Skip to main content

Mau apa Indika di Mitrabahtera ?

Raksasa batu bara dan konstruksi tambang PT Indika Energy Tbk berhak mengambil alih kepemilikan 51% saham PT Mitrabahtera Segara Sejati paling lambat 6 bulan setelah calon emiten itu resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Indika dikenal terkait dengan nama besar Sudwikatmono and the group run by local businessmen Agus Lasmono and Wiwoho Basuki.

Hak pengambilalihan saham tersebut dituangkan dalam option agreement pada 26 November 2010 yang mengikat Indika dengan pemegang saham Mitrabahtera Segara Sejati di antaranya, PT Patin Resources, Patricia Pratiwi Suwati Prasatya, dan Ingrid Ade Sundari Prasatya.

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama Indika Arsjad Rasjid menyatakan apabila hak opsi dalam option agreement itu dilaksanakan, maka perseroan ini akan menjadi pemegang saham mayoritas di Mitrabahtera.

Menurut rencana, Mitrabahtera, perusahaan yang bergerak di jasa angkutan pelayaran batu bara ini, berencana melepas 215 juta unit saham atau 12,3% kepemilikannya kepada publik pada akhir Maret 2011.

Dalam prospektus rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), option agreement tersebut berlaku sejak penandatanganan kesepakatan yakni 26 November 2010 sampai dengan 180 hari setelah saham Mitrabahtera tercatat di BEI.

Ingrid Ade Sundari Prasatya dan Patricia Pratiwi Suwati Prasatya masing-masing memiliki 275 juta unit saham atau 15,4% kepemilikan di Mitrabahtera, sedangkan Patin Resources menguasai 981,26 juta unit saham atau 54,8%.

Pascapenawaran umum saham perdana dan Indika mengeksekusi haknya, Indika akan mengendalikan Mitrabahtera Segara Sejati dengan kepemilikan 912,91 juta unit saham. Adapun kepemilikan Patin Resources di perusahaan itu tergerus menjadi 618,35 juta atau 34,5%.

Mengomentari situasi ini, analis PT Madani Securities Dadan Syarifudin menilai secara umum saham sektor pelayaran kurang diminati para pelaku pasar karena tingkat likuiditasnya yang relatif rendah.

Namun, dia memperkirakan masuknya nama besar Indika yang juga salah satu pengendali perusahaan minyak dan gas PT Petrosea Tbk, berpeluang mengangkat proforma perusahaan tersebut.

"Kinerja Indika sampai September 2010 cukup bagus, ini akan membantu prospek perusahaan ini ke depan. Mengenai berapa harga saham idealnya itu tergantung dari jumlah saham yang akan dilepas. Semakin kecil saham yang dilepas, biasanya harganya relatif mahal," jelasnya.

Mengacu laporan keuangan per September 2010, Indika membukukan pendapatan Rp2,84 triliun dengan nilai laba bersih Rp775,66 miliar. Berdasarkan rencana, Mitrabahtera Segara Sejati akan menggunakan dana IPO untuk membeli 20-30 set kapal tunda dan tongkang hingga 2012

Pendapatan Mitrabahtera Segara Sejati per September 2010 tercatat Rp552,97 miliar dengan laba bersih Rp157,82 miliar. Masa penawaran awal (bookbuilding) IPO Mitrabahtera Segara Sejati akan digelar Selasa 1 Maret 2011.

PT Mitrabahtera Segara Sejati, calon emiten baru Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menggunakan dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) untuk membeli 20-30 set kapal tunda dan tongkang hingga 2012.

Dalam prospektus singkat, perusahaan ini telah mengumumkan rencananya melepas 215 juta lembar saham atau setara 12,3% kepemilikannya dengan nominal Rp100 per lembar kepada publik yang dijadwalkan tercatat efektif di lantai bursa pada 4 April 2011.

Bertindak selaku penjamin emisi (underwriter) IPO Mitrabahtera Segara Sejati yakni PT OSK Nusadana Securities Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.

Hasil IPO akan menjadikan publik memiliki 11,1% dan 1,2% merupakan hak karyawan dalam program management and employee stock allocation. Dengan harga Rp100 per lembar, diperkirakan perseroan setidaknya mendapatkan Rp21,5 miliar dana segar untuk membeli kapal baru.

Per 30 September 2010, perseroan memiliki 51 kapal tunda, 47 tongkang dan 4 floating crane. Di samping itu, perseroan sedang dalam tahap konstruksi floating crane baru yang mulai dijadwalkan beroperasi paling lambat akhir bulan ini.

Perseroan berencana memasuki bidang usaha kapal penunjang angkutan lepas pantai bagi perusahaan minyak yang beroperasi offshore yang membutuhkan anchor handling tug, accomodtaion barge, platform supply vessel dan lainnya.

Mitrabahtera juga optimistis meraih pendapatan besar dari prospek penggunaan asas cabotage yang akan efektif 7 Mei 2011.

Selama 9 bulan pertama tahun lalu, perseroan meraup pendapatan dari bisnis kapal tunda dan tongkang sebesar Rp394,16 miliar, lalu floating crane Rp159,75 miliar dan pendapatan usaha setelah dikurangi eliminasi menjadi Rp552,97 miliar.

Bila pada 2009, jumlah pelanggan perseroan sebanyak 19 perusahaan, pada 30 September 2010, klien Mitrabahtera meningkat menjadi 22 perusahaan.

PT Kaltim Pirma Coal menjadi klien terbesar dengan porsi 39% atau senilai Rp214,17 miliar, diikuti PT Adaro Indonesia 27% (Rp147,26 miliar), PT Holcim Indonesia Tbk 6% (Rp34,17 miliar), dan PT Bahari Cakrawala Sebuu 3% (Rp14,9 miliar).

Sisanya, Mitrabahtera juga mendapatkan klien dari PT Arutmin Indonesia, PT Trubaindo Coal Mining (Banpu Group), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Berdasarkan informasi yang disampaikan secara terbuka itu, perusahaan yang bergerak di jasa pelayaran angkutan batu bara ini mencatat laba bersih pada September 2010 senilai Rp157,82 miliar dengan jumlah pendapatan sebesar Rp552,97 miliar. Adapun nilai aset yang tercatat selama 9 bulan pertama 2010 yakni mencapai Rp1,90 triliun.

Indika sepertinya akan menjadi salah satu perusahaan tambang terintegrasi.. dan menjadi flag carriers bagi gurp bisnis Sudwikatmono kiranya.

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...