PTBA incar tambang baru
PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai fokuskan akuisisi sejumlah proyek tambang sepanjang tahun ini sehingga menjadi perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.
Direktur Utama PTBA Soekrisno mengungkapkan perseroan sedang gencarnya melakukan akuisisi berbagai wilayah tambang di Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan.
"Saat ini kami sudah mengajukan penawaran untuk satu Kuasa Pertambangan [KP] di Kalimantan, tetapi masih green field. Tapi saya lupa berapa cadangannya. Yang jelas kalau sudah oke, baru bisa diminta data lengkapnya," ujarnya sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, hari ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan perseroan itu juga menargetkan bisa go international dengan melakukan akuisisi tambang di luar Indonesia, seperti Afrika dan Australia bila seluruh proses akusisi di Kalimantan sudah selesai..
"Kami memang sedang mengincar berbagai wilayah tambang. Yang penting ada batu baranya."
Menurut dia, BUMN tambang batu bara itu pada tahun ini merencanakan belanja modal (capex) sebesar Rp1,5 triliun yang akan digunakan untuk investasi dan akuisisi beberapa wilayah tambang baru.
Hanya saja, tegasnya, besaran capex itu hanya bersumberkan internal perusahaan sehingga bisa meningkat bila mendapatkan pinjaman dari sumber pendanaan lain.
Terkait soal kinerja perusahaan, Sukrisno mengungkapkan perseroan itu menargetkan volume penjualan batu bara tahun ini naik sekitar 20% dibandingkan dengan total penjualan tahun lalu yang mencapai sekitar 12,6 juta ton.
"Tahun lalu Volume penjualan PTBA mencapai 12,6 juta ton, tetapi tahun ini diharapkan bisa naik 20% sehingga bisa di atas 15 juta ton."
Bila penjualan bisa naik, dia menambahkan tentunya pendapatan (revenue) juga bisa naik di atas Rp9 triliun yang dicapai pada tahun lalu.
Direktur Utama PTBA Soekrisno mengungkapkan perseroan sedang gencarnya melakukan akuisisi berbagai wilayah tambang di Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan.
"Saat ini kami sudah mengajukan penawaran untuk satu Kuasa Pertambangan [KP] di Kalimantan, tetapi masih green field. Tapi saya lupa berapa cadangannya. Yang jelas kalau sudah oke, baru bisa diminta data lengkapnya," ujarnya sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, hari ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan perseroan itu juga menargetkan bisa go international dengan melakukan akuisisi tambang di luar Indonesia, seperti Afrika dan Australia bila seluruh proses akusisi di Kalimantan sudah selesai..
"Kami memang sedang mengincar berbagai wilayah tambang. Yang penting ada batu baranya."
Menurut dia, BUMN tambang batu bara itu pada tahun ini merencanakan belanja modal (capex) sebesar Rp1,5 triliun yang akan digunakan untuk investasi dan akuisisi beberapa wilayah tambang baru.
Hanya saja, tegasnya, besaran capex itu hanya bersumberkan internal perusahaan sehingga bisa meningkat bila mendapatkan pinjaman dari sumber pendanaan lain.
Terkait soal kinerja perusahaan, Sukrisno mengungkapkan perseroan itu menargetkan volume penjualan batu bara tahun ini naik sekitar 20% dibandingkan dengan total penjualan tahun lalu yang mencapai sekitar 12,6 juta ton.
"Tahun lalu Volume penjualan PTBA mencapai 12,6 juta ton, tetapi tahun ini diharapkan bisa naik 20% sehingga bisa di atas 15 juta ton."
Bila penjualan bisa naik, dia menambahkan tentunya pendapatan (revenue) juga bisa naik di atas Rp9 triliun yang dicapai pada tahun lalu.
Comments