Skip to main content

Begini kinerja reksa dana Januari-Juni 2011


Kinerja seluruh produk reksa dana, yakni reksa dana saham, reksa dana campuran, dan reksa dana pendapatan tetap pada semester I/ 2011 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Berdasarkan data PT Infovesta Utama, sebanyak 68 reksa dana saham selama semester I/2011 membukukan rerata imbal hasil (return) sebesar 1,14%, lebih rendah dari pencapaian semester I/ 2010, yaitu 7,76%.

Pada periode yang sama tahun lalu, sebanyak 93 reksa dana campuran juga membukukan rerata imbal hasil 1,53%, turun dibandingkan dengan kinerja 96 reksa dana sejenis dengan rerata imbal hasil sebesar 5,13% pada tahun lalu.

Adapun, rerata imbal hasil reksa dana pendapatan tetap yang mayoritas aset dasarnya berupa obligasi dibukukan sebesar 3,91% dari 83 produk sepanjang semester I/ 2011. Pada semester I/ 2010, rerata imbal hasil itu dibukukan sebesar 6,13% dari 96 produk reksa dana.

Analis Riset PT Infovesta Utama Rudiyanto mengatakan perlambatan kinerja reksa dana pada paruh pertama tahun ini disebabkan oleh kondisi pasar global yang tidak sebaik tahun lalu.

“Pada awal tahun, kinerja reksa dana terkoreksi cukup dalam akibat sentimen negatif dari pasar global. Selain itu, manajer investasi juga kalah start dengan IHSG, sehingga kinerja reksa dana lebih rendah dari IHSG,“ ujarnya dihubungi Bisnis kemarin.

Rudiyanto menambahkan akses informasi saat ini semakin mudah, sehingga manajer investasi semakin sulit dalam mengalahkan imbal hasil indeks harga saham gabungan (IHSG).

Rudiyanto menuturkan minat investor untuk reksa dana sebenarnya masih besar, tetapi kondisi pasar kurang mendukung. Hal itu mengakibatkan kinerja pada 6 bulan pertama tahun ini kurang baik.

Dia memaparkan prospek kinerja reksa dana pada semester II/2011 kemungkinan lebih baik dibandingkan dengan semester I/2011. Kondisi tersebut didorong oleh sentimen positif dari pasar domestik.

Berdasarkan data PT Info vesta Utama, rerata imbal hasil untuk produk reksa dana pendapatan tetap pada semester I/2011 tercatat paling besar dibandingkan dengan produk reksa dana saham dan reksa dana campuran.

Imbal hasil Padahal, reksa dana saham tercatat memberikan imbal hasil paling besar pada periode yang sama tahun lalu.

Reksa dana saham mengacu pada pergerakan IHSG, sedangkan reksa dana pendapatan tetap mengacu pada obligasi pemerintah. Selama semester I/2010, IHSG tercatat tumbuh 5%, sedangkan rerata obligasi pemerintah sebesar 3,4%.

Direktur GMT Asset Management Marto Sutiono mengatakan peningkatan imbal hasil produk reksa dana perseroan, terkait dengan kombinasi antara peningkatan transaksi saham dan kenaikan harga obligasi.

(Please read Bisnis Indonesia)

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...