Rivalitas Nadal -Federer

Matador bertahta di Wimbledon

Oleh Fahmi Achmad
Bisnis Indonesia

Ini cerita lagi soal Spanyol. Tak sampai dua pekan, Negeri Matador kembali bersorak sorai dengan keberhasilan Rafael Nadal menjuarai Wimbledon untuk yang pertama kali.
Gaungnya memang tak sehebat La Furia Roja sang Juara Euro 2008 tapi prestasi di tenis cukup menghebohkan.
Raja Juan Carlos, PM Jose Rodriguez Zapatero beserta rakyat Spanyol kini bisa mengandalkan nama Rafael Nadal Parera sebagai jagoan tenis baru, menggusur nama lawas seperti Sergi Bruguera, Carlos Moya, Albert Costa dan Juan Carlos Ferrero.
Pemain usia 22 tahun ini kelahiran Mallorca dan kini masih berada di urutan kedua di bawah Roger Federer. Gelar Wimbledon 2008 diraihnya dengan mengalahkan Federer di partai final.
Partai puncak tersebut sangat ketat dengan membutuhkan lima set, dua kali penundaan akibat hujan dan waktu empat jama 48 menit untuk membawa Rafael Nadal menundukkan juara bertahan Roger Federer, 6-4, 6-4, 6-7 (5-7), 6-7 (8-10) dan 9-7.
Pertandingan pada Minggu 6 Juni 2008 ini tercatat sebagai final tunggal putra dengan durasi terlama, mengalahkan rekor 28 tahun lalu di Wimbledon. Nadal kini jadi petenis putra Spanyol pertama yang memenanginya usai Manuel Santana tahun 1966.
Tak hanya itu, Nadal yang berusia 22 tahun ini adalah petenis putra pertama sejak 1980 yang memenangi Prancis Terbuka dan Wimbledon pada tahun yang sama. Terakhir kali prestasi ini dicatat oleh Bjorn Borg.
Bagi Federer, kekalahan itu menyakitkan karena gagal melewati rekor Bjorn Borg untuk jadi petenis Open Era pertama yang mencatatkan enam gelar berturut-turut --keduanya sama-sama mengantongi lima gelar.
Apalagi pada tahun ini, Federer belum mengecap satu gelar Grand Slam karena kalah dari Nadal di Roland Garros-Prancis Terbuka dan sekarang Wimbledon.
Federer merupakan pemain nomor satu dunia dengan 12 gelar Grand Slam yang terdiri atas tiga kali menjuarai Australia Terbuka (2004, 2006, 2007), Wimbledon lima kali (2003-2007) dan US Open (2004, 2005, 2006, 2007).
Di Roland Garros yang bertanah liat, Federer sang jagoan lapangan rumput dan gravel seakan tak pernah beruntung. Tiga kali masuk final 2006,2007 dan 2008, selalu kandas dari Nadal. Tapi kini di lapangan rumput Wimbledon, justru dia takluk dari raja tanah liat.
Rivalitas pemain Spanyol dengan Swiss ini berlangsung dalam lima tahun terakhir. Sejak April 2005, Nadal memenangkan 81 pertandingan di lapangan tanah liat sebelum dikalahkan Federer pada 2007 di final Hamburg Masters.
Di Prancis Terbuka, Nadal memenangkan 28 pertandingan dan empat gelar tunggal putra. Pencapaian ini membuat Nadal menjadi pemain tanah liat terbaik dalam sejarah tenis modern.
Putra Sebastián Nadal dan Ana María Parera ini memiliki saudari bernama María Isabel. Tapi pamannya Miguel Ángel mantan anggota timnas sepakbola Spanyol. Nadal penggemar RCD Mallorca dan Real Madrid.
Bakat tenis Nadal, diasah pamannya Toni, seorang pemain tenis profesional yang mengajarinya sejak usia tiga tahun.Umur lima tahun, Nadal berlatih dua kali seminggu di klub tenis dan juara tenis regional kelompok umur 12 diraihnya pada usia delapan tahun.
Pada usia 14, federasi tenis Spanyol meminta Nadal pindah dari Mallorca ke Barcelona untuk kemajuan latihan tenisnya. Di usia 16, Nadal telah berada dalam daftar 50 pemain terbaik dunia.
Sejauh ini Nadal selalu bermain dengan tangan kiri, tapi dia secara alami menggunakan tangan kanan. Pamannya, Toni Nadal, memutuskan gaya backhand dua tangannya akan lebih baik ketimbang satu lengan kanan yang kuat, jadi dia main dengan tangan kiri.
Di usia 14, nadal pernah menang melawan salah satu legenda tenis, Pat Cash pada Mei 2001. Cash seharusnya bermain eksibishi dengan Boris Becker di lapangan tanah liat. Nadal pernah berlatih di camp tenis Nick Bollettieri di Florida.
Pada 2002, Nadal yang berusia 15 tahun memenangi gelar ATP perdana dengan mengalahkan Ramon Delgado di Mallorca dan menjadikannya sebagai pemain kesembilan yang menjuarai ATP di era kejuaraan Open, sebelum berusia 16 tahun.
