Skip to main content

Ada apa dengan sistem kargo regulated agent (agen inspeksi)


Sistem agen inspeksi baru yang digunakan dalam arus barang kargo di bandara ternyata cukup membuat gerah 8 perusahaan pengurusan kargo sebelumnya. Dampaknya barang-barang kargo menumpuk di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Khusus Bandara Soekarno-Hatta Arman Yahya mengatakan “Coba bayangkan bagaimana ruwetnya kargo domestik yang harus diperiksa itu seharinya rata-rata men apai 400 ton, ditangani delapan warehouse, sekarang hanya tiga,“.

Kedelapan perusahaan warehouse di Bandara Soekarno-Hatta yakni PT asa Angkasa Semesta Tbk (JAS), PT Gapura Angkasa, Garuda, RPX, Unex, Wahana, Cardig, dan Fedex. Kedelapannya memiliki gudang di lini 1 Bandara Soekarno-Hatta.

Sejauh ini, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memberikan sertifikasi hanya kepada tiga agen inspeksi yakni PT Duta Angkasa Prima Kargo, PT Gita Afian Trans (Gatrans) dan PT Fajar Anugerah Sejahtera (FAS). Selain itu, PT Angkasa Pura (AP) II diberikan kewenangan menjadi agen inspeksi hingga 16 Agustus sesuai surat edaran Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kemen hub M. Fuschad menyatakan peraturan SKEP No. 255/ IV/2011 berlaku mulai 4 Juli untuk kargo domestik.

Untuk kargo internasional, dia menegaskan pihaknya akan menerapkan secara penuh saat jatuh tem ponya perpanjangan waktu 3 bulan yang diminta sejumlah pihak atau tepatnya pada 16 Agustus 2011.

Penundaan pemeriksaan kargo internasio nal itu sudah terlambat dari jadwal semula pada 16 Mei kendati ditunda hingga 16 Agustus untuk persiapan dan evaluasi.

Yang jelas, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kini mulai menyelidiki kasus tersebut.

(Please read Bisnis Indonesia daily)

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...