Akses JORR W2

BPJT menegur Panitia Pembebasan Tanah (P2T) proyek jalan tol JORR seksi W2 Kebon Jeruk-Ulujami karena gagal membebaskan lahan proyek infrastuktur komersial sepanjang 7,7 kilometer itu jadwal paling lambat akhir tahun lalu.

Sampai saat ini ternyata realisasi pembebasan lahan di jalur itu baru mencapai 5% atau jauh dari yang ditargetkan regulator usaha jalan tol tersebut.

Kepala BPJT Nurdin Manurung mengatakan P2T proyek lanjutan dari seksi W1 itu (Kebon Jeruk-Penjaringan) sudah melewati batas waktu yang diberikan sehingga menyebabkan jadwal pembangunan proyek itu menjadi tertunda.

"Mestinya pembebasan lahan selesai tahun lalu dan sekarang sudah masuk tahap pembangunan konstruksinya. Tapi realisasi pembebasan lahannya baru 5%. Ini salahnya di P2T," katanya seusai Wapres Boediono meresmikan operasi perdana proyek jalan tol Kebon Jeruk-Penjaringan di Jakarta, hari ini(22/2/2010).

Dia meminta P2T untuk mempercepat pembebasan lahan itu karena sangat krusial bagi kelanjutan jaringan jalan tol lingkar luar Jakarta yang diharapkan tuntas dalam waktu dekat ini.

Menurut dia, semua sangat bergantung pada keberhasilan pembebasan lahan karena dari segi teknis dan rencangan investasinya sudah tidak ada masalah lagi.

"Investornya sudah siap untuk membangunnya karena dana dan kemampuan mereka secara teknis sudah siap."

Berdasarkan panduan investasi yang dikeluarkan Departemen Pekerjaan Umum, proyek itu menelan dana investasi mencapai Rp1,8 triliun dengan investor terdiri dari PT Jasa Marga Tbk dan Jakarta Propertindo, BUMD Pemprov DKI Jakarta.

PT Bakrieland Development disebut-sebut akan ikut masuk dalam konsorsium proyek tol JORR W2 bersama PT Jasa Marga Tbk dan Jakarta Propertindo. Ruas sepanjang 7,7 Km ini membentang dari Ulujami di Jakarta Selatan hingga Kebon Jeruk Junction, yang merupakan pertemuan dengan jalan tol Jakarta Merak di Jakarta Barat.

Jalan tol ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar akses wilayah Jakarta Selatan (Ciputat, Pondok Indah, Bintaro) dengan wilayah Jakarta Barat (Kebon Jeruk, Puri Indah) sehingga dapat meningkatkan
aktifitas perekonomian.

Menurut Nurdin, terbangunnya jalan tol W2 juga akan meningkatkan kinerja jaringan transportasi dengan mengurangi kemacetan jalan tol koridor timur-barat (tol dalam kota, tol bandara dan tol Jakarta-Merak khususnya ruas Kebon Jeruk-Tomang), karena pengguna jalan pada koridor selatan-barat dan timur-barat ini sebagian akan terbagi dan beralih dengan melewati JORR.

Sejumlah pengamat bisnis perumahan dan properti memperkirakan dampak positifnya pada industri properti, khususnya di Jakarta Barat dan sekitarnya.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi