Skip to main content

United Tractors dan pengaruh musibah gempa bumi


Gempa kembali mengguncang Jepang pada Minggu 10 Juli, kali ini berskala 7,1 skala Richter, memicu tsunami hanya setinggi 10 sentimeter. Efek bencana tersebut terhadap kinerja PT United Tractors Tbk diyakini kian mengecil.

Gempa yang dilaporkan Associated Press (AP) di prefektur Miyagi Jepang tersebut memang membuka ingatan publik pada 11 Maret 2011, ketika wilayah yang sama diguncang gempa 9 skala Richter.

Lindu pemicu tsunami yang membunuh 21.000 orang lebih itu tidak hanya memicu krisis nuklir di pembangkit Fukushima Daiichi, tetapi juga sempat meniupkan kabar buruk seputar produksi manufaktur mobil dan alat berat Jepang.

Tidak heran, analis PT Onix Capital Bagus Hananto menilai volume penjualan United Tractors berpotensi tertekan tahun ini akibat gempa Jepang, yang terbukti sempat membuat penjualan 2 bulan terakhir menurun.

Pada Mei 2011, anak usaha Astra ini menjual 617 alat berat, turun 19,6% dari penjualan April se banyak 767 unit. Penurunan penjualan bulanan ini merupakan yang terendah sepanjang tahun berjalan.

“Penurunan terutama karena dampak gangguan suplai dari gempa Jepang. Pendapatan perseroan pada kuartal II/2011 dari alat berat akan terpengaruh meski dampak totalnya tidak parah,” tutur Bagus dalam laporan risetnya per 21 Juni.

Namun, lanjutnya, penjualan perseroan bisa dibilang relatif bertahan karena masih di atas 600 unit per bulan pada April dan Mei lalu. Secara umum, bisnis kontrak penambangan dan penjualan batu bara diperkirakan menjadi penopang penjualan konsolidasi.

Dalam laporan terpisah, analis PT Finan Corpindo Nusa Helen Vincentia menilai tsunami Jepang tidak berdampak negatif terhadap anak usaha grup Astra tersebut, karena Komatsu tidak hanya memiliki pabrik alat berat di Jepang.

“Komatsu juga memiliki pabrik di negara lain dengan terus berlangsungnya upaya perbaikan terhadap fasilitas pabrik yang rusak di Jepang. Kami perkirakan penjualan alat berat pada tahun ini mencapai 6.485 unit, dengan kenaikan 20% dari realisasi 2010,“ paparnya dalam laporan riset per 19 April.

Kenaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah (CPO), batu bara, emas, timah, dan komoditas lain diyakini mendorong permintaan alat berat pada 2011.

Target ini diamini perseroan, yang baru-baru ini mendongkrak target penjualan 2011 menjadi 7.500 unit.

Helen mengingatkan adanya faktor kontribusi kinerja dari bisnis batu bara. Volume produksi batu bara tercatat sebesar 85 juta ton pada 2011, dengan pemindahan tanah sebanyak 720 juta miliar kubik meter (billion cubic meter/ bcm).

Didominasi Komatsu United Tractors didirikan pada 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Saat ini, perseroan menggarap bisnis kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara.

Emiten alat berat ini bertindak sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag, Valmet dan Tadano. Tahun lalu, penjualan merek Komatsu mendominasi portofolio perseroan, mencapai 5.404 unit atau menguasai 46% pangsa pasar.

Di luar itu, perseroan juga menyediakan pelayan an purnajual, pem buatan komponen dan perakitan, rekondisi alat berat, penyewaan dan penjualan alat berat bekas.

Unit usaha kon traktor penambangan dijalankan melalui PT Pamapersada Nusantara (Pama) yang mencakup rancang tambang, eksplorasi, penambangan, pengangkutan, dan bongkar-muat. Beberapa pelanggan di antaranya PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri, PT Kideco Jaya Agung, dan PT Kaltim Prima Coal.

Di sisi lain, perseroan mengopera sikan tambang batu bara melalui PT Dasa Eka Jasatama (DEJ), anak usaha Pama. Berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan, DEJ memiliki batu bara berkualitas tinggi dengan 6.700 kalori di area seluas 12.500 hektare.

Kabar akuisisi perusahaan tambang baru, yang disebut-sebut sebagai PT Bukit Enim Energi, menjadi katalis positif di tengah tingginya permintaan batu bara di pasar utama United Tractors, yakni Jepang, yang mencari alternatif energi pascakerusakaan pembangkit nuklirnya.

“Produksi batu bara 2011 diperkirakan mencapai 4 juta ton didukung naiknya permintaan akibat meningkatnya kebutuhan energi dunia,“ ujar Helen.

Dari sisi geografis, Asia menjadi pasar terbesar dengan kontribusi 65% dari konsumsi batu bara dunia, menyusul besarnya peran China sebagai konsumen utama.
Negara lain yang tidak memiliki sumber daya memadai juga mencari batu bara seperti Jepang dan Korsel.

Oleh sebab itu, Helen yakin kinerja United Tractors masih akan positif sehingga dia merekomendasikan beli saham perseroan berkode UNTR tersebut, dengan target harga Rp27.200 per unit.

(please read Bisnis Indonesia daily)

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...