Kinerja Inalum versi pemerintah

Pemerintah menyatakan kinerja keuangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) selama 4 tahun terkahir mulai mencatatkan laba.

Deputi Menteri BUMN Bidang Pertambangan Industri Strategis Energi dan
Telekomunikasi (PISET), Sahala Lumban Gaol menuturkan sebelumnya
Inalum memang mencatatkan kerugian.

“Saat ini kondisinya sudah mulai positif, dan mulai membukukan laba.
Namun saya tidak ingat jumlah laba yang dicatat Inalum sepanjang 4
tahun terakhir ini,” ujarnya hari ini.

Menurut Sahala, pemerintah akan melakukan negosiasi dengan pihak
Jepang sehubungan dengan akan habisnya masa kontrak di proyek tersebut
pada 2013.

Inalum disebut-sebut mengalami kerugian yang cukup besar lantaran
utang pembangunan Inalum dibiarkan terus dalam bentuk Yen Jepang,
sedangkan penjualan aluminium batangan dalam dolar AS. Saat terjadi
apresiasi Yen, perseroan mencatat mismatch sehingga menyebabkan
kerugian yang besar.

Selain produksi aluminium batangan, salah satu asset berharga yang
dimiliki Inalum adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Asahan II.
Pembangkit listrik yang menggunakan air dari Danau Toba ini memiliki
total kaspasitas terpasang 603 MegaWatt.

Suplai listrik tersebut dibutuhkan oleh daerah Sumatra Utara yang saat
ini mengalami kekurangan pasokan listrik.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi