Skip to main content

Siapa calon pengelola jembatan Suramadu?

Pemerintah tengah menunggu hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk rencana pelaksanaan lelang jembatan Suramadu yang kontrak operasionalnya sudah berakhir sejak Desember 2010.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Gazaly mengatakan evaluasi yang dilakukan oleh BPKP tersebut terkait nilai kontrak, lamanya kontrak dan juga sistem kontrak yang akan dilaksanakan nantinya.

Gani mengatakan saat ini proses evaluasi tersebut sudah memasuki tahap penyusunan laporan dan diharapkan akan segera rampung secepatnya. “Kami harapkan evaluasi bisa secepatnya diserahkan, karena lelang diharapkan dilaksanakan pertengahan tahun ini juga,” ujar Gani.

Dia menegaskan hasil evaluasi BPKP tersebut akan menjadi acuan dalam pelaksanaan lelang, meski demikian hasil evaluasi juga akan melalui proses review lebih lanjut oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan juga BPJT.

Namun dia enggan menyebutkan berapa nilai usulan kontrak yang diajukan BPJT pada BPKP untuk dievaluasi tersebut. Sedangkan untuk kontrak selama 18 bulan sebelumnya yang diserahkan pada Jasa Marga, nilai kontrak operasional dan pemeliharaan yakni sebesar Rp10,89 miliar selama 18 bulan, atau sama dengan sekitar Rp605 juta per bulannya. Sedangkan jumlah pendapatan yang sudah disetorkan Jasa Marga hingga 3 Desember 2010 yakni sebesar Rp216,47 miliar.

Berdasarkan rencana, pemerintah akan menerapkan pola kontrak kerjasama pengusahaan jalan tol dari sisi operasional dan pemeliharaan selama lima atau 10 tahun bagi investor untuk mengoperasikan jembatan sepanjang 5.438 kilometer tersebut.

Sistem lelang yang diterapkan yakni sistem terbuka dengan lingkup pemeliharaan dan pengoperasian terdiri dari 14 kegiatan yakni lingkup pengoperasiaon jalan tol jembatan Surabaya-Madura termasuk lajur sepeda motor, pengumpulan tol dengan sistem transaksi terbuka, dan penyetoran pendapatan tol.

Selanjutnya yakni pemeliharaan rutin causeway sisi Madura, dan sisi Surabaya, pemeliharaan rutin bentang utama, pemeliharaan rutin lajur sepeda motor. Kemudian penyediaan listrik untuk kebutuhan suplai daya operasi peralatan dan penerangan gerbang told an penerangan jalan umum, pemeliharaan rutin fasilias tol dan bangunan pelengkap serta pemeliharaan jalan tol.

Kegiatan lainnya yakni penyediaan kantor pengelola tol, penyediaan gerbang tol permanen, penyediaan tempat istorahat, penyediaan gedung sistem monitoring dan pengelolaannya, serta penyediaan gedung museum jembatan Suramadu dan pengelolaannya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Frans Sunito mengatakan saat ini perusahaannya telah mendapatkan kepastian kontrak perpanjangan proyek pengelolaan Suramadu tersebut selama empat bulan terhitung sejak Desember 2010, ketika kontrak kerja mereka ditahap pertama berakhir.

Artinya, dengan perpanjangan kontrak selama empat bulan tersebut maka akan berakhir hingga April 2011, dan kemungkinan besar lelang pengelolaan baru bisa dilaksanakan per Mei 2011.

“Kami sudah mendapatkan kontrak resmi untuk perpanjangan ini selama empat bulan, namun untuk nilai kontraknya kami belum tahu. Meski demikian kami akan tetap menjalankan sebaik-baiknya karena ini merupakan tanggung jawab besar bagi perusahaan kami mengelola jembatan terpanjang di tanah air itu,” ujar Frans.

Dia mengatakan dari hasil operasional jembatan dan tol Suramadu tersebut, pendapatan yang masuk diperkirakan sekitar Rp400 juta per hari, namun angka tersebut belum dapat menutupi nilai investasi yang dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura tersebut.

Frans juga menegaskan jika Jasa Marga akan ikut menjadi salah satu peserta lelang jika pemerintah telah resmi membuka pendaftaran lelang proyek tersebut.

Untuk pengelolaan jembatan tersebut, pemerintah juga berencana membentuk badan layanan umum (BLU) untuk pengelolaan pendapatan operasional jalan tol dan jembatan Suramadu. Fungsinya, menjadi badan yang mengelola seluruh hasil pendapatan jalan tol dan jembatan tersebut, sehingga pengelolaannya akan lebih profesional dan terstruktur.

Saat ini, hasil dari pendapatan Suramadu langsung disetorkan perusahaan pengelola pada pemerintah melalui Satuan Kerja Pendapatan Negara bukan pajak (PNBP) Balai V Surabaya, untuk disalurkan pada Kementerian Keuangan. Namun dengan adanya BLU tersebut, maka pengelolaan keuangan akan terpusat di lembaga tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...