Pilih Jenama: Avanza, Mobilio, Ertiga, Confero atau Expander?
Indonesia, 25 Juli 2017
Sore ini jadi ingat joke beberapa tahun lalu yang mungkin rasanya sudah garing deh.
“Avanza itu paling sulit dikejar di jalan”
“Ah masa, wong cuma 1.300 cc kok”
“Yaiyalah, di depan ada avanza, samping ada avanza, belakang ada avanza, di mana-mana ada avanza,” itu jawabnya. Garing kan?
Namun, kini, rasanya pembahasan soal mobil, terutama jenis keluarga atau yang beken disebut kelas MPV, Multi Purpose Vehicle.
(mobilku.org)
Kelas MPV kalau kata wikipedia, adalah klasifikasi mobil multifungsi yang dapat digunakan sebagai pengangkut penumpang sekaligus kendaraan pembawa barang. Kendaraan bertipe ini cenderung memiliki klasifikasi minibus (bus kecil) dilihat dari bentuknya.
Produksi kendaraan yang bertipe MPV ini biasanya terdapat dua varian yaitu untuk membawa penumpang (dengan kursi penumpang belakang) dan untuk membawa kargo (tanpa jendela dan kursi penumpang belakang) yang hanya dikhususkan untuk membawa barang.
MPV memang begitu disukai masyarakat Indonesia karena mayoritas alasannya adalah relatif murah dan bisa muat banyak orang. Tentunya bisa diandalkan untuk dipamer-pamerin, terutama ketika bisa pulang kampung, mudik lebaran pakai mobil baru.
Masih ingat Toyota Kijang? Mobil yang bisa memiliki sejuta umat, menyaingi KH Zainudin MZ (alm.)
Saya ingat bagaimana dulu waktu kecil ketika bapak baru punya mobil kijang KF20 warna kuning yang ada bangku belakang panjang kiri-kanan dengan kap semi tertutup. Rasanya hebring banget.
Trus, bapak diamanatkan mobil dinas, kijang kotak bak belakang terbuka, yang tiap akhir pekan kami pakai untuk mengantar para pemain bola PS Cigombong Putra, klub bola divisi utama Persipura, yang diinisiasi bapak.
Kesuksesan Toyota Kijang begitu melegenda sejak 1977. Kini Kijang telah beralih menjadi Innova yang harganya tentu saja ratusan juta, ratusan kali dari harga zaman dulu.
Kisah itu pula yang hendak ditulis kembali Johnny Dharmawan, bos PT Toyota Astra Motor (TAM), “Kita berpikir untuk ciptakan mobil dengan spesifikasi tujuh orang seperti Kijang tapi bukan Kijang,” mantra yang manjur hingga kini.
Pada 2003, muncullah generasi pertama Toyota Avanza yang lahir kembar dengan Daihatsu Xenia. Avanza berasal dari kata avanzato, kata bahasa Italia yang kalau dilihat di kamus bermakna 'Maju', 'Meningkat'.
Kedua Avanza dan Xenia dibedakan secara kapasitas mesin. Avanza saat itu dibekali mesin K3-VE 1.300 cc empat silinder sedangkan Xenia mengusung mesin EJ-VE 1.000 cc tiga silinder.
Selang setahun muncul Avanza bermesin 3SZ-VE 1.500 cc dengan pilihan transmisi manual dan otomatis serta fitur pengereman ABS. Saat itu, Avanza dilepas ke pasar dengan banderol mulai Rp70 jutaan.
Memasuki 2011, lahir Avanza generasi kedua. Mobil sejuta umat itu mendapat ubahan pada sisi desain eksterior, kenyamanan dan kesenyapan kabin serta lebih aman berkat hadirnya airbag.
Sayangnya, 2012, muncullah kompetitor di kelasnya Suzuki Ertiga yang lahir 2012 yang menutupi kekurangan Avanza.
Berselang empat tahun, generasi baru muncul dengan nama Grand New Avanza dengan harga hampir tiga kali lipat harga Avanza generasi pertama.
Avanza memang ada di mana-mana, begitu juga Xenia meski kurang populer. Namun, sejak lima tahun lalu, kompetitor Toyota Daihatsu mulai merasa pasar harus diisi dengan kompetisi yang sehat.
Ertiga dikeluarkan Suzuki pada 2012 dengan mengambil segmen yang merasa kurang puas dengan keberadaan Avanza seperti interior ataupun perak-pernik lainnya.
Di awal, Ertiga sukses menarik minat masyarakat yang menawarkan pilihan lain lebih segar. Banyak kawan saya yang memakai Ertiga untuk mobil keluarga mereka sampai sekarang. Banyak orang bilang hanya faktor build quality dan layanan after sales saja yang menjadi penghambat Suzuki Ertiga untuk lebih dari saat ini.
Setahun kemudian, Honda memunculkan Mobilio yang disebut masuk low MPV dengan berbasis Honda Brio, dan diperkenalkan di Indonesia pada September 2013 di Indonesia International Motor Show 2013 dan mulai dipasarkan pada Januari 2014.
Mobilio satu gen dengan Ertiga karena keduanya FWD (Penggerak Roda Depan), 7 penumpang, Rasa berkendara seperti sedan, mempunyai ground clearance yang memadai untuk jalanan Indonesia dan sudah memiliki jaringan after sales yang memadai.
Ada satu nama lagi yang seharusnya juga disebut yaitu Chevrolet Spin yang memberikan pilihan mesin yang variatif mulai dari 1.200 cc sampai 1.500 cc dan ada pilihan diesel yang sangat hemat BBM.
Sayangnya, Spin sulit menandingi Avanza yang unggul dalam hal pemerataan after sales di berbagai wilayah.
Pertanyaannya apakah Mobilio dan Ertiga sanggup menyamai Avanza dan Xenia?
Jawabannya mudah dilihat di angka penjualan.
Ertiga misalnya, tetap saja kedodoran mengejar penjualan si kembar. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Suzuki Ertiga saat pertama kali mengaspal, 2013, tembus angka 34.074 unit. Sementara di tahun yang sama, Avanza terjual 192.146 unit, atau hampir enam kali lipat dari penjualan Ertiga.
Pada 2016, Ertiga hanya terjual 32.119 unit, sementara Avanza mendominasi dengan 122.654 unit.
http://m.liputan6.com/otomotif/read/3026456/mereka-yang-gagal-membunuh-toyota-avanza?utm_source=Mobile&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share_Top
Mobilio mungkin lebih baik. Ketika mulai jualan pada 2014, Mobilio laku 79.288 unit atau nyaris setengah dari penjualan Avanza tahun itu yang 162.070 unit.
Selama dua tahun berturut-turut Mobilio selalu menjadi nomor dua penjualan mobil LMPV terbanyak setelah Avanza.
Kini, kompetisi tak hanya Avanza, Mobilio, Xenia, Ertiga, Spin dan Nissan Livina misalnya. Nama-nama baru dari pabrikan dunia mulai terpanggil untuk tugas suci memenuhi hasrat memiliki mobil murah, lengkap, nyaman untuk keluarga Indonesia.
Adalah Wuling Motors yang berani tampil maju menjadi penantang serius.
Wuling memilih nama Confero S untuk produk pertamanya yang akan dijual di Indonesia. Nama Confero S sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti ‘untuk kebersamaan’.
“Confero terinspirasi oleh pemahaman kami akan nilai budaya Masyarakat Indonesia yang sangat mengedepankan kekeluargaan dan kebersamaan. Sementara 'S' di belakang nama Confero merupakan singkatan dari Sport,” ujar Vice President of Vehicle, Sales, Service, and Marketing PT SGMW Indonesia Cindy Cai.
http://www.viva.co.id/otomotif/mobil/918387-arti-nama-confero-s-pada-mobil-pertama-wuling-di-indonesia
Confero S punya kabin luas yang menawarkan dua konfigurasi, 7 bangku dan 8 bangku untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang.
MPV ini bermodalkan mesin 1.485 cc, 4 silinder segaris, DOHC, D-VVT dengan transmisi manual 5 percepatan, yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 107 dk pada 5.800 rpm dan torsi maksimal 142 Nm pada 3.800-4.400 rpm.
