Harta SBY- Boediono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono Jumat (5/3) melaporkan tentang harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Harta kedua orang tersebut meningkat bila dibandingkan saat mengikuti Pilpres 2009 lalu. Dalam jangka waktu 6 bulan, kekayaan SBY meningkat sebanyak Rp768 juta dan US$23.341. Sedangkan Boediono naik sebanyak Rp6 miliar dan US$1.000.
"Secara total harta kekayaan saya per 23 November 2009 berjumlah Rp 7.616.270.204 dan US$ 269.730 sedangkan pada laporan sebelumnya per 14 Mei 2009 berjumlah Rp 6.848.049.611 dan US$ 246.389,” ungkap Presiden SBY saat menggelar jumpa pers di kantor presiden, Jakarta, Jumat (5/3) seusai menerima pimpinan KPK.
Posisi harta hingga 23 November 2009 itu terdiri harta tidak bergerak, yaitu tanah dan bangunan senilai Rp2.408.620.000 dan harta bergerak senilai Rp502.500.000. Rinciannya antara lain, harta peternakan, usaha-usaha lain, perkebunan, dan surat berharga nihil. Logam mulia seperti batu mulia, dan lainnya senilai Rp851.500.000 dan giro Rp3 miliaran.
"Piutang dan utang nihil," beber SBY.
Sementara itu Wapres Boediono menyatakan hartanya per 30 September 2009 senilai Rp28.082.373.823 dan US$16.000.
"Pada 30 April 2009, senilai Rp22.067.815.019 dan US$ 15.000,” jelas Boediono.
Dikemukakan lagi pada 30 September 2009 itu, harta tidak bergerak senilai Rp6.415.320.000 dan harta bergerak senilai Rp940.200.000. Rinciannya berupa peternakan dan usaha lainnya. Tidak terdapat utang dan piutang. "Sedangkan untuk logam mulia Rp183.073.429 dan surat berharga Rp3,16 m,” jelasnya.
Sementara itu jubir Wapres Yopie Hidayat menambahkan harta kekayaan Wapres Boediono naik Rp6 miliar dan US$1.000 sejak ia mengundurkan diri dari Bank Indonesia (BI) enam bulan lalu. Besaran kenaikan itu sebagian besar bersumber dari tunjangan akhir masa jabatan Boediono saat menjabat sebagai Gubernur BI.
"Jadi tidak ada yang istimewa," kata Yopie.
Harta kedua orang tersebut meningkat bila dibandingkan saat mengikuti Pilpres 2009 lalu. Dalam jangka waktu 6 bulan, kekayaan SBY meningkat sebanyak Rp768 juta dan US$23.341. Sedangkan Boediono naik sebanyak Rp6 miliar dan US$1.000.
"Secara total harta kekayaan saya per 23 November 2009 berjumlah Rp 7.616.270.204 dan US$ 269.730 sedangkan pada laporan sebelumnya per 14 Mei 2009 berjumlah Rp 6.848.049.611 dan US$ 246.389,” ungkap Presiden SBY saat menggelar jumpa pers di kantor presiden, Jakarta, Jumat (5/3) seusai menerima pimpinan KPK.
Posisi harta hingga 23 November 2009 itu terdiri harta tidak bergerak, yaitu tanah dan bangunan senilai Rp2.408.620.000 dan harta bergerak senilai Rp502.500.000. Rinciannya antara lain, harta peternakan, usaha-usaha lain, perkebunan, dan surat berharga nihil. Logam mulia seperti batu mulia, dan lainnya senilai Rp851.500.000 dan giro Rp3 miliaran.
"Piutang dan utang nihil," beber SBY.
Sementara itu Wapres Boediono menyatakan hartanya per 30 September 2009 senilai Rp28.082.373.823 dan US$16.000.
"Pada 30 April 2009, senilai Rp22.067.815.019 dan US$ 15.000,” jelas Boediono.
Dikemukakan lagi pada 30 September 2009 itu, harta tidak bergerak senilai Rp6.415.320.000 dan harta bergerak senilai Rp940.200.000. Rinciannya berupa peternakan dan usaha lainnya. Tidak terdapat utang dan piutang. "Sedangkan untuk logam mulia Rp183.073.429 dan surat berharga Rp3,16 m,” jelasnya.
Sementara itu jubir Wapres Yopie Hidayat menambahkan harta kekayaan Wapres Boediono naik Rp6 miliar dan US$1.000 sejak ia mengundurkan diri dari Bank Indonesia (BI) enam bulan lalu. Besaran kenaikan itu sebagian besar bersumber dari tunjangan akhir masa jabatan Boediono saat menjabat sebagai Gubernur BI.
"Jadi tidak ada yang istimewa," kata Yopie.
Comments