target Pendapatan Duta Graha Indah
PT Duta Graha Indah Tbk, perusahaan konstruksi, membidik pendapatan 2010 senilai Rp1,87 triliun atau naik 44,96% dari pendapatan ditahun sebelum yang sebesar Rp1,29 triliun.
Direktur Utama Duta Graha Indah Dudung Purwadi mengatakan pada kuartal I/2010 pihaknya membukukan kenaikan pendapatan 13,5% dari Rp337,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp382,6 miliar. Target peningkatan tersebut diharapkan mampu mengerek pos laba bersih perseroan menjadi Rp14,3 miliar atau naik 3,6% dari Rp13,8 miliar (kuartal I/2009).
“Kami [Duta Graha Indah] optimis tahun ini bisa meraih laba bersih Rp70 miliar-Rp80 miliar karena ditunjang dengan banyaknya kontak-kontrak konstruksi dan infrastruktur yang sudah kami dapat,” kata Dudung, kemarin.
Menurut Dudung sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar untuk pendapatan perseroan pada kuartal pertama tahun ini dengan persentase sebesar 60,6% atau setara dengan Rp189 miliar. Sedangkan sektor infrastruktur menyumbang Rp123,1 miliar atau berkontribusi sebesar 39,4 dari total pendapatan.
“Kami juga akan mulai mengembangkan sektor mining. Kami berharap lima tahun ke depan proporsi ketiga lini bisnis kami yakni sektor konstruksi, infrastruktur, dan mining bisa berimbang. Sektor konstruksi diharapkan menyumbang 50% dari total pendapatan, sedangkan infrastruktur dan properti mengontribusi masing-masing 25%,” tuturnya.
Tahun ini perseroan juga berencana menambahkan kepemilikan menjadi 20%-25% dari sebelumnya hanya menguasai sekitar 1,2% pada proyek jalan tol Tengah Surabaya. Dudung menjelaskan proyek jalan tol Tengah Surabaya saat ini dalam pembangunan tahap 1 dengan rute Waru-Monokromo. Total investasi jalan tol tersebut sebesar Rp2 triliun.
Menurut dia status proyek tersebut masih due dilligence tahap 1. Rencananya, PT Jasa Marga Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk juga akan meningkatkan kepemilikannya pada proyek tol tersebut menjadi 50% dan 25%.
Selain di jalan tol, Duta Graha juga menyatakan niatannya berinvestasi di PLTA di kawasan Sumatera Utara. Dudung memperkirakan nilai investasi PLTA ini sekitar US$1 juta-US$1,5 juta. “Statusnya masih dalam proses uji kelayakan. Kami sedang melakukan survey terhadap 10 lokasi di kawasan Sumatera Utara. Karena masih dalam proses uji kelayakan kami belum bisa menyebutkan kapasitas proyek itu.”
Duta Graha indah melalui anak usahanya, PT Duta Buana Permata, akan pula mengembangkan beberapa investasi properti a.l. proyek Darmawangsa 2, proyek resort di Belitung yang memiliki tanah seluas 350 hektar, dan resort di Bali.
Direktur Utama Duta Graha Indah Dudung Purwadi mengatakan pada kuartal I/2010 pihaknya membukukan kenaikan pendapatan 13,5% dari Rp337,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp382,6 miliar. Target peningkatan tersebut diharapkan mampu mengerek pos laba bersih perseroan menjadi Rp14,3 miliar atau naik 3,6% dari Rp13,8 miliar (kuartal I/2009).
“Kami [Duta Graha Indah] optimis tahun ini bisa meraih laba bersih Rp70 miliar-Rp80 miliar karena ditunjang dengan banyaknya kontak-kontrak konstruksi dan infrastruktur yang sudah kami dapat,” kata Dudung, kemarin.
Menurut Dudung sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar untuk pendapatan perseroan pada kuartal pertama tahun ini dengan persentase sebesar 60,6% atau setara dengan Rp189 miliar. Sedangkan sektor infrastruktur menyumbang Rp123,1 miliar atau berkontribusi sebesar 39,4 dari total pendapatan.
“Kami juga akan mulai mengembangkan sektor mining. Kami berharap lima tahun ke depan proporsi ketiga lini bisnis kami yakni sektor konstruksi, infrastruktur, dan mining bisa berimbang. Sektor konstruksi diharapkan menyumbang 50% dari total pendapatan, sedangkan infrastruktur dan properti mengontribusi masing-masing 25%,” tuturnya.
Tahun ini perseroan juga berencana menambahkan kepemilikan menjadi 20%-25% dari sebelumnya hanya menguasai sekitar 1,2% pada proyek jalan tol Tengah Surabaya. Dudung menjelaskan proyek jalan tol Tengah Surabaya saat ini dalam pembangunan tahap 1 dengan rute Waru-Monokromo. Total investasi jalan tol tersebut sebesar Rp2 triliun.
Menurut dia status proyek tersebut masih due dilligence tahap 1. Rencananya, PT Jasa Marga Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk juga akan meningkatkan kepemilikannya pada proyek tol tersebut menjadi 50% dan 25%.
Selain di jalan tol, Duta Graha juga menyatakan niatannya berinvestasi di PLTA di kawasan Sumatera Utara. Dudung memperkirakan nilai investasi PLTA ini sekitar US$1 juta-US$1,5 juta. “Statusnya masih dalam proses uji kelayakan. Kami sedang melakukan survey terhadap 10 lokasi di kawasan Sumatera Utara. Karena masih dalam proses uji kelayakan kami belum bisa menyebutkan kapasitas proyek itu.”
Duta Graha indah melalui anak usahanya, PT Duta Buana Permata, akan pula mengembangkan beberapa investasi properti a.l. proyek Darmawangsa 2, proyek resort di Belitung yang memiliki tanah seluas 350 hektar, dan resort di Bali.
Comments