Saking seriusnya, Wuling bahkan sudah memiliki pabrik perakitan di Cikarang. Fakta yang mungkin bisa menyenangkan konsumen produk asal China tersebut.
Tak hanya Wuling, Mitsubishi juga punya jagoan baru. Produk MPV Mitsubishi ini bahkan belum diluncurkan secara resmi. Namun, pekan lalu, sejumlah wartawan dari berbagai media diajak ke Jepang hanya untuk mencoba mobil baru itu.
Jenama atau merek (KBBI) MPV Mitsubishi ini belum jelas tetapi disebut-sebut memakai nama Expander. Namun Mitsubishi masih belum mau menyebut nama asli dari mobil yang versi purwarupanya bernama XM Concept.
Mereka berjanji akan mengumumkannya pada debut resmi di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), yang diselenggarakan 10-20 Agustus 2017 di ICE Bumi Serpong Damai, Tangsel.
Jika dicermati desain Mitsubishi Expander sangat mirip dengan Pajero Sport. Namun kali ini hadir dalam bentuk mini. Hal itu terlihat mulai dari bonnet dinamic shield, meliputi grille memanjang plus lampu LED yang diteruskan ke sudut pilar A.
http://m.viva.co.id/otomotif/mobil/939082-harga-rp189-jutaan-mitsubishi-expander-mirip-pajero-sport
Pertanyaan kedua, berapa pasaran mereka?
Harga termurah Toyota Avanza seperti dikutip dari situs resmi Toyota Astra Motor adalah Rp189,7 juta, sedangkan Honda Mobilio tipe termurah dijual dengan harga Rp189,5 juta. Sementara itu, Daihatsu Xenia ditawarkan mulai dari Rp180,45 juta, begitupula dengan Suzuki Ertiga yang dilego paling murah Rp171,5 juta.
Kabarnya Expander akan dijual dengan harga mulai Rp189 jutaan (termurah) hingga Rp246 jutaan (termahal).
Namun, mereka tentu akan sulit melawan tipe termahal Wuling Confero S yang dilepas seharga Rp165 juta.
Jadi pilih yang mana?
Sore ini jadi ingat joke beberapa tahun lalu yang mungkin rasanya sudah garing deh.
“Avanza itu paling sulit dikejar di jalan”
“Ah masa, wong cuma 1.300 cc kok”
“Yaiyalah, di depan ada avanza, samping ada avanza, belakang ada avanza, di mana-mana ada avanza,” itu jawabnya. Garing kan?
Namun, kini, rasanya pembahasan soal mobil, terutama jenis keluarga atau yang beken disebut kelas MPV, Multi Purpose Vehicle.
(mobilku.org)
Kelas MPV kalau kata wikipedia, adalah klasifikasi mobil multifungsi yang dapat digunakan sebagai pengangkut penumpang sekaligus kendaraan pembawa barang. Kendaraan bertipe ini cenderung memiliki klasifikasi minibus (bus kecil) dilihat dari bentuknya.
Produksi kendaraan yang bertipe MPV ini biasanya terdapat dua varian yaitu untuk membawa penumpang (dengan kursi penumpang belakang) dan untuk membawa kargo (tanpa jendela dan kursi penumpang belakang) yang hanya dikhususkan untuk membawa barang.
MPV memang begitu disukai masyarakat Indonesia karena mayoritas alasannya adalah relatif murah dan bisa muat banyak orang. Tentunya bisa diandalkan untuk dipamer-pamerin, terutama ketika bisa pulang kampung, mudik lebaran pakai mobil baru.
Masih ingat Toyota Kijang? Mobil yang bisa memiliki sejuta umat, menyaingi KH Zainudin MZ (alm.)
Saya ingat bagaimana dulu waktu kecil ketika bapak baru punya mobil kijang KF20 warna kuning yang ada bangku belakang panjang kiri-kanan dengan kap semi tertutup. Rasanya hebring banget.
Trus, bapak diamanatkan mobil dinas, kijang kotak bak belakang terbuka, yang tiap akhir pekan kami pakai untuk mengantar para pemain bola PS Cigombong Putra, klub bola divisi utama Persipura, yang diinisiasi bapak.
Kesuksesan Toyota Kijang begitu melegenda sejak 1977. Kini Kijang telah beralih menjadi Innova yang harganya tentu saja ratusan juta, ratusan kali dari harga zaman dulu.
Kisah itu pula yang hendak ditulis kembali Johnny Dharmawan, bos PT Toyota Astra Motor (TAM), “Kita berpikir untuk ciptakan mobil dengan spesifikasi tujuh orang seperti Kijang tapi bukan Kijang,” mantra yang manjur hingga kini.
Pada 2003, muncullah generasi pertama Toyota Avanza yang lahir kembar dengan Daihatsu Xenia. Avanza berasal dari kata avanzato, kata bahasa Italia yang kalau dilihat di kamus bermakna 'Maju', 'Meningkat'.
Kedua Avanza dan Xenia dibedakan secara kapasitas mesin. Avanza saat itu dibekali mesin K3-VE 1.300 cc empat silinder sedangkan Xenia mengusung mesin EJ-VE 1.000 cc tiga silinder.
Selang setahun muncul Avanza bermesin 3SZ-VE 1.500 cc dengan pilihan transmisi manual dan otomatis serta fitur pengereman ABS. Saat itu, Avanza dilepas ke pasar dengan banderol mulai Rp70 jutaan.
Memasuki 2011, lahir Avanza generasi kedua. Mobil sejuta umat itu mendapat ubahan pada sisi desain eksterior, kenyamanan dan kesenyapan kabin serta lebih aman berkat hadirnya airbag.
Sayangnya, 2012, muncullah kompetitor di kelasnya Suzuki Ertiga yang lahir 2012 yang menutupi kekurangan Avanza.
Berselang empat tahun, generasi baru muncul dengan nama Grand New Avanza dengan harga hampir tiga kali lipat harga Avanza generasi pertama.
Avanza memang ada di mana-mana, begitu juga Xenia meski kurang populer. Namun, sejak lima tahun lalu, kompetitor Toyota Daihatsu mulai merasa pasar harus diisi dengan kompetisi yang sehat.
Ertiga dikeluarkan Suzuki pada 2012 dengan mengambil segmen yang merasa kurang puas dengan keberadaan Avanza seperti interior ataupun perak-pernik lainnya.
Di awal, Ertiga sukses menarik minat masyarakat yang menawarkan pilihan lain lebih segar. Banyak kawan saya yang memakai Ertiga untuk mobil keluarga mereka sampai sekarang. Banyak orang bilang hanya faktor build quality dan layanan after sales saja yang menjadi penghambat Suzuki Ertiga untuk lebih dari saat ini.
Setahun kemudian, Honda memunculkan Mobilio yang disebut masuk low MPV dengan berbasis Honda Brio, dan diperkenalkan di Indonesia pada September 2013 di Indonesia International Motor Show 2013 dan mulai dipasarkan pada Januari 2014.
Mobilio satu gen dengan Ertiga karena keduanya FWD (Penggerak Roda Depan), 7 penumpang, Rasa berkendara seperti sedan, mempunyai ground clearance yang memadai untuk jalanan Indonesia dan sudah memiliki jaringan after sales yang memadai.
Ada satu nama lagi yang seharusnya juga disebut yaitu Chevrolet Spin yang memberikan pilihan mesin yang variatif mulai dari 1.200 cc sampai 1.500 cc dan ada pilihan diesel yang sangat hemat BBM.
Sayangnya, Spin sulit menandingi Avanza yang unggul dalam hal pemerataan after sales di berbagai wilayah.
Pertanyaannya apakah Mobilio dan Ertiga sanggup menyamai Avanza dan Xenia?
Jawabannya mudah dilihat di angka penjualan.
Ertiga misalnya, tetap saja kedodoran mengejar penjualan si kembar. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Suzuki Ertiga saat pertama kali mengaspal, 2013, tembus angka 34.074 unit. Sementara di tahun yang sama, Avanza terjual 192.146 unit, atau hampir enam kali lipat dari penjualan Ertiga.
Pada 2016, Ertiga hanya terjual 32.119 unit, sementara Avanza mendominasi dengan 122.654 unit.
http://m.liputan6.com/otomotif/read/3026456/mereka-yang-gagal-membunuh-toyota-avanza?utm_source=Mobile&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share_Top
Mobilio mungkin lebih baik. Ketika mulai jualan pada 2014, Mobilio laku 79.288 unit atau nyaris setengah dari penjualan Avanza tahun itu yang 162.070 unit.
Selama dua tahun berturut-turut Mobilio selalu menjadi nomor dua penjualan mobil LMPV terbanyak setelah Avanza.
Kini, kompetisi tak hanya Avanza, Mobilio, Xenia, Ertiga, Spin dan Nissan Livina misalnya. Nama-nama baru dari pabrikan dunia mulai terpanggil untuk tugas suci memenuhi hasrat memiliki mobil murah, lengkap, nyaman untuk keluarga Indonesia.
Adalah Wuling Motors yang berani tampil maju menjadi penantang serius.
Wuling memilih nama Confero S untuk produk pertamanya yang akan dijual di Indonesia. Nama Confero S sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti ‘untuk kebersamaan’.
“Confero terinspirasi oleh pemahaman kami akan nilai budaya Masyarakat Indonesia yang sangat mengedepankan kekeluargaan dan kebersamaan. Sementara 'S' di belakang nama Confero merupakan singkatan dari Sport,” ujar Vice President of Vehicle, Sales, Service, and Marketing PT SGMW Indonesia Cindy Cai.
http://www.viva.co.id/otomotif/mobil/918387-arti-nama-confero-s-pada-mobil-pertama-wuling-di-indonesia
Confero S punya kabin luas yang menawarkan dua konfigurasi, 7 bangku dan 8 bangku untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang.
MPV ini bermodalkan mesin 1.485 cc, 4 silinder segaris, DOHC, D-VVT dengan transmisi manual 5 percepatan, yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 107 dk pada 5.800 rpm dan torsi maksimal 142 Nm pada 3.800-4.400 rpm.
Saking seriusnya, Wuling bahkan sudah memiliki pabrik perakitan di Cikarang. Fakta yang mungkin bisa menyenangkan konsumen produk asal China tersebut.
Tak hanya Wuling, Mitsubishi juga punya jagoan baru. Produk MPV Mitsubishi ini bahkan belum diluncurkan secara resmi. Namun, pekan lalu, sejumlah wartawan dari berbagai media diajak ke Jepang hanya untuk mencoba mobil baru itu.
Jenama atau merek (KBBI) MPV Mitsubishi ini belum jelas tetapi disebut-sebut memakai nama Expander. Namun Mitsubishi masih belum mau menyebut nama asli dari mobil yang versi purwarupanya bernama XM Concept.
Mereka berjanji akan mengumumkannya pada debut resmi di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), yang diselenggarakan 10-20 Agustus 2017 di ICE Bumi Serpong Damai, Tangsel.
Jika dicermati desain Mitsubishi Expander sangat mirip dengan Pajero Sport. Namun kali ini hadir dalam bentuk mini. Hal itu terlihat mulai dari bonnet dinamic shield, meliputi grille memanjang plus lampu LED yang diteruskan ke sudut pilar A.
http://m.viva.co.id/otomotif/mobil/939082-harga-rp189-jutaan-mitsubishi-expander-mirip-pajero-sport
Pertanyaan kedua, berapa pasaran mereka?
Harga termurah Toyota Avanza seperti dikutip dari situs resmi Toyota Astra Motor adalah Rp189,7 juta, sedangkan Honda Mobilio tipe termurah dijual dengan harga Rp189,5 juta. Sementara itu, Daihatsu Xenia ditawarkan mulai dari Rp180,45 juta, begitupula dengan Suzuki Ertiga yang dilego paling murah Rp171,5 juta.
Kabarnya Expander akan dijual dengan harga mulai Rp189 jutaan (termurah) hingga Rp246 jutaan (termahal).
Namun, mereka tentu akan sulit melawan tipe termahal Wuling Confero S yang dilepas seharga Rp165 juta.
Jadi pilih yang mana?
Comments