Di 2003, Nadal menjadi pemain muda kedua yang berada dalam rangking 100 pemain terbaik dunia. Dia memenangi dua gelar Challenger sehingga masuk 50 besar.Debutnya di Wimbledon, menjadi pemain muda yang mencapai putaran ketiga yang menyamai prestasi Boris Becker pada 1984.
Terobosan prestasi Nadal dimulai 2005 ketika mencapai putaran keempat dan memaksa Lleyton Hewitt bermain lima set di Australia Terbuka. Dua pekan selanjutnya, dia kalah di partai puncak Miami Masters melawan pemain nomor satu dunia, Roger Federer.
Di Prancis Terbuka 2005, Nadal memulai dengan mengalahkan dua jagoan lokal, Sébastien Grosjean dan Richard Gasquet untuk mencapai semifinal. Pada ultah ke 19, Nadal mengalahkan Federer dan di final mengalahkan Mariano Puerta asal Argentina.
Nadal menjadi pemain ketujuh yang langsung menjadi juara Grand Slam pada keikutsertaan pertama, menyamai Andre Agassi pada 1995 di Australian Open. Nadal juga orang kedua yang menjadi juara Roland Garros dalam usaha pertama sejak Mats Wilander di 1982.
Tak hanya itu, dia juga menjadi petenis remaja yang menjadi juara Grand Slam seperti yang dilakukan Pete Sampras pada 1990 di U.S. Open dengan usia 19 tahun. Ranking nomor dua terbaik dunia diraih pada Juli dengan usia 19 tahun 22 hari dan menjadikannya sebagai orang ketiga termuda sejak 1973, bersama Boris Becker (18 tahun, 9 bulan, 17 hari) dan Björn Borg (18 tahun, 10 bulan, 2 hari).
Nadal absen pada Australia Open 2006 karena cidera, tapi rivalitas dengan Federer berlanjut. Pada Maret 2006, Nadal menang lawan Federer di final Dubai dan berlanjut dengan kemenangan serupa di Monte Carlo Masters.
Di French Open 2006, Federer ingin merasakan gelar Grand Slam yang belum pernah direngkuhnya sementara Nadal ingin mempertahankan dominasi tanah liat atas Federer. Faktanya, Nadal menjadi petenis pertama yang mengalahkan Federer di final Grand Slam.
Nadal masuk ke final Wimbledon 2006 dengan mengalahkan Marcos Baghdatis, dia menantang juara bertahan Federer. Dalam tujuh pertemuan dengan Federer sebelumnya, mereka bermain di lapangan keras dan tanah liat, kali ini di lapangan rumput Wimbledon, tempat favorit Federer.
Nadal kalah dan Federer mantap jadi nomor satu dunia. Dua pria ini menjadi pasangan yang selalu tampil di final baik 2007 dan 2008.
Nadal kembali takluk ketiga kali dari Federer pada Tennis Masters Cup 2006 dan pertandingan persahabatan di Seoul, Korea Selatan.
Nadal mengalahkan Federer di final Monte Carlo Masters 2007. Di Hamburg Masters 2007, Nadal kembali kalah dari Federer. Pada 2 Mei 2007, dalam eksibishi bertajuk the Battle of Surfaces, di Palma Arena –Mallorca, Nadal dan Federer bertemu di lapangan setengah rumput setengah tanah liat dan dimenangi Nadal 7–5, 4–6, 7–6(10).
Pada Prancis Terbuka 2007, Nadal kembali menang atas Federer di final namun kalah lagi di final Wimbledon 2007. Hingga akhir 2007, Nadal memegang rekor 8–6 atas Federer yang kembali mengalahkannya pada Tennis Masters Cup.
Pada 2008 ini, Nadal berhasil mencapai semifinal pertama di Australian Open, namun kalah dari pemain nonunggulan Jo-Wilfried Tsonga. Pada Monte Carlo Masters Nadal kembali mengalahkan Roger Federer. Di kejuaraan Hamburg Masters 18 Mei, Nadal menaklukan Novak Djokovic dan Roger Federer di final ATP Masters Series.
Nadal menjadi orang ketiga sejak 1990 yang mampu meraih tiga gelar lapangan tanah liat (Monte Carlo, Roma dan Hamburg) setelah Gustavo Kuerten dan Marcelo Rios.
Di Prancis Terbuka, Nadal mengalahkan Thomaz Bellucci (Brasil), Nicolas Devilder (Prancis), Finn Jarkko Nieminen, Fernando Verdasco (Spanyol), Nicolas Almagro (Spanyol), Novak Djokovic dan akhirnya Federer.
Empat tahun berturut-turut masuk final Roland Garros membuat Nadal menyamai prestasi Bjorn Borg dan petenis Ceko Ivan Lendl). Nadal menjadi orang keempat yang meraih empat kali juara bertahan di satu Grand Slam yaitu, Sampras (1997-2000 Wimbledon), Borg (1978-81 French Open and 1976-80 Wimbledon) dan Federer (2003-2007 Wimbledon and 2004-07 US Open).

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi