Skip to main content

Prestasi Sang Naga yang penuh rekor


(Artikel ini terbit di Kolom Hattrick Bisnis Indonesia edisi 21 mei 2011)

Stadion Aviva Dublin-Irlandia 18 Mei 2011 menjadi tempat sempurna bagi Futebol Clube do Porto (FC Porto) untuk mencatatkan sejarah sebagai juara Liga Europa dengan mengalahkan klub satu negara SC Braga 1-0.

FC Porto merupakan klub dengan usia 117 tahun dan didirikan oleh António Nicolau de Almeida pada 28 September 1893 di Porto. Secara prestasi, klub berjuluk Dragões (Sang Naga) kini selevel dengan klub terkenal asal Eropa lainnya.

Klub itu kini menyimpan piala ketujuh dalam kompetisi klub UEFA. FC Porto jelas lebih baik dari seteru abadi domestik di liga Portugal, yaitu Benfica dan tentu saja SC Braga.

Prestasi Portistas (julukan lain Porto) itu bahkan melebih Manchester United (Inggris) yang baru mempunyai enam trofi. MU bisa menyamai FC Porto bila dapat mengalahkan Barcelona di final Liga Champions musim ini.

Porto meraih gelar juara Piala Champions/Liga Champions pada 1987 dengan bintang Rabah Madjer legenda Aljazair dan pada 2004 ketika diasuh oleh the Special One Jose Mourinho.

Mourinho pula yang pada 2003 membuat Porto juara Piala UEFA. Piala level Eropa lainnya diraih tim Azuis e Brancos (biru dan putih) itu adalah Piala Super Eropa 1987, dan sepasang Piala Interkontinental 1987 dan 2004.

Di level kompetisi klub UEFA, AC Milan (Italia) masih memimpin dengan 17 gelar, alias satu titel lebih banyak dari Real Madrid (Spanyol). Diikuti AFC Ajax (Belanda) dan Liverpool FC (Inggris) dengan 11 trofi.

Lalu Juventus (Italia) dan FC Barcelona (Spanyol) dengan 10 gelar UEFA diikuti FC Bayern München (Jerman) dan FC Internazionale Milano (Italia) yang meraih delapan piala.

Musim ini, FC Porto tampil begitu prima di bawah kepelatihan Luís André de Pina Cabral e Villas-Boas (André Villas-Boas). Mantan asisten Jose Mourinho di Porto, Chelsea dan Inter Milan ini menjadi pelatih termuda yang memenangi gelar Eropa ketika timnya mengalahkan Sporting Braga 1-0 pada final Liga Europa.

André Villas-Boas berusia 33 tahun dan 213 hari dan lebih muda dari pemegang rekor sebelumnya Gianluca Vialli (Italia) kala memimpin Chelsea meraih gelar Cup Winners Cup 1998 pada usia 33 tahun dan 308 hari.

Villas-Boas berhasil membuat Radamel Falcao (Kolumbia) pencetak gol tunggal di partai final mencatatkan rekor 17 gol per satu musim liga Eropa mengalahkan rekor Juergen Klinsmann, yang membuat 15 gol saat membela Bayern Munich di musim 1995/96.

Rekor tak hanya itu, Villas-Boas membuat Porto tak terkalahkan dalam 36 game atau di atas pencapaian Mourinho 33 pertandingan, dengan kemenangan terbanyak (16 game) serta nilai tertinggi (84 poin) di liga Portugal.

Di domestik, Sang Naga telah menyimpan 25 trifi Liga Portugal, 19 Piala Portugal dan 18 Piala Super Portugal.

Sebagai klub modern, FC Porto juga masuk ke pasar saham dengan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 1998 di Bursa Efek Euronext Lisbon, dengan kode saham FCP.

Sejak awal pekan ini saham FCP terus naik, dan sehari sebelum malam partai final 18 Mei 2011, ekspektasi juara membuat saham Porto naik 3,49% menjadi 0,89 Euro per lembar dengan kapitalisasi pasar 13,35 juta Euro.

Namun, klub modern itu juga menciptakan sejumlah perusahaan satelit dengan tujuan menciptakan efisiensi bagi perusahaan. Anak perusahaannya antara lain FCPorto yang mengurus sepak bola usia dini, bola tangan, hoki ring, atletik hingga majalah klub.

Ada juga FCPorto – Futebol SAD dan FCPorto – Basquetebol SAD yang menaungi klub sepak bola dan bola basket profesional. Ada PortoEstádio yang mengurusi Estádio do Dragão Stadium.

Tak hanya itu, manajemen juga membuat perusahaan PortoMultimédia yang mengelola situs resmi dan produk multimedia, PortoComercial yang menjual pernak-pernik merchandising dan klub juga memiliki PortoSeguro sebagai perusahaan asuransi.

Kelihaian memanfaatkan potensi bisnis dan kekuatan manajemen yang disertai prestasi seperti FC Porto mungkin bisa menjadi contoh baik bagi klub olah raga di Indonesia.

(fahmi.achmad@bisnis.co.id)

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...