Jadi tidak Indonesia ekspor beras?

Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Jimmy Bella mengatakan kekuatan kapasitas ekspor beras dari Indonesia akan ditentukan dari hasil yang diperoleh saat panen puncak pada Mei-Juni, sekaligus meyakini aktivitas tersebut tidak akan mendongkrak harga komoditas itu di dalam negeri.

Menurut Jimmy, jika proyeksi produksi beras pada tahun ini bisa melebihi 2009, diperkirakan kekuatan ekspor beras dari Indonesia ke negara lain pada 2010 bisa melebihi tahun lalu yang ketika itu mencapai 100.000 ton.

“Ekspor beras tidak akan membuat harga beras di dalam negeri bergejolak, karena yang diekspor adalah beras premium. Harga beras di dalam negeri juga tidak akan terimbas dengan fluktuasi [harga komoditas] dunia,” kata Jimmy hari ini.

Sementara jelas, dia, sejalan dengan mulai panennya di sejumlah wilayah penghasil beras semenjak beberapa minggu terakhir ini, menyebabkan harga komoditas tersebur saat ini terutama untuk beras kualitas medium cenderung menurun. Saat ini harga beras kualitas medium ada yang mencapai Rp 6.300 per kilogram.

Meski meyakini harga beras akan terkendali di dalam negeri, otoritas tertingi bidang perdagangan tersebut akan terus memonitornya.

Ketika ditanyakan negara mana saja yang telah berminat membeli beras dari Indonesia, dia mengatakan informasinya bisa ditanyakan kepada Bulog. Seperti diketahui iklim yang terlalu ekstrim tahun ini, menyebabkan sejumlah negera membutuhkan pasokan beras dari negara lain.

“Kekuatan [ekspor Indonesia] bisa dilihat saat puncak panen yang terjadi pada Mei-Juni,” kata Jimmy.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi