesar 60% menjadi Rp80 miliar dibandingkan posisi sementara akhir 2010 sekitar Rp50 miliar.

Manager Teknis Bhakti Bhayangkara Sabaria Tambunan mengatakan target pertumbuhan pendapatan premi tersebut bersamaan dengan rencana ekspansi bisnis dan perluasan jaringan pemasaran perseroan pada tahun ini.

Menurut dia, ekspansi bisnis yang akan dilakukan terutama adalah pengembangan sejumlah lini asuransi umum, dari sebelumnya fokus pada asuransi khusus yaitu asuransi kecelakaan diri dengan penjualannya yang dilakukan bersamaan dengan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) pengendara kendaraan.

Dia menambahkan komposisi bisnis asuransi khusus tersebut hingga 2010 lalu masih mendominasi portofolio bisnis perseroan mencapai 70%, sedangkan pada asuransi umum baru 30% yang nantinya akan terus ditingkatkan.

"Tahun ini perseroan menargetkan porsi bisnis asuransi khusus dan asuransi umum bisa 50%:50% karena asuransi khusus dinilai sudah tidak menguntungkan lagi, seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis asuransi saat ini," ujarnya kepada Bisnis, kemarin.

Sabaria menyatakan tidak menguntungkannya bisnis asuransi khusus perseroan tersebut juga karena penjualannya yang saat ini sudah tidak lagi menjadi satu dalam sistem pembuatan SIM pengendara kendaraan.

Hal tersebut mengingat kebijakan dalam pembuatan SIM yang tidak memberikan kewajiban membeli asuransi dalam sistem tersebut, sehingga bisnis ini cenderung tidak diminati oleh masyarakat dan penjualannya terus menurun.

"Bisnis khusus itu dulu dijual ketika pengendara sepeda motor membuat SIM, tetapi sekarang sudah tidak diwajibkan dan terpisah dari sistem itu, sesuai dengan kebijakan yang ada. Jadi sekarang kami harus menawarkan dulu pada orang yang membuat SIM, dan tidak ada paksaan," jelasnya.

Adapun, Sabaria menuturkan perseroan pada tahun ini bakal menggenjot sejumlah lini bisnis asuransi umum seperti asuransi kendaraan bermotor, pengangkutan, engineering, asuransi penjaminan proyek (surety bond).

Namun, perseroan juga berencana untuk tetap melakukan pengembangan produk-produk baru dari general accident, dengan sejumlah nilai tambah yang diberikan, serta pemasaran yang berbeda dari sebelumnya.

Dia menambahkan perseroan juga akan masuk dalam bisnis properti, tetapi dengan berbagai catatan khususnya tidak larut dalam persaingan tarif yang terjadi sekarang, dengan potensinya terhadap tingginya loss ratio terhadap klaim.

"Kami akan terus menggalakkan pemasaran berbagai lini bisnis asuransi umum yang dimiliki, mulai dari properti sampai surety bond. Khusus properti, kami akan mematok harga sesuai referensi yang ada, dan untuk pertanggungan gempa harus menyesuaikan dengan tarif PT Asuransi Maskapai Asuransi Indonesia Perusahaan Asuransi Risiko Khusus [Maipark]" tuturnya.

Sabaria mengungkapkan pada tahun ini perseroan pada tahun akan menambah jaringan pemasaran di Batam untuk penjualan produk-produk asuransi umum yang dimiliki.

Untuk pemasaran asuransi umum, saat ini perseroan memiliki kantor cabang di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya, serta kantor pemasaran meliputi Medan dan Pekanbaru.

"Kalau untuk asuransi khusus, kami memiliki jaringan di kantor pembuatan SIM di seluruh Indonesia, tetapi kalau untuk penjualan asuransi umum dilakukan secara terpisah," terangnya.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi