Tak Akan Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Jadi Apa?

Kamis (22/6/2023), Kota DKI Jakarta  berulang tahun yang ke-496. Selama hampir lima abad Jakarta yang menjadi ibu kota negara dan berperan sebagai pusat pemerintahan.

Namun, peran-peran tersebut segera berganti. Ibu kota dan pusat pemerintahan akan berpindah ke Nusantara secara bertahap mulai 2024. Lokasi ibu kota baru diumumkan pada 26 Agustus 2019, yang mencakup sebagian wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur. 

Dengan tidak lagi sebagai ibu kota negara, Jakarta sebagai provinsi akan berpeluang lebih leluasa mengatur tata ruangnya sendiri, yang selama ini kerap dinilai ‘berebut’ kepentingan dengan pemerintah pusat.

Pemindahan ibu kota mungkin akan memberikan kesempatan kepada Pemerintah Provinsi Jakarta untuk lebih memperhatikan pembangunan infrastruktur dan transportasi. Dalam jangka panjang, perubahan ini dapat membantu mengatasi masalah lalu lintas, kualitas udara, dan masalah lingkungan lainnya yang dihadapi oleh kota tersebut.

Sebagai kota metropolitan terbesar di Indonesia, Jakarta memiliki peran penting dalam sektor bisnis dan ekonomi. Meskipun bukan lagi ibu kota negara, Jakarta tetap memiliki potensi untuk menjadi pusat keuangan, perdagangan, dan industri yang kuat. Banyak perusahaan dan sektor ekonomi yang mungkin tetap berpusat di Jakarta.

Sejauh ini, berdasarkan data Bank Indonesia, aliran dana baik simpanan maupun pinjaman bank, sangat dominan di Provinsi DKI Jakarta.

Per April 2023, sebanyak 50,14% dana simpanan rupiah dan valuta asing di bank umum dan BPR, atau senilai Rp3.885,31 triliun dari total Rp7.748,64 triliun, tercatat tersimpan di DKI Jakarta. Nilai tersebut jauh di atas Jawa Timur dan Jawa Barat yang masing-masing Rp703 triliun dan Rp660 triliun.

Tak hanya itu, aliran pembiayaan perbankan juga terkonsentrasi di DKI Jakarta. Kredit rupiah dan valuta asing di DKI per April 2023 tercatat 1.929,26 triliun atau 29,89% dari total kredit yang senilai Rp6.454,24 triliun.

Namun, tentu saja perkembangan dan perubahan status ibu kota dan peran Jakarta ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk rencana pemerintah, kebijakan pemerataan pembangunan, dan respons masyarakat terhadap dinamika tersebut. 


(please read https://bisnisindonesia.id/article/editorial-jakarta-tulang-punggung-perekonomian) 

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi