Maleo, Temporary Shutdown, & Marjolijn Wajong
PT Santos mempertegas kemungkinan penghentian produksi/shutdown selama 15 hari karena perbaikan fasilitas produksi bergerak (Mobile Oil Production Unit / MOPU) di lapangan Maleo Sumenep Madura , pada April 2011.
Hasil inspeksi rutin pada anjungan jack-up Maleo yang disewa Santos menunjukkan perlunya dilakukan pengerjaan perbaikan pada kaki anjungan. Namun, Santos tetap mengupayakan agar kegiatan operasi minyak dan gas melalui dua lapangan yaitu Oyong dan Maleo di Selat Madura akan diupayakan agar tetap berproduksi maksimal.
Santos akan bekerja sama dengan BP Migas berupaya meminimalkan kemungkinan penghentian operasi (shutdown) dan pengerjaan perbaikan tersebut diharapkan tidak berdampak secara material pada produksi Santos pada 2011.
Presiden dan General Manager Santos Indonesia Marjolijn Wajong menyatakan bahwa kontribusi Santos di Indonesia khususnya di Jawa Timur, sangat signifikan dan Santos bertekad menjalankan usaha minyak dan gas sesuai dengan prinsip-prinsip usaha yang berkelanjutan.
Dia menjelaskan, Santos menyadari bahwa kebutuhan energi listrik dan gas untuk industri di wilayah Jawa Timur bersifat sangat strategis dalam menunjang kegiatan ekonomi provinsi maupun nasional. "Oleh karena itu, Santos mencoba sedapat mungkin tetap berupaya memenuhi kebutuhan energi yang ada", katanya dalam keterbukaan informasi Santos, akhir pekan lalu.
Ia melanjutkan, hasil inspeksi rutin pada anjungan jack-up Maleo yang disewa Santos menunjukkan perlunya dilakukan pengerjaan perbaikan pada . Dalam tenggang waktu tersebut terdapat kemungkinan penghentian operasi sementara (temporary shutdown) sekitar 15 hari untuk memastikan agar upaya perbaikan berjalan dengan aman dan efisien.
Lapangan Maleo yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sumenep memproduksi gas sejumlah rata-rata 120 MMcfd yang diserap Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk dimanfaatkan berbagai industri di Jawa Timur.
Hasil inspeksi rutin pada anjungan jack-up Maleo yang disewa Santos menunjukkan perlunya dilakukan pengerjaan perbaikan pada kaki anjungan. Namun, Santos tetap mengupayakan agar kegiatan operasi minyak dan gas melalui dua lapangan yaitu Oyong dan Maleo di Selat Madura akan diupayakan agar tetap berproduksi maksimal.
Santos akan bekerja sama dengan BP Migas berupaya meminimalkan kemungkinan penghentian operasi (shutdown) dan pengerjaan perbaikan tersebut diharapkan tidak berdampak secara material pada produksi Santos pada 2011.
Presiden dan General Manager Santos Indonesia Marjolijn Wajong menyatakan bahwa kontribusi Santos di Indonesia khususnya di Jawa Timur, sangat signifikan dan Santos bertekad menjalankan usaha minyak dan gas sesuai dengan prinsip-prinsip usaha yang berkelanjutan.
Dia menjelaskan, Santos menyadari bahwa kebutuhan energi listrik dan gas untuk industri di wilayah Jawa Timur bersifat sangat strategis dalam menunjang kegiatan ekonomi provinsi maupun nasional. "Oleh karena itu, Santos mencoba sedapat mungkin tetap berupaya memenuhi kebutuhan energi yang ada", katanya dalam keterbukaan informasi Santos, akhir pekan lalu.
Ia melanjutkan, hasil inspeksi rutin pada anjungan jack-up Maleo yang disewa Santos menunjukkan perlunya dilakukan pengerjaan perbaikan pada . Dalam tenggang waktu tersebut terdapat kemungkinan penghentian operasi sementara (temporary shutdown) sekitar 15 hari untuk memastikan agar upaya perbaikan berjalan dengan aman dan efisien.
Lapangan Maleo yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sumenep memproduksi gas sejumlah rata-rata 120 MMcfd yang diserap Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk dimanfaatkan berbagai industri di Jawa Timur.
Comments