Skip to main content

Peluang untung PTBA dari Jepang


Gempa dan tsunami yang merusak fasilitas pembangkit listrik nuklir di Jepang kembali mengerek harga batu bara. Bagaimana dampaknya terhadap kinerja BUMN batu bara terbesar PT Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam?

Dampak kenaikan harga batu bara itu memang tidak serta-merta atau langsung dirasakan oleh emiten-emiten penghasil batu bara di Bursa Efek Indonesia. Meski, kenaikan harga itu tentu akan mendongkrak ekspektasi kinerja emiten bersangkutan.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai berhentinya pasokan energi nuklir yang melistriki hampir 30% wilayah Jepang akibat gempa dan tsunami itu bisa jadi peluang bagi industri batu bara di Tanah Air mengekspor produksinya ke negara tersebut.

Selain itu, dengan kembali terkereknya harga minyak mentah bumi sejalan dengan krisis politik di Libia, harga jual rata-rata diperkirakan naik minimal 10%. Kenaikan itu secara otomatis akan pada peningkatan kinerja emiten bersangkutan.

"Akibat berhentinya saluran listrik dari PLTN Jepang, permintaan thermal coal akan naik. Tahun ini sektor pertambangan khususnya batu bara juga akan menikmati kenaikan kinerja yang cukup besar karena kenaikan jumlah produksi dan penjualan," ujarnya.

Edwin mengatakan meski tahun lalu Bukit Asam mengalami penurunan laba dan pendapatan, hal tersebut sudah dapat diprediksi seiring terjadinya penurunan harga jual rata-rata dan cuaca yang kurang baik, sehingga mengakibatkan volume produksi berkurang

BUMN tambang itu mengalami penurunan laba bersih 26,36% menjadi Rp2,01 triliun pada 2010 dari Rp2,72 triliun pada 2009. Hal itu terjadi seiring penurunan pendapatan perseroan j sebesar 11,6% menjadi Rp7,91 triliun dari Rp8,94 triliun.

Tahun ini, Edwin memprediksi kinerja Bukit Asam masih bisa membaik dan memperoleh pendapatan Rp10,28 triliun dengan laba bersih Rp3,72 triliun. Dia menilai perseroan masih memiliki peluang untuk tumbuh seiring pertumbuhan industri tambang secara umum.

Seolah mengonfirmasi ekspektasi itu, di tengah penurunan laba bersih itu harga saham emiten berkode PTBA itu kemarin masih bertahan di atas Rp20.000, hingga membentuk kapitalisasi pasar sebesar Rp47,23 triliun.

Edwin berpendapat kendati harga PTBA masih sanggup bertahan di atas Rp20.000, dia tidak menyarankan perseroan memecah nilai saham (stock split), karena bisa menjadi poin tambah bagi perseroan untuk mendapat investor yang berkualitas.

Bahkan, sejalan dengan rangkaian ekspentasi itu termasuk peluang penambahan ekspor ke Jepang, Edwin memperkirakan PTBA masih berpeluang menembus hingga Rp29.500 hingga akhir tahun ini. Dia merekomendasikan BUY untuk saham tersebut.

Berbeda dengan Edwin, analis PT Macquarie Capital Securities Indonesia Albert Saputro dan Adam Worthington dalam risetnya 9 Maret 2011, menilai kinerja perusahaan BUMN itu tidak sesuai dengan ekpektasi.

Kendati Albert dan Adam masih memprediksi saham PTBA bisa menembus Rp28.000 pada tahun ini, dengan bersandar pada pertumbuhan kinerjanya yang mengecewakan, mereka tetap memberikan rekomendasi outperform pada perusahaan BUMN itu.

"Ada dua kejadian yang patut dicermati oleh investor terhadap PTBA, yakni pertumbuhan kinerja usaha karena turunnya harga rata-rata batu bara domestik. Ini faktor fundamental yang tidak boleh dikesampingkan," katanya.

Memang, tahun ini dilaporkan perseroan bersama BUMN listrik PT Perusahaan Listrik Negara telah menyepakati kontrak menggunakan harga batu bara domestik yang baru atau lebih tinggi dari harga sebelumnya, yakni sekitar Rp777.000 per ton.

Akan tetapi, selama risiko pertumbuhan kinerjanya masih mengecewakan, kenaikan harga jual itu ditimbang masih belum bisa mengompensasinya, termasuk berbagai ekspektasi seperti peluang dari gempa Jepang.

(please read Bisnis Indonesia Newspaper)

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...