Skip to main content

Ini kinerja perusahaan broker saham

Sebanyak delapan broker terbuka membukukan total keuntungan bersih sepanjang kuartal I/2011 mencapai Rp60,74 miliar atau melorot 23,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp79,47 miliar.

Penurunan tersebut seiring dengan terkoreksinya laba bersih dari lima perusahaan sekuritas, sementara tiga perusahaan lainnya masih membukukan kenaikan pertumbuhan keuntungan. Sejalan dengan itu, total pendapatan usaha ke-8 broker tersebut juga turun 0,7% dari Rp171,69 miliar menjadi Rp170,43 miliar.

Broker dengan penurunan laba bersih terbesar dicatat oleh PT Reliance Securities Tbk yang menurun 77,9% dari Rp6,09 miliar menjadi Rp1,34 miliar dan PT HD Capital yang turun 61% menjadi Rp1,83 miliar dari Rp4,70 miliar.

Selain itu, laba bersih PT Majapahit Securities Tbk juga turun cukup signifikan menjadi Rp265 juta dari sebelumnya Rp385 juta didorong oleh pendapatan usaha yang turun tipis menjadi Rp2,79 miliar menjadi Rp2,74 miliar.

Di sisi lain broker dengan pertumbuhan laba bersih terbesar dibukukan oleh PT Yulie Sekurindo Tbk sebesar 204% dari Rp71 juta menjadi Rp206 juta disusul oleh PT Trimegah Securities Tbk yang membukukan laba menjadi Rp7,04 miliar dari sebelumnya Rp4,19 miliar atau tumbuh 68%.

Direktur Utama PT HD Capital Tbk Anthony Kristanto mengatakan meski tetap untung, laba perseroan terkoreksi karena terjadi pengalihan nasabah ke online trading. Tak berhenti di situ, katanya, pengaruh pasar yang sedikit terkenan memaksa investor juga mengurangi perdagangan.

"Laba kami memang merosot pada kuartal pertama tahun ini tapi kami optimitis pada kuartal kedua ini hasilnya mulai terlihat apalagi September tahun lalu kami sudah luncurkan online trading juga," katanya di Jakarta, kemarin.

Direktur Keuangan Trimegah Securities Ubaidillah Nugraha mengatakan sebagaimana perkiraan laba bersih perseroan tumbuh menjadi Rp7 miliar dari sebelumnya Rp4 miliar. Kontribusi pendapatan perseroan diperoleh dari investment banking, asset management, dan equity market.

"Sumbangan terbesar kami masih didominasi dari investment banking dan asset management di mana sudah tumbuh skeitar 20% dalam tiga bulan," katanya.

Tarif minimum
Lebih lanjut Anthony mengatakan penurunan kinerja emiten broker secara umum pada kuartal I/2011 sedikit banyak dipengaruhi oleh rendahnya biaya transaksi sehingga memicu kompetisi yang cukup tinggi. Beberapa fasilitas pendukung yang disediakan oleh broker juga menambah berat kompetisi perusahaan sekuritas.
"Kalau tariff transaksi semakin murah itu bukan malah mendorong industri tumbuh tetapi ada dampak negatif dengan rendahnya tarif apalagi kita tahu dibandingkan dengan pasar modal negara lain, kita masih kecil populasinya," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama Reliance Securities Nicky Hogan mengatakan memang terjadi penurunan laba bersih perseroan dibandingkan dengan periode triwulan tahun lalu. Namun secara keseluruhan kinerja tetap terkendali.

Namun secara industri perseroan juga tergabung dalam Tim Kajian yang terdiri dari 9 perwakilan broker yang dipilih oleh Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia. Tim ini akan mengkaji besaran tarif minimum yang akan disepakati bersama oleh pelaku industri guna menyehatkan industri.

Menurut dia selama ini yang terjadi adalah perang tarif broker cukup berdampak pada persaingan tidak sehat dalam pasar modal. "Tim Kajian sudah terbentuk, termasuk Reliance, Trimegah, Indopremier, dan Panin Securities guna mengakomodasi keinginan industri tarif minimum dapat diatur kalau bisa disokong juga oleh regulator," katanya.

Dia mengatakan dari kajian sementara diusulkan tariff minimum perdagangan saham sebesar 0,175% dari transaksi. Saat ini, katanya, beberapa broker menerapkan tarif yang begitu rendah hampir 0,5% sehingga bagi perusahaan sekuritas berskala kecil sangat berpengaruh.

Kinerja Perusahaan Sekuritas 2011 (Rpmiliar)
Emiten Maret/2010 Maret/2011 %
Panin Sekuritas 54,42 40,41 -25,74
Trimegah Securities 4,19 7,04 68,01
Kresna Graha Sekurindo 4,31 5,26 22,04
Panca Global Securities 4,67 4,38 -6,20
HD Capital 4,70 1,83 -61,06
Reliance Securities 6,09 1,34 -77,9
Majapahit Securities 0,385 0,265 -31,16
Yulie Sekurindo 0,71 0,216 204
Total 79,47 60,74 23,5

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...