Harga jual CPO Astra Agro naik 24%

Harga penjualan rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk sepanjang periode Januari-Februari 2010 naik 24,3% menjadi Rp6.456 per kg dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4.887 per kg.

Dalam buletin Astra Agro edisi kedua Maret 2010 yang dilaporkan dalam keterbukaan informasi disebutkan pencapaian kenaikan harga jual CPO dibarengi dengan volume penjualan CPO Astra Agro yang meningkat tipis menjadi 157.014 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 152.871 ton.

"Sebagian besar CPO Astra Agro diserap oleh pasar domestik yaitu sebesar 87,5%, sisanya sebesar 12,5% untuk kegiatan eksport," demikian kutipan dalam Investor Buletin Astra Agro.

Di sisi lain, harga rata-rata kernel (inti sawit) meningkat 45,1% menjadi Rp2.927 per kg, namun volume penjualannya turun sebesar 20,4%.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, produksi CPO Malaysia sampai Februari turun 1,5% menjadi 2,48 juta ton dari 2,52 juta ton atau sekitar 13,8% dari total prediksi 2010.

Sementara itu, pada 2010 produksi CPO Malaysia diprediksi naik 2% menjadi 17,93 juta ton dibandingkan dengan produksi 2009 sebesar 17,57 juta ton.

Sebelumnya, Astra Agro berhasil membukukan pendapatan Rp7,18 triliun dari penjualan produk kelapa sawit dan segala turunannya pada sepanjang 2009.

Dari perolehan penjualan tersebut, penjualan CPO masih mendominasi yakni Rp6,59 triliun. Data perseroan menyebutkan volume penjualan tercatat sebanyak 1,06 juta ton yang sebagian besar atau sebanyak 909.670 ton dijual ke pasar domestik.

Volume penjualan ini naik 8,8% dibandingkan dengan 970.568 ton pada 2008. Untuk pertama kalinya, penjualan Astra Agro menembus 1 juta ton, target yang pernah dicanangkan pada awal 2008. Volume penjualan ke pasar domestik naik 5,8%, sedangkan penjualan ekspor melonjak 32,5%. Adapun harga jual CPO rata-rata Rp6.242 per kg, turun 12,50% dari sebelumnya Rp7.134.

Astra Agro mencatatkan penurunan laba bersih 36,88% pada akhir 2009 dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya karena rugi kurs dan kenaikan beban bunga.

Laporan keuangan Astra Agro yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia pada Februari menunjukkan laba bersih perusahaan itu mencapai Rp1,66 triliun pada tahun lalu, turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp2,63 triliun.

Astra Agro, unit usaha PT Astra International Tbk (ASII), distributor otomotif terbesar di Indonesia, pada tahun lalu membukukan rugi selisih kurs Rp111,15 miliar, padahal tahun sebelumnya masih mencetak laba selisih kurs Rp78,31 miliar.

Beban bunga utang AALI juga melonjak dari hanya Rp179 juta pada akhir 2008 menjadi Rp30,62 miliar pada akhir 2009. Kombinasi rugi kurs dan lonjakan beban utang memangkas laba bersih penghasil minyak kelapa sawit tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi