Skip to main content

Sultan Tidore tolak Sofifi dimekarkan

Ternate (ANTARA News) - Sultan Tidore Djafar Syah, tak ingin Sofifi sebagai bagian dari wilayah kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) diperjuangkan untuk menjadi daerah otonom dan berpisah dengan Tikep.

"Penolakan tersebut sudah saya layangkan melalui surat Sultan Tidore bernomor 01/KT/2010 sekaligus mendesak kepada Pemkot Tikep untuk segera membatalkan proses pemekaran Sofifi," katanya di Ternate, Sabtu.

Kendati desakan dari berbagai elemen masyarakat untuk memperjuangkan pemekaran Sofifi menjadi daerah otonom, akan tetapi, Sultan Djafar Syah, tetap mendesak Pemkot Tikep harus membatalkan pemekaran Sofifi menjadi kota definitif.

Ia juga menyatakan maklumat yang dikeluarkan Sultan Tidore sebagai salah satu hukum dasar tidak tertulis. Jika terjadi pemekaran, pihak kesultanan mengancam akan mencabut gelar piagam penganugerahan gelar pahlawan nasional dan pemberian bintang maha putra Adiprdana kepada Sultan Nuku sebagai pahlawan nasional.

Sultan juga berharap agar Pemkot Tikep tetap mendukung maklumat Sultan Tidore dan meminta agar tim independen yang didatangkan dari UGM bisa melakukan kajian secara komprehensif.

Pasalnya, pemekaran Sofifi menjadi definitif tidak mudah, karena ada 29 poin administrasi yang harus dipenuhi sebagai pelengkap sebuah daerah itu dimekarkan.

Sebelumnya, Gubernur Maluku Utara Drs, Thaib Armaiyn, mengecam keras pihak-pihak yang tidak setuju dengan rencana pemekaran Sofifi menjadi kota otonom baru. Sebab pemekaran Sofifi menjadi kota adalah tuntutan undang-undang Nomor 46 tahun 1999, tentang pemebentukan Provinsi Maluku Utara yang menyebutkan Ibu Kota Provinsi Malut berada di Sofifi.

Itu artinya Sofifi yang saat ini berstatus kecamatan harus ditingkatkan menjadi kota, sehingga aktivitas penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan masyarakat dilakukan pemerintah kota yang otonom. Demikian dikemukakan Gubernur saat menyampaikan sambutan pada peresmian BNI Cabang Pembantu di Sofifi.

Thaib, menjelaskan pemekaran Sofifi menjadi sebuah kota baru di Malut dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Sofifi. Karena itu pemekaran Sofifi, bukan untuk kepentingan etnis atau kelompok tertentu, melainkan kepentingan masyarakat Malut.

Pemekaran Sofifi menjadi kota juga dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di Malut, sehingga pertumbuhan ekonomi semakin berkembang karena selama ini perekonomian Malut hanya terkonsentrasi di Kota Ternate dan Tidore. Dengan dimekarkannya Sofifi menjadi kota otomatis pertumbuhan ekonomi Malut menjadi pertumbuhan segi tiga yakni Ternate, Tidore dan Sofifi. (AF/K004

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...