Skip to main content

Dewan Komisioner OJK 2022-2027 dan Nasib Nasabah

"Mas Fahmi, terima ksh... Mohon input dan saran agar OJK dapat meningkatkan pelayanan dan menjaga stabilitas sistem keuangan demi kemajuan ekonomi Indonesia."

https://bisnis.tempo.co/amp/1579699/profil-mahendra-siregar-dan-mirza-adityaswara-duet-pimpinan-ojk-2022-2027


Demkian pesan singkat Mirza Adityaswara yang masuk ke ponsel saya tepat 24.00, Jumat 8 April 2022. Mirza menjadi satu dari tujuh nama Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2022-2027 yang dipilih Komisi XI DPR.

Hasil uji kelayakan dan kepatutan(fit and proper test() yang dilakukan Komisi XI pada Rabu (6/4) dan Kamis (7/4) menetapkan 7 dari 14 nama yang diberikan Presiden Joko Widodo.

Ketua: Mahendra Siregar

Wakil Ketua: Mirza Adityaswara

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan: Dian Ediana Rae

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal: Inarno Djajadi

Kepala Eksekutif IKNB: Ogi Prastomiyono

Ketua Dewan Audit: Sophia Issabella Watimena

Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen: Friderica Widyasari Dewi

Nama-nama komisioner OJK jilid III ini sebenarnya tak mengejutkan. Drama yang terjadi di komisi XI pun sudah dperkirakan akan seperti apa ending-nya.

Bahkan di kalangan media pun, komposisi cabinet OJK ini sudah kasak-kusuk beredar. Hasilnya 99% tidak salah.

Sedikit berbeda adalah jabatan kepala eksekutif IKNB yang akhirnya terpilih Ogi Prastomiyono. Hal ini karena di daftar 14 calon yang diajukan Presiden, posisi IKNB ini ditempati Hoesen dan Pantro Pinder Silitonga.

IKNB memang lagi jadi sorotan. Kasus asuransi tak terselesaