Laba Inovisi Infracom meroket
Laba bersih PT Inovisi Infracom Tbk melonjak 903,92% menjadi Rp28,11 miliar pada tahun lalu dibandingkan pada tahun sebelumnya Rp2,8 miliar.
Direktur utama Inovisi Infracom Jerry Djajasaputra dalam keterbukaan informasi hari ini mengatakan peningkatan kinerja yang memuaskan ini disebabkan oleh naiknya penjualan sebesar 84,12% menjadi Rp88,71 miliar pada 2009 dari perolehan Rp48,18 miliar pada 2008.
Kenaikan penjualan tersebut juga diikuti oleh kenaikan beban penjualan sebesar 86,23% menjadi Rp79,93 miliar dibandingkan dengan beban penjualan pada tahun sebelumnya Rp42,92 miliar.
Aset total perseroan naik 99,70% menjadi Rp185,82 miliar pada tahun lalu dari 93,05 miliar pada tahun sebelumnya. Aset lancar Inovisi Infracom naik 92% menjadi Rp102,713 miliar pada tahun lalu dari Rp53,474 miliar.
“Kenaikan aset lancar didukung oleh peningkatan pada kas dan bank, piutang usaha dan seiring dengan peningkatan penjualan perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi.
Pada laporan keuangan 2009 disebutkan kas dan bank akhir tahun lalu naik 566,16% menjadi Rp8,86 miliar dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp1,33 miliar sedangkan piutang usaha menjadi Rp3,39 miliar dari sebelumnya tidak mempunyai piutang.
Selain itu, aset tidak lancar melonjak 110% menjadi Rp83,11 miliar pada tahun lalu dari Rp39,58 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan aset tetap tersebut disebabkan adanya perolehan aset dalam penyelesaian Mirroring System dan peningkatan pada perusahaan asosiasi.
Perusahaan asosiasi yang dimaksud adalah dari kepemilikan saham di Fastlane Limited sebesar 49% mulai Juli 2008. Manajemen memaparkan perseroan mengucurkan investasi senilai Rp29,70 miliar di Fastlane yang merupakan perusahaan penyelenggara solusi piranti lunak bergerak untuk manajemen informasi, pengembangan, dan integrasi berkedudukan di Anguilla, British West Indies.
Di sisi lain kewajiban perseroan pada 2009 naik 152% menjadi Rp68,22 miliar dari kewajiban tahun lalu senilai Rp27,05 miliar, kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada hutang usaha atas imbalan kerja karyawan.
Tahun lalu, Inovisi Infracom menanggung rugi selisih kurs sebesar Rp11,18 miliar dibandingkan tahun sebelumnya justru laba selisih kur sebesar Rp2,63 miliar. Ekuitas perseroan naik 79% menjadi Rp117,miliar dari ekuitas tahun sebelumnya sebesar Rp65,60 miliar.
Inovisi yang bergerak di bidang penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi merupakan salah satu dari 13 pendatang baru di Bursa Efek Indonesia pada 2009, setelah mencatatkan sahamnya pada Juli 2009.(faa)
Direktur utama Inovisi Infracom Jerry Djajasaputra dalam keterbukaan informasi hari ini mengatakan peningkatan kinerja yang memuaskan ini disebabkan oleh naiknya penjualan sebesar 84,12% menjadi Rp88,71 miliar pada 2009 dari perolehan Rp48,18 miliar pada 2008.
Kenaikan penjualan tersebut juga diikuti oleh kenaikan beban penjualan sebesar 86,23% menjadi Rp79,93 miliar dibandingkan dengan beban penjualan pada tahun sebelumnya Rp42,92 miliar.
Aset total perseroan naik 99,70% menjadi Rp185,82 miliar pada tahun lalu dari 93,05 miliar pada tahun sebelumnya. Aset lancar Inovisi Infracom naik 92% menjadi Rp102,713 miliar pada tahun lalu dari Rp53,474 miliar.
“Kenaikan aset lancar didukung oleh peningkatan pada kas dan bank, piutang usaha dan seiring dengan peningkatan penjualan perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi.
Pada laporan keuangan 2009 disebutkan kas dan bank akhir tahun lalu naik 566,16% menjadi Rp8,86 miliar dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp1,33 miliar sedangkan piutang usaha menjadi Rp3,39 miliar dari sebelumnya tidak mempunyai piutang.
Selain itu, aset tidak lancar melonjak 110% menjadi Rp83,11 miliar pada tahun lalu dari Rp39,58 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan aset tetap tersebut disebabkan adanya perolehan aset dalam penyelesaian Mirroring System dan peningkatan pada perusahaan asosiasi.
Perusahaan asosiasi yang dimaksud adalah dari kepemilikan saham di Fastlane Limited sebesar 49% mulai Juli 2008. Manajemen memaparkan perseroan mengucurkan investasi senilai Rp29,70 miliar di Fastlane yang merupakan perusahaan penyelenggara solusi piranti lunak bergerak untuk manajemen informasi, pengembangan, dan integrasi berkedudukan di Anguilla, British West Indies.
Di sisi lain kewajiban perseroan pada 2009 naik 152% menjadi Rp68,22 miliar dari kewajiban tahun lalu senilai Rp27,05 miliar, kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada hutang usaha atas imbalan kerja karyawan.
Tahun lalu, Inovisi Infracom menanggung rugi selisih kurs sebesar Rp11,18 miliar dibandingkan tahun sebelumnya justru laba selisih kur sebesar Rp2,63 miliar. Ekuitas perseroan naik 79% menjadi Rp117,miliar dari ekuitas tahun sebelumnya sebesar Rp65,60 miliar.
Inovisi yang bergerak di bidang penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi merupakan salah satu dari 13 pendatang baru di Bursa Efek Indonesia pada 2009, setelah mencatatkan sahamnya pada Juli 2009.(faa)
Comments