Skip to main content

Belanja iklan kuartal I-2011


Data terbaru Nielsen`s Advertising Information Services menunjukkan, belanja iklan selama kuartal pertama tahun 2011 mencapai Rp15,6 triliun atau tumbuh 20 % dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut data belanja iklan kotor yang dipantau Nielsen dari 24 stasiun televisi, Selasa, disebutkan 95 surat kabar serta 165 majalah dan tabloid selama kuartal pertama 2011, media televisi masih mendominasi pangsa iklan.

"Televisi masih mendominasi dengan meraup 62 % dari total belanja iklan kuartal pertama. Belanja iklan di televisi meningkat 21 % dari periode yang sama tahun lalu," kata Senior Manager of Media Client Services Nielsen, Tri Susanti Simangunsong, di Jakarta, 3 Mei 2011 (Antara)

Setelah televisi, ia menjelaskan, media yang meraup pendapatan dari belanja iklan besar adalah surat kabar dengan pangsa 35 %, naik 20 % dari kurun yang sama tahun lalu.

Majalah dan tabloid, lanjut dia, menempati posisi ketiga dengan pangsa iklan tiga %, tumbuh 10 % dari kuartal pertama tahun 2010.

Sementara pebelanja iklan paling besar selama kuartal pertama 2011, menurut Nielsen, masih perusahaan telekomunikasi, yang menghabiskan Rp1,2 triliun untuk beriklan.

"Meski belanja iklan telekomunikasi berkurang tujuh % dari kuartal yang sama tahun lalu, mereka masih yang terbesar," kata Tri.

Produk dengan belanja iklan terbesar kedua setelah telekomunikasi, lanjut dia, adalah produk susu pertumbuhan dengan nilai belanja Rp497 miliar selama kuartal pertama 2011.

Belanja iklan susu pertumbuhan tercatat tumbuh 98 % dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kategori produk yang belanja iklannya juga tumbuh tinggi pada kuartal pertama tahun 2011, menurut Tri, adalah produk mobil dan motor.

Menurut data Nielsen, belanja iklan mobil dan motor masing-masing naik 80 % dan 49 %.

"Pada kwartal pertama tahun ini, kami melihat lebih banyak variasi dalam daftar pebelanja iklan terbesar di semua media, tak lagi didominasi produk telekomunikasi. Merek telekomunikasi hanya mencakup empat dari sepuluh pebelanja terbesar," katanya.

Belanja produk-produk seperti susu pertumbuhan, mobil dan motor yang tumbuh tinggi mulai menggeser posisi sebagian produk telekomunikasi sebagai pebelanja iklan terbesar.

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...