PSSI melawan, KSN gagal

Kongres Sepakbola Nasional (KSN) yang berakhir hari ini akhirnya gagal melahirkan Dewan Sepakbola Nasional (DSN). Dengan tercoretnya DSN, maka kongres akhirnya hanya menelurkan tujuh rekomendasi yang selanjutnya disampaikan ke pemerintah.

Usulan DSN masuk dalam rekomendasi sempat membuat acara penutupan kongres berlangsung panas. Pengurus PSSI yang dikomando Nurdin Halid secara tegas menolak adanya DSN masuk dalam rekomendasi.

Bahkan secara bergiliran Nurdin Halid dan pengurus PSSI lainnya menyatakan sikap penolakannya. Karena DSN yang bakal masuk ke butir delapan rekomendasi, dinilai inskontitusional karena melenceng dari rekomendasi yang dibuat melalui sidang komisi yakni Komisi A (bidang organisasi), Komisi B (bidang pembinaan), dan Komisi C (bidang umum dan pendanaan).

Akhirnya, Ketua Umum Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) Agum Gumelar, menyatakan mencabut DSN masuk rekomendasi ke delapan. Pernyataan Agum tersebut disambut gembira kubu Nurdin Halid.

Nurdin Halid, Ketua Umum PSSI, mengatakan adanya rekomendasi DSN tersebut merupakan rumusan yang tidak sesuai dengan yang ada di sidang komisi yang telah melalui kajian mendalam dan dinamis.

“Dengan usulan adanya DSN, rumusan akhirnya menjadi sangat tidak-tidak bersesuaian dengan rekomendasi dari komisi. Beruntung PSSI berhasil menjaga kehormatannya terhadap upaya-upaya yang mencoba menurunkan kredibilitas PSSI,” kata Nurdin Halid kepada wartawan usai kongres.

Agum Gumelar, Ketua Umum KSN, mengatakan usulan pembentukan DSN itu muncul dari floor yang kemudian direspons oleh tim perumus. Sehingga dalam hal ini tidak ada tekanan kepada tim perumus.

“Kalaupun akhirnya DSN tidak masuk dalam rekomendasi saya merasa tidak dikhianati dan hal itu bisa diterima teman-teman (tim perumus),” tambah dia.

Tujuh rekomendasi yang kemarin diserahkan Agum Gumelar kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malarangeng itu adalah PSSI perlu segera melakukan reformasi dan restrukturisasi, perlunya pembangunan dan peningkatan infrastruktur olahraga khususnya sepakbola, PSSI perlu meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi dengan seluruh stake holder, pembinaan sejak usia dini melalui penanganan khusus, metode pembinaan atlet pelajar agar memperhatikan pendidikan formal, pemerintah menyediakan anggaran dari APBN dan APBD untuk mendukung dan menunjang target dan pencapaian sasaran menuju prestasi, serta perlu segera disusun dan dilaksanakan program pembinaan prestasi yang fokus kepada pembentukan tim nasional untuk menjadi juara dalam SEA Games 2011.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi