Skip to main content

Klaim Asuransi Syariah Ternyata Tinggi juga ya?

Aktivitas usaha industri asuransi syariah di Indonesia terindikasi kurang hati-hati (prudent), menyusul pembayaran klaim sepanjang 2010 yang mengalami kenaikan mencapai 60% dari tahun sebelumnya.

Data Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat total pembayaran klaim industri asuransi syariah sepanjang 2010 mencapai Rp1,33 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya Rp833 miliar.

Wakil Ketua Bidang Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Yudha Pratama menuturkan tingginya kenaikan pembayaran klaim itu mengindikasikan aktivitas bisnis asuransi syariah yang kurang hati-hati dan menomorduakan pengelolaan risiko (underwriting).

Indikasi itu mengingat kenaikan pembayaran klaim mencapai 60% yang tidak seimbang dengan kenaikan kontribusi dari pendapatan premi sebesar 35%.

Berdasarkan data tercatat kontribusi asuransi jiwa sepanjang 2010 mencapai Rp3,22 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp2,38 triliun.

Indikasi aktivitas bisnis yang kurang hati-hati itu dinilai terkait dengan penerapan ketentuan modal perusahaan asuransi syariah sebesar Rp25 miliar per 31 Maret 2011, sesuai dengan amanat PP No. 81/2008 tentang Permodalan Perusahaan Asuransi.

Keterkaitan tersebut mengingat desakan dari pemegang saham untuk meningkatkan volume bisnis (pendapatan premi) setelah penambahan modal yang diberikan dalam upaya pemenuhan ketentuan itu.

"Itu adalah konsekuensi logis. Ketika pemegang saham menambah modal, mereka juga menginginkan peningkatan bisnis tetapi dampaknya adalah pelaku usaha lebih mengejar pendapatan premi, dan menomorduakan underwriting," ujarnya, kemarin.

Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan kenaikan pembayaran klaim asuransi syariah tersebut tercatat pada asuransi kerugian dan reasuransi syariah mencapai 78%, sedangkan asuransi jiwa syariah sebesar 52%.

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...