Skip to main content

Di bawah Blatter, FIFA untung US$631 juta

Komite Eksekutif yang diketuai Presiden FIFA Joseph S. Blatter, menyampaikan laporan keuangan badan organisasi sepak bola dunia tersebut yang membukukan keuntungan positif US$631 juta selama periode 2007-2010.

Dalam informasi di situs resmi FIFA, Komite Eksekutif yang melakukan pertemuan di Zurich pada 2-3 Maret juga menetapkan delapan tuan rumah kompetisi internasional termasuk Kanada untuk Piala Dunia Wanita 2015 dan porsi kualifikasi Piala Dunia 2014.

Selama 2007-2010, FIFA yang dipimpin Blatter meraih pendapatan US$4,19 miliar dengan pengeluaran mencapai US$3,56 miliar, sehingga menyisakan keuntungan US$631 juta.

Hasil positif tersebut mencerminkan sukses secara finansial dari pagelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang sekaligus mendorong FIFA melanjutkan program pengembangan dan organisasi dari kompetisi serta even sepak bola dunia.

Keuntungan selama periode tersebut juga membantu penguatan cadangan simpanan FIFA yang kini mencapai US$1,28 miliar, yang telah sesuai dengan Statuta FIFA dan menasbihkan ketergantungan FIFA dari keuntungan penyelenggaran piala dunia. Laporan keuangan tersebut juga telah disesuaikan dengan IFRS (International Financial Reporting Standards).

Selain itu, Komite Eksekutif FIFA juga memutuskan Kanada menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2015 dan Piala Dunia Wanita U-20 pada 2014. Turki akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 (pria) pada 2013, dan pada 2015 Selandia Baru untuk kejuaraan yang sama.

Piala Dunia U-17 2013 akan digelar di Uni Emirat Arab, lalu dua tahun kemudian di Chile. Kejuaran Piala Dunia U-20 Wanita 2012 digelar di Uzbekistan dan Piala Dunia U-17 Wanita di Kosta Rika.

Budapest (Hungaria) terpilih menjadi kota tempat Kongres FIFA ke-62 pada 2012, Mauritius menyelenggarakan ajang serupa pada 2013.

Franz Beckenbauer, legenda hidup Jerman akan menjadi ketua FIFA Task Force Football 2014, yang akan bekerja menyusun proposal pengembangan sepak bola seperti aturan pertandingan, wasit, peraturan kompetisi, sepak bola wanita, aspek media dan sisi fair play.

(Bisnis Indonesia)

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...