Antara City, Juve, PSG dan Resolusi 2012


Jika bicara tahun baru pasti tak jauh dari kalimat semua serba baru. Mulai dari barang, benda yang dimiliki hingga tentunya harapan dan semangat.

Di jagad sepak bola pun demikian. Tahun baru sama dengan menyemai resolusi, ada nuansa baru, semangat baru mengejar target dan tujuan dari rencana jangka pendek. Tentunya banyak klub yang ingin 2012 menjadi tonggak sejarah baru dan menjadi juara pada Mei.

Selain Spanyol, rasanya liga utama di Eropa seperti Inggris, Italia, Prancis dan Jerman mengharapkan juara baru dalam 10 tahun terakhir. Di Inggris, Manchester City misalnya ingin menunjukkan mereka kampiun baru selain Manchester United, Chelsea dan Arsenal.

Dalam 10 tahun terakhir, Inggris memang dikuasai oleh Man United, Chelsea dan Arsenal. Ketiga klub tersebut gonta-ganti menjadi juara. Bahkan di era Liga Primer Inggris yang dimulai sejak 1992/1993, hanya Blackburn Rovers yang sempat menggoyang dominasi ketiganya pada musim 1994/1995.

Kini, Manchester City yang dilatih Roberto Mancini dan dibiayai penuh oleh Sheikh Mansour bin Zayed bin Sultan Al Nahyan, memiliki ambisi besar. Kerugian selama musim lalu sebesar 197 juta pounds, diharapkan berujung pada gelar juara bagi Manchester City.

Sheikh Mansour memang percaya kekuatan uang akan berujung pada kejayaan. Nilai defisit 197 juta pounds yang dibukukan Man City selama 2010 bahkan lebih besar dari yang dibukukan Chelsea di bawah Roman Abramovich sebesar 141 juta pounds saat juara 2004/2005.

Man City mungkin kini berpikir menjual sebagian bintangnya yang bergaji mahal seperti Carlos Tevez dan Wayne Bridge. Setidaknya mengurangi pengeluaran dan agar bisa mematuhi aturan financial fair play UEFA yang mewajibkan defist tersisa 45 juta pounds hingga 2013.

Di Italia, La Vecchia Signora alias sang Nyonya Tua Juventus juga kembali menapaki tangga scudetto bersaing dengan AC Milan, AS Roma maupun Inter Milan. Juve yang juga berjuluk Bianconeri, nyaris 10 tahun terakhir minim gelar Serie A.

Klub yang dimiliki keluarga Agnelli itu memang telah berusia 114 tahun, didirikan pada 1897 di Turin. Juventus bahkan pemilik gelar Serie A terbanyak, yaitu 27 scudetti jauh di atas AC Milan dan Inter Milan yang baru 18 scudetto.

Sebenarnya, Juventus sempat merebut 2 scudetti pada musim musim 2004/2005 dan 2005/2006. Namun FIGC selaku federasi sepak bola Italia menetapkan Juventus terlibat skandal pengaturan skor bersama AC Milan, AS Roma, SS Lazio, dan ACF Fiorentina.

Dampaknya fatal, Juventus degradasi ke seri-B untuk pertama kali dalam sejarah. Dua gelar scudetto juga dicabut, scudetto 2004/2005 ditetapkan tanpa pemenang dan 2005/2006 diberikan kepada Inter Milan yang menjadi landasan baginya untuk terus bertahta hingga musim 2009/2010.

Juventus dipimpin pelatih Didier Deschamps dan pemain senior seperti Gianluigi Buffon dan Pavel Nedved serta Alessandro Del Pierong kembali ke Seria A musim 2007/2008. Musim ini eks gelandang Juventus, Antonio Conte yang pernah bersama Zinedine Zidane, menjadi pelatih Bianconeri.

Hasilnya? hingga pekan 16, Juventus menjadi satu-satunya tim yang tak terkalahkan. Namun hasil seri yang didapat di tujuh pertandingan membuat sang Nyonya Tua harus puas di peringkat dua berbagi poin sama 34 dengan AC Milan.

Di Prancis, Paris Saint Germain (PSG) pun demikian, ambisi besar plus sokongan dana dari Qatar Investment Authority yang membeli 70% saham klub kebanggaan kota Paris tersebut. Dalam sejarah sepak bola Prancis, hanya PSG dan Olympique de Marseille yang tercatat sebagai dua klub yang memiliki gelar di kejuaraan Eropa.

Dalam 10 tahun terakhir, Ligue-1 Prancis selalu dikuasai Olympique Lyonnais dengan 8 gelar diikuti Marseille dan Bordeaux. Kini PSG berharap banyak dari uang-uang minyak Timur Tengah untuk mendulang prestasi.

Direktur sepak bola PSG, Leonardo yang juga eks bintang AC Milan dan Brasil, kini berharap Carlo Ancelotti dan David Beckham akan bergabung di Stadion Parc des Princes.

Di Jerman, perebutan gelar deutschmeister juga berlangsung sengit. Bayern Muenchen sang Hollywood club begitu berambisi merebut tahta juara Fußball-Bundesliga. Maklum dalam 10 tahun terakhir, juara Bundesliga selalu bergantian antara Muenchen dengan Wolsfburg, Werder Bremen, VfB Stuttgart dan Borussia Dortmund.

Secara pribadi, bagi para pemain, tentu 2012 menyimpan resolusi yang penting bagi karier mereka. Para pemain Eropa berharap separuh musim mendatang hingga Mei diakhiri dengan prestasi dan yang terpenting, Tanpa Cedera.

Pemain dengan status internasional dari Spanyol, Inggris, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, Portugal, bahkan Yuani tentu ingin bermain di Euro 2012 di Ukrania dan Polandia. Cristiano Ronaldo jelas tak ingin gelar individunya diambil bintang barcelona seperti Xavi dan Iniesta.

David Villa yang tengah cedera mungkin memiliki kans yang kecil untuk tampil menjadi ujung tombak Spanyol. Wayne Rooney dengan rambut hasil operasi cangkokan ingin menunjukkan bahwa the Three Lions timnas Inggris tanpa dirinya dalam 2 pertandingan awal adalah kerugian.

Hidup memang tak sekedar mencetak tonggak sejarah, karena kehidupan itu penuh dengan momen yang layak dikenang. Mari mengejar resolusi dan semoga harapan 2012 selalu lebih baik untuk semua pihak.

(fahmi.achmad@bisnis.co.id)

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi