Skip to main content

Wali yang Naif or Naif yang ingin jadi Wali

Wali Jadi Bulan-bulanan David NAIF

Oleh para penggemar mereka, grup Wali boleh dipuja-puja. Tapi, oleh David, vokalis band NAIF dan pentolan grup DVD Boy, Wali dijadikan bulan-bulanan.

Itulah yang terjadi ketika DVD Boy-- yang terdiri dari David (vokal dan gitar), Krisna Prameswara (keyboard), dan Indra Raindy (drum)--meramaikan acara peluncuran album baru grup The Upstairs, Magnet! Magnet!, di Score! Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Minggu (17/5). Dengan olok-oloknya di hadapan para penonton, David mengkritik karya "kacang goreng" yang sekarang sedang merajai industri musik negeri ini.

Mula-mula, sehabis menyajikan lagu Gila, dari album perdana DVD Boy, David melontarkan tanya kepada para penonton, "Gimana? Anjing kan lagu gue? Tapi, masih kalah anjing ya dari lagu-lagu Hijau Daun atau Wali! Anjing, dalam kamus David, bisa berarti keren, bisa juga sebaliknya.

Ia lantas menyanyikan secuplik lirik lagu Cari Jodoh dari Wali, "Bapak bapak, ibu ibu..." Setelah itu ia berucap lantang, "Please everybody, please, jangan racuni anak-anak kita dengan lagu-lagu seperti itu!" Ia lalu tertawa. "Kalau mau ancur, sekalian ancur kaya Kuburan (grup yang mulai ngetop dengan lagu Lupa-lupa Ingat)," tambahnya, lalu tertawa lagi.

Para penggemar DVD Boy, The S.I.G.I.T, dan The Upstairs, yang tampil dalam acara tersebut, pun menyambut sindiran David dengan tawa.

Tidak berakhir di situ, David melanjutkan aksinya. Masih dengan candanya, ia mengadakan game dadakan berhadiah dua t-shirt. "Siapa yang bisa menyanyikan lagu Wali dari awal sampai akhir, gue kasih t-shirt," ujarnya. Tapi, ujungnya, game tersebut urung digulirkan. David malah memberikan begiu saja dua t-shirt kepada dua penonton.

Di panggung itu, DVD Boy, yang mengusung musik pop-elektronik, menyajikan sejumlah lagu dari album perdana mereka, yang berjudul DVD Boy. Lagu-lagu itu, Gila, Dirimu (Seputih Salju), Aku dan Dia, Dansa Selingkuh, Rock It!, dan I Wanna be Your Man. Mereka juga dibantu oleh seorang rapper, Bee. (ATI)
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/05/18/e122533/Wali.Jadi.Bulan-bulanan.David.NAIF

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...