Diskon Mobil Berlanjut, Pilih Avanza, BRV, atau Ertiga?

Tulisan ini terbit di Bisnis Indonesia.


Please visit and read https://bisnisindonesia.id/ untuk mendapatkan informasi mendalam, terkini dan terpercaya.



Pemerintah telah memutuskan untuk kembali memperpanjang diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 100% untuk mobil berkapasitas mesin kurang dari 1.500 cc, hingga Desember 2021.
Pemberian diskon pajak ini merupakan perpanjangan kebijakan yang kedua kali dilakukan oleh pemerintah. Sebelumnya, pembebasan pajak barang mewah mobil 1.500 cc hanya berlaku hingga Juni 2021, lalu dilanjutkan hingga Agustus 2021, dan sekarang hingga akhir tahun.
Perpanjangan insentif PPnBM ditanggung pemerintah (DTP) dilakukan untuk menstimulasi konsumsi masyarakat kelas menengah seiring dengan perkembangan positif penanganan pandemi Covid-19.
Tentu saja, kebijakan diskon pun memberikan angin segar bagi pelaku industri otomotif. Penjualan mobil sangat terbantu dengan adanya insentif PPnBM ditanggung pemerintah tersebut.
Gairah penjualan itu karena hampir seluruh mobil-mobil yang mendapatkan diskon PPnBMadalah kendaraan yang telah lama menjadi pilihan utama konsumen otomotif dalam negeri.
Konfirmasi positif dari kebijakan diskon bisa terlihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang mulai menunjukkan pemulihan penjualan.
Per Agustus 2021, penjualan dari dealer ke konsumen atau retail kendaraan bermotor roda empat dan lebih mencapai 75.822 unit.
Secara akumulasi, penjualan Januari–Agustus 2021 mencapai 527.694 unit atau sebesar 77,9% dari total penjualan pada periode yang sama 2019 atau masa sebelum pandemic Covid-19.
Khusus Maret hingga Agustus 2021 di mana ada diskon PPnBM 100%, penjualan mobil mencapai 426.820 unit. Angka ini merepresentasikan 83,9% pengiriman mobil kepada konsumen pada 2019.
Sementara itu, kepercayaan diri dealer untuk memasok mobil ke pasar terbilang sedikit lebih cepat mengalami pemulihan. Hingga Agustus 2021, penjualan dari pabrik ke dealer atau wholesales telah mencapai 82,1% dari kinerja sebelum pandemi, atau 543.427 unit. 
Sepanjang diskon PPnBM berlaku, Maret–Agustus 2021, pengiriman dari pabrik ke dealer mencapai 441.316 unit atau 88,6% dari capaian periode yang sama 2019.
Dengan peningkatan penjualan tersebut, kapasitas produksi mobil pada kuartal II/2021 ini tumbuh 49,4% secara tahunan.
Peningkatan produksi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga ekspor kendaraan complete knockdown (CKD) yang tumbuh 169,7% pada periode yang sama.
Dengan performa tersebut, kinerja pertumbuhan produk domestic bruto sektor industri dan perdagangan alat angkutan pun melesat masing-masing sebesar 45,7% dan 37,9% yoy pada kuartal II/2021.
Namun, angka-angka pemulihan belum dapat membuat tingkat produksi pada triwulan II/2021 menyamai laju pertumbuhan pada masa pra-pandemi. Maka tak heran, jika pemerintah mengambil keputusan untuk memperpanjang pemberian insentif diskon PPnBM.
Bagi Gaikindo, masa pemberian diskon  pajak ini haruslah menjadi momentum untuk mengejar target penjualan mobil 2021 yang sebesar 750.000 unit. Tidaklah mudah untuk mengejar target penjualan lebih dari 55.000 unit per bulan hingga akhir Desember.
Semua itu sangat bergantung pada upaya bersama untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi pascakenaikan kasus Covid-19 varian Delta beberapa waktu lalu.
Apabila kondisi makin kondusif, pembukaan kembali kegiatan ekonomi secara bertahap bakal semakin diperluas dan mobilitas akan meningkat. Selain itu penguatan ekonomi global yang dapat mendorong permintaan ekspor, tentu menjadi dambaan kita bersama.
Semua kondisi itu diharapkan akan memberikan efek berganda bagi pelaku ekonomi termasuk bagi industri otomotif nasional.
Kita tentu berharap semua stimulus yang diberikan pemerintah dapat dimanfaatkan dengan baik bagi pelaku usaha agar pemulihan ekonomi secara nasional dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan.


(Please read https://bisnisindonesia.id/ )

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi