Seberapa katrok elo?
Entah kenapa pagi ini ingin membahas soal pilihan orang menggunakan handphone (HP). Pemicunya karena omongan salah satu karyawan di salah satu kantor suatu perusahaan. “Salah sendiri kenapa gak makai BB,” kata si karyawan sambil cengengesan kepada karyawan lainnya. Si karyawan sebut saja, A, berceloteh soal HP Blackberry atau BB untuk menceritakan salah satu seniornya (sebut saja si B) yang tak sempat membuka milis kantor karena menggunakan HP jenis lain. Tersenyum saya, tapi bukan untuk mengiyakan perkataan si A, justru sebaliknya. Simpati saya justru diberikan kepada si B, karyawan yang jadi senior si A. Tentu juga aliran simpati saya bukan karena si B tak mampu membeli BB. Toh si A juga baru bisa punya BB karena berutang lewat kartu kredit. Bagi saya, komentar si A tersebut boleh dikatakan sebagai ucapan lucu karena katrok dan kampungan. Apa pasal? Banyak faktorlah yang membuat saya tersenyum sinis. Di pikiran saya, apa salahnya si B tak memiliki BB? Bukankah ini bicara pilihan dan...