Skip to main content

Jeremy Lin pengganti Yao Ming




Jeremy Lin, itulah nama yang segera bisa menghapus nama bintang Yao Ming sebagai pebasket Asia terkenal di dunia. Banyak media menyebut fenomena Jeremy Lin sebagai demam Linsanity.

Di Amerika Serikat, warga keturunan Asia bahkan mulai menjadikan Lin sebagai ikon karena Yao Ming kini tak lagi bermain di Houston Rockets dan cedera yang membuatnya tak bisa tampil maksimal.

Kehadiran Lin membuat D'Antoni dan Knicks meraup tujuh kemenangan beruntun di Liga Basket Nasional Amerika Serikat (NBA). Saat mengalahkan Sacremento Kings 100-85 (Rabu 15/2), Lin mencetak 10 poin, 5 rebound dan 13 assist.

Lin menjadi idola ketika saat Knicks menang dramatis 90-87 atas Toronto Raptors. Dia menjadi penentu kemenangan saat detik terakhir dengan tembakan 3 angka di akhir kuarter keempat. Total saat itu dia mencetak 27 poin dan 11 umpan.

Lin, kehadiran 23 Agustus 1988, putra dari pasangan imigran Taiwan Gie Ming dan Shirley yang pindah ke Amerika Serikat pada pertengahan 1970. Di awal karier, Lin muda sebenarnya ingin bermain untuk Standford University tetapi dia ditolak dan tak menerima beasiswa.

Kisah sukses dirajut Lin ketika Harvard University menerimanya karena nilai ujian akhir sekolahnya yang tinggi 4,2. Beasiswa diraihnya sekaligus bisa memperkuat tim basket Varvard University. Bakat itu memang tak bisa dinafikan.

Dia lulus Fakultas Ekonomi Harvard University dengan indeks prestasi kumulatif 3,1 pada 2010 dan langsung mengikuti mini camp Dallas Maverick. Kemudian dia masuk ke Golden State Warriors, lalu Reno Bighorns (D-League), sempat bermain sebentar di Dongguan Leopards (Liga China) sebelum akhirnya ditarik Mike D'Antoni ke Madison Square Garden.

Lin juga dikenal dengan kedermawanannya karena kesuksesan dirinya diikuti pendirian Yayasan Lin yang membantu para imigran di AS. Maklum saja, Lin merasa faktor rasial kadang membuat banyak orang menjadi frustasi dalam berkarya.

"Banyak yang bilang kalau saya berkulit putih atau keturunan Afrika, karier basket saya akan lebih bagus. Saya ingin mematahkan pemikiran itu," ujarnya seperti dilansir sejumlah situs berita asing.

Ya, Jeremy Lin dengan Linsanity-nya membuat orang angkat topi dan berkata "Yellow man can jump!"


Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...