ISL 2011, juara baru?

oleh Fahmi Achmad

Akhir pekan ini, musim kompetisi sepakbola nasional yang bertitel Djarum Indonesia Super League 2010/2011 akan dimulai. PT Liga Indonesia (Liga) merilis jadwal pertandingan akan berlangsung dari 26 September 2010-19 Juni 2011.

Sebanyak 18 tim kontestan telah berbenah dan manajemen pun telah bergerak lincah menggaet sponsor agar tak lagi dicap hanya bisa menggerogoti dana masyarakat lewat APBD.

Juara musim lalu Arema Indonesia – Malang masih berupaya menambal kas agar tidak menombok. Tim Kota Apel tersebut sedikitnya menganggarkan sedikitnya Rp14 miliar untuk dana kontrak 23 pemain.

Status juara membuat Arema mendapatkan sponsor kostum Lotto. Namun sang sponsor Lotto hanya menyediakan kebutuhan kostum dan pernik untuk pemain, sedangkan pemberlakuan hang tag atau royalti pada apparel berlogo Arema baru memberi pemasukan Rp500 juta sejak diberlakukan Maret 2010.

Runner up kompetisi tahun lalu Persipura Jayapura yang kali ini berbenah cukup serius dengan membeli sejumlah pemain seperti Hamka Hamzah dan Rahmat Rivai, cukup aman dari sisi dana kas.

Tim asuhan pelatih Jacksen F. Tiago ini sedikitnya membutuhkan anggaran di atas Rp20 miliar dan sponsor seperti Specs (produsen aparel asli Indonesia) telah menyediakan Rp4 miliar untuk musim ini.

"Ada sekitar 35 item dengan 5000 pieces barang, jadi Persipura tidak perlu khawatir akan semua itu, semuanya kami sediakan,” kata Arif Prijadi Wirawan, Presiden Direktur PT Panatrade Caraka, perusahaan pemiliki brand Specs, seperti dikutip Antara, 3 September 2010.

Nilai kontrak yang diraih Persipura sebenarnya masih di bawah gelontoran Rp4,5 miliar yang diberikan Specs kepada Sriwijaya FC Palembang yang menjadi juara Piala Indonesia 2010.

Specs juga menjadi aparel utama Semen Padang dan menjadi sponsor pribadi beberapa pemain bintang, seperti Cristian Gonzalez, Yongki Ari Bowo, Isnan Ali dan Djayusman, dan top skor musim lalu Aldo Barreto Miranda.

Tim Wong Kito Sriwijaya yang musim lalu hanya bertengger di posisi 8 tersebut menempatkan Specs sebagai sponsor utama, menggeser Reebok dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) yang musim lalu memberikan dukungan apparel senilai Rp2 miliar.

Namun, Reebok dan MAP tetap menjadi aparel utama untuk tim Persiba Balikpapan, yang berhasil mencapai posisi ketiga di klasemen akhir ISL 2009/2010. Musim lalu, tim Beruang Madu Kalimantan itu mendapatkan Rp2,5 miliar dari Reebok.

Khusus untuk PT Liga Indonesia, PT Djarum Indonesia sebagai sponsor pun tak sembarangan mengucurkan duit. Sejumlah syarat dan kondisi menjadi pagar aturan agar investasi tak hangus begitu saja.

Agar tak rugi, pihak sponsor ISL menerapkan penalti berupa denda Rp100 juta untuk satu pertandingan tanpa penonton, baik itu karena tidak dapat izin dari polisi maupun akibat sanksi komdis.

Fatih Chabanto, business development PT Zentha Hitawasana, perwakilan dari sponsor ISL menegaskan bahwa kesepakatan ini bukan berarti pihak sponsor mencari keuntungan semata.

Lagipula, komitmen Djarum lumayan besar. Tahun ini, produsen rokok tersebut mengucurkan dana Rp41 miliar atau naik dari tahun sebelumnya yang Rp37,5 miliar. So, mari menanti kick-off pertandingan perdana ISL.

(fahmi.achmad@bisnis.co.id)

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi