Ada 115 Calon Vaksin COVID-19, Kapan Dibagikan?


Setiap penyakit ada obat penawarnya. Begitu pula dengan Covid-19. Segala upaya dilakukan untuk mencari obat yang pas dan tepat.


Namanya juga obat, tentu penawar itu dibutuhkan saat seseorang telah terjangkiti. Namun, manusia lebih tenang jika virus dan bakteri menyerang tetapi badan tidak terjangkiti penyakit.

Caranya adalah dengan menemukan vaksin penyakit tersebut. Vaksin di Kamus Besar Bahasa Indonesia V dijelaskan sebagai istilah kedokteran untuk bibit penyakit (misalnya cacar) yang sudah dilemahkan, digunakan untuk vaksinasi.


Sejarah manusia telah berperang melawan penyakit telah terjadi sejak ribuan tahun silam. Penyakit cacar, difteri, kolera dan penyakit menular lain yang telah memusnahkan jutaan orang telah berhasil dijinakkan dengan adanya vaksin dan obat.

Kini zaman sudah demikian modern, banyak negara yang berlomba-lomba menemukan vaksin untuk Covid-19.

Di Indonesia, pemerintah dan pihak swasta juga melakukan upaya yang sama.

Salah satu perusahaan farmasi nasional, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, Genexine untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Vaksin ini dijadwalkan uji klinis di Indonesia pada Juni 2020.

Uji klinis vaksin dengan nama GX-19 mencakup pengembangan vaksin DNA terhadap virus corona baru oleh konsorsium Genexine, Binex, the International Vaccine Institute (IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Pohang University of Science & Technology (POSTECH).

“Kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 ini merupakan kontribusi Kalbe untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Sie Djohan, Direktur Kalbe Farma melalui siaran media, Jumat (29/5/2020).

Sie Djohan berharap dengan penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 bisa membuahkan hasil, sehingga kebutuhan vaksin di Indonesia dapat terjamin ketersediaannya.

Riset vaksin ini sebelumnya telah dilakukan kepada primata, dan telah terbukti menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus Corona Baru, sehingga tahap berikutnya akan diuji kepada manusia.

Sie Djohan juga menambahkan, Kalbe akan menggandeng lembaga pemerintah untuk berkolaborasi mengembangkan vaksin Covid-19 ini sehinggga proses penelitiannya berjalan lancar dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia.

Di dunia, perusahaan farmasi yang memiliki usaha berskala global juga menyiapkan vaksin Corona.

Beberapa perusahaan farmasi dan lembaga medis di seluruh dunia telah berusaha mengembangkan vaksin COVID-19 sejak wabah pandemi pada Desember tahun lalu di China

Salah satunya adalah perusahaan asal Amerika Serikat Pfizer yang percaya bahwa vaksin COVID-19 dapat siap pada akhir Oktober 2020.

Hal itu diungkapkan Albert Bourla, CEO Pfizer seperti dikutip oleh The Times of Israel.

"Jika semuanya berjalan dengan baik, dan bintang-bintang selaras, kami akan memiliki cukup bukti keamanan dan kemanjuran sehingga kami dapat ... memiliki vaksin sekitar akhir Oktober," kata Bourla seperti dikutip dalam laporan itu, kata CNBC-TV18.

Pfizer bekerja dengan perusahaan Jerman Biontech untuk memproduksi beberapa kemungkinan vaksin di Eropa dan Amerika Serikat, kata laporan itu.

Pfizer tak sendirian di Amerika. Pada tanggal 18 Mei 2020, perusahaan bioteknologi Amerika Moderna Inc mengumumkan bahwa hasil awal dari uji coba fase 1 vaksin COVID-19 berbasis mRNA mereka tampaknya menjanjikan.

Penelitian, yang dipimpin oleh Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), AS, telah mulai mendaftarkan sukarelawan pada bulan Maret. 

Ada total 45 sukarelawan dalam kelompok usia 18 hingga 55 tahun yang terdaftar untuk uji coba pada tahap awal di Moderna.

Vaksin COVID-19 yang diawasi dengan cermat akan diberi harga untuk memungkinkan akses seluas-luasnya, jika terbukti berhasil, dan akan dibuat dalam skala besar untuk menekan biaya dan persediaan, kata profesor Universitas Oxford yang turut memimpin  pengembangan.

Adrian Hill, direktur Oxford's Jenner Institute, yang telah bekerja sama dengan produsen obat AstraZeneca untuk mengembangkan vaksin, mengatakan kepastian distribusi yang luas dan berharga murah telah menjadi pusat proyek sejak awal.

"Ini tidak akan menjadi vaksin mahal," kata Hill kepada Reuters dalam sebuah wawancara.  “Ini akan menjadi vaksin dosis tunggal.  Itu akan dibuat untuk pasokan global dan akan dibuat di banyak lokasi berbeda.  Itu selalu rencana kami. ”

Pada awal bulan Mei, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ada sekitar tujuh atau delapan kandidat "teratas" untuk vaksin untuk memerangi virus corona baru dan prosesnya sedang dipercepat.

Ghebreyesus mengatakan pemikiran awal dua bulan lalu adalah bahwa mungkin diperlukan 12 hingga 18 bulan untuk mendapatkan vaksin.  Namun, ada upaya percepatan yang didukung dengan bantuan dan 7,4 miliar euro (US$ 8 miliar) yang dijanjikan seminggu yang lalu oleh para pemimpin dari 40 negara, organisasi dan bank untuk penelitian, pengobatan dan pengujian.

Meski begitu dia mengatakan US$ 8 miliar tidak akan cukup, dan dana tambahan akan diperlukan untuk mempercepat pengembangan vaksin. Tetapi yang lebih penting adalah hasilnya untuk memastikan bahwa vaksin ini menjangkau semua orang dan tidak ada yang tertinggal.

Di Eropa, perusahaan lain juga memacu proyek vaksin.

Pada pekan kedua bulan Mei, produsen obat Perancis Sanofi SA mengatakan berencana untuk mendaftarkan ribuan subjek secara global untuk uji coba vaksin eksperimental untuk virus corona yang sedang dikembangkan dengan GlaxoSmithKline Plc.

Sanofi sedang mengerjakan dua proyek vaksin  dan sedang menjajaki beberapa opsi pembuatan, termasuk kolaborasi baru untuk memastikan dapat memenuhi permintaan jika salah satu program berhasil.


Pada awal bulan Mei, bos Microsoft Bill Gates berpendapat bahwa pengembangan vaksin coronavirus dapat memakan waktu dua tahun dan manusia tidak pernah memiliki tugas yang lebih mendesak selain memproduksi vaksin tersebut.

"Dr Anthony Fauci mengatakan dia pikir akan memakan waktu sekitar delapan belas bulan untuk mengembangkan vaksin coronavirus," tulis Gates dalam sebuah posting blog yang diterbitkan Kamis. "Saya setuju dengannya, meskipun mungkin hanya 9 bulan atau selama  dua tahun."

Bahkan jika itu memakan waktu 18 bulan, proses itu akan tetap menjadi yang tercepat yang dilakukan para ilmuwan untuk membuat vaksin baru, kata Gates, seraya menambahkan bahwa ia berpikir delapan hingga sepuluh dari 115 kandidat vaksin COVID-19 saat ini terlihat menjanjikan.

https://www.firstpost.com/health/american-pharma-company-pfizers-ceo-says-covid-19-vaccine-likely-to-be-ready-by-october-this-year-8426501.html

Comments

Yaudah said…

AJOQQ menyediakan 9 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
michelle said…

Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
mampir di website ternama I O N Q Q.ME
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi