Beli Saham Bukalapak, GoTo dan Unikorn Lain?

Tulisan ini terbit di Bisnis Indonesia.


Please visit and read https://bisnisindonesia.id/ untuk mendapatkan informasi mendalam, terkini dan terpercaya.


Pada akhir bulan Juli 2021 ini, saham PT Bukalapak.com Tbk. direncanakan mulai diperdagangkan di bursa efek Indonesia. Ini merupakan unikorn pertama di Indonesia yang sahamnya bisa dimiliki dan diperjualbelikan oleh publik.

Dengan total saham yang dilepas ke publik sebanyak 25,76 miliar lembar dan harga berkisar Rp750—Rp850, raksasa e-commerce itu berpotensi meraup dana dari IPO dengan kisaran Rp19,32 triliun—Rp21,9 triliun. 

Aksi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Bukalapak akan menjadi yang terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, rekor tertinggi dipegang PT Adaro Energy Tbk. yang meraih dana IPO senilai Rp12,25 triliun pada 2008.

Banyak pihak yang berharap  kehadiran perusahaan unikorn di lantai bursa akan menjadi pendorong terbesar, bahkan game changer bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini, terutama di semester kedua nanti.

Kita tahu, meski di tengah tekanan pandemi Covid-19 saat ini, pasar saham Indonesia masih terus bertumbuh dan bergerak cukup baik. Namun, pertumbuhan ekonomi nasional yang masih lambat diiringi risiko flight to quality dana asing membuat tekanan pasar saham masih cukup besar.

Karena itu, kehadiran perusahaan unikorn di pasar modal, termasuk perusahaan dari sector teknologi e-commerce yang akan segera melantai di perdagangan bursa efek akan memberikan tambahan pilihan emiten jumbo yang berkualitas bagi para investor.

Sektor teknologi memang tengah berkembang dan akan terus berkembang saat ini, apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 terjadi akselerasi adopsi teknologi dalam perilaku social dan ekonomi di masyarakat Indonesia.

Prospek saham sektor teknologi yang positif, memang tengah naik daun dalam beberapa waktu belakangan. Hal ini terlihat dari animo investor dan pasar terhadap saham-saham di sektor ini seperti pada segmen saham-saham bank digital.

Banyak calon pemodal, terutama investor ritel. yang berharap sentimen positif terhadap saham-saham sector teknologi juga akan terjadi di IPO Bukalapak tersebut.

Dengan semua sisi positif tersebut, tantangan terhadap IPO Bukalapak tetap ada dari sisi target penggalangan dana yang tinggi serta kondisi fundamental yang kurang optimal. Hal itu, akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi calon pemodal.

Target dana IPO Bukalapak yang di atas Rp20 triliun dinilai terlalu tinggi untuk investor ritel, sehingga serapan investor perorangan tersebut sulit untuk mencapai harapan.
Sementara bagi investor institusi, faktor fundamental dan likuiditas perusahaan akan menjadi fokus perhatian. Laporan keuangan Bukalapak yang masih merugi ditambah dengan valuasi saham yang tidak murah harus menjadi pertimbangan tersendiri bagi calon investor institusi.

Namun demikian, trend positif berupa ‘angin sejuk’ bagi saham teknologi di pasar membuat minat investor ritel dan korporasi diyakini tetap tinggi.
Perlu diingat, jumlah investor tumbuh pesat selama pandemik Covid-19. Per akhir Mei 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia tembus 5,37 juta akun dengan 45,2% atau 2,40 juta di antaranya adalah investor C-Best atau pasar saham.

BEI juga mencatat rata-rata investor aktif harian melonjak hingga sekitar 199.000 investor per hari per 2 Juli 2021, ini hampir dua kali lipat dari posisi per akhir Desember 2020 yang sebanyak 95.000 investor per hari.
Dari data BEI itu, kehadiran investor ritel cukup dominan menopang peningkatan nilai transaksi pasar saham. Investor ritel lebih lincah dalam berpindah dari satu saham ke saham lain mengikuti sentimen pasar yang berkembang dinamis, guna mengejar profit.

Di paruh kedua tahun ini, tentu kita berharap kehadiran unikorn dan sejumlah aksi korporasi lain bakal menarik minat para investor ritel untuk berburu saham sehingga nilai transaksi pasar modal akan tumbuh lebih tinggi.

Dan yang paling utama, kehadiran saham unikorn diiringi aktivitas investor ritel akan memperdalam pasar keuangan dan pada akhirnya memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi kita.

Please visit and read www.bisnisindonesia.id 
https://bisnisindonesia.id/article/berharap-unikorn-gairahkan-pasar

Comments

Popular posts from this blog

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Dengan Vaksinasi, Ekonomi Bertumbuh, Ekonomi Tangguh

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi