Gayus dan Rp25 miliar

Uang milik Gayus Tambunan sebesar Rp 28 miliar mengalir sampai jauh. Selain ke rekening sejumlah individu, uang tersebut juga masuk ke rekening 3 perusahaan.

Total Rp 11,8 miliar uang dari rekening Gayus yang ditransfer ke perusahaan-perusahaan tersebut melalui seseorang bernama Selly A.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh detikcom, Jumat (26/3/2010), di rekening utama di Panin Bank tersimpan Rp 28 miliar, pihak berwenang sebelumnya menyebut Rp 25 miliar.

Uang itu, setelah pemblokiran dicabut oleh Polri pada 26 November 2009, segera bergerak ke luar. Sebesar Rp 12,5 miliar uang masuk ke rekening Selly A di Bank Mega. Transfer dilakukan secara bertahap sejak 4-12 Desember 2009.

Dari rekening Selly ini, uang lalu diteruskan ke 3 perusahaan. Yang pertama uang sebesar Rp 9,394 miliar ditransfer ke rekening ke PT Perdana Karya Perkasa di Bank Mega. Transfer dilakukan pada 7 Desember 2009.

Penelusuran detikcom, perusahaan itu berkantor pusat di Samarinda, Kalimantan Timur, dan memiliki kantor perwakilan di Jakarta di Wisma Nugra Santana di Jl Sudirman, Jakarta.

Di situs perusahaan, dijelaskan kalau perusahaan itu bergerak di bidang pertambangan dan migas. Namun seorang staf perusahaan bernama Ali, menyebutkan kalau perusahaan bergerak di bidang konstruksi.

Sayangnya Ali mengaku tidak bisa memberikan keterangan lebih banyak, dengan alasan staf perusahaan yang berwenang tengah ke luar kantor. Namun dia menyebut tidak ada staf atau pimpinan perusahaan bernama Selly.

"Mungkin bisa jadi perusahaan minjam atau bagaimana saya nggak tahu, karena tiap site beda bank, mungkin itu pinjaman," kata staf perusahaan Ali Ansori saat ditemui di kantornya.

Perusahaan lainnya yang mendapatkan transfer yakni PT Amanda Pancasatria pada 13 Januari 2010 melalui Bank Mega. Perusahaan yang bergerak di bidang general supllier ini menerima transfer Rp 490 juta.

Penelusuran detikcom, perusahaan ini sudah tidak memperbarui situsnya lagi sejak 14 Desember 2007. Alamat perusahaan yang tercantum di Bekasi, Jawa Barat pun kini sudah tidak ditempati lagi.

"Sudah pindah sejak 2008 ke Manado. Dulu memang mengontrak ruangan di rumah saya. Karyawan perusahaan ini ada 4 orang dan semuanya laki-laki," kata Robert, pemilik rumah yang pernah dikontrak PT Amanda.

Dan satu perusahaan lagi yakni sebuah perusahaan sekuritas. Perusahaan itu menerima uang Rp 2 miliar. Diduga uang itu digunakan untuk investasi saham.

Hingga kini belum jelas kaitan Selly dan Gayus. Perusahaan-perusahaan itu pun mengaku tidak mengenal Selly, sedang Gayus diketahui tengah berada di Singapura.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi