Stabilitas Usai Kemenangan Prabowo & Gibran

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah digelar pada Rabu (14/2). Antusiasme masyarakat terlihat dari warga yang berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara, dan rela antri untuk berpartisipasi dalam memilih para pemimpin negeri.

Sejak beberapa bulan terakhir, euforia kontestasi politik memang begitu kuat. Apalagi sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada gelaran Pilpres 2024, dukungan publik pun terpecah.

Ketiga kandidat yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut satu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut dua, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan nomor urut tiga.

Tiada hari dilalui oleh masyarakat, termasuk para pebisnis tentunya, tanpa membahas dukungan dan peluang dari tiga kandidat tersebut.

Bahkan, adanya media sosial menjadi medium baru dari pergulatan, perdebatan hingga pertentangan antarkelompok pendukung ketiga kandidat pemimpin kita. Rencana, strategi, hingga akrobatik politikus menjadi 'bumbu' dalam pembicaraan sehari-hari.

Walau demikian kematangan negara dan bangsa Indonesia dalam berdemokrasi terlihat dalam pesta politik yang berlangsung dengan lancar dan aman.

Pemilu 2024 ini merupakan pemilu yang kelima sejak era Reformasi 1998. Bangsa kita memang telah belajar dari ajang sebelumnya. Boleh saja berbeda pilihan sejak masa kampanye, tetapi sesudah pencoblosan suara di hari H orang pun akan kembali rukun seperti biasa.

Indonesia memang sudah menjadi model dan contoh yang baik dari negara dalam berdemokrasi. Kondisi Pemilu yang aman dan lancar jadi pelajaran, dihormati dan dipuji oleh banyak negara. Selain Indonesia, sejumlah negara memang melakukan pemilu pada 2024 ini. 

Kita bersyukur Indonesia tidak seperti negara lain yang pemilunya justru memicu pertikaian di masyarakat.

Seusai hari pencoblosan suara, ajang Pemilu belumlah selesai. Kita semua masih menanti dan berharap legitimasi pada hasil resmi yang akan diumumkan KPU.

Apapun hasil perhitungannya, haruslah dapat diterima semua pihak dengan lapang dada dan kita kembali bersatu sebagai sebagai sebuah bangsa Indonesia.

Urgensi terbesar adalah penting untuk memastikan kita kembali bersatu agar kehidupan kembali normal, dunia usaha berjalan dengan baik, perekonomian tumbuh, serta kehidupan sosial harmonis.

Kita patut bersyukur bahwa pengalaman berdemokrasi selama lebih dari seperempat abad terakhir membuat pesta politik setiap lima tahunan tersebut tidak sampai merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Kita juga memiliki masyarakat yang tahan banting dan pelaku usaha yang kokoh dalam menjalankan bisnisnya. Ini merupakan modal utama sehingga perekonomian Indonesia tetap melaju dengan pertumbuhan 5% pada tahun lalu.

Keteladanan para pemimpin dalam berpolitik yang ditunjukkan dengan sikap kenegarawanan dalam menyikapi hasil Pemilu 2024, dapat menghilangkan perpecahan di kalangan masyarakat. Kepentingan yang lebih besar yakni persatuan dan kesatuan haruslah menjadi asa bersama dalam berdemokrasi. 



Meski hasil quick count telah terlihat, dan Prabowo dan Gibran menang, dunia bisnis menanti hasil resmi dari KPU. Masyarakat pun berharap Pemilu akan menghasilkan wakil-wakil rakyat di parlemen yang berkualitas dan mampu bekerja dengan baik dalam pengawasan kinerja eksekutif.

Pelaku bisnis jelas memerlukan modal optimisme agar mudah berekspansi dalam mengembangkan usaha. Adanya stabilitas bernegara seusai Pemilu merupakan harapan dan ekspektasi semua orang. Semoga tatanan sosial, ekonomi dan politik yang stabil akan melentingkan harapan menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera.

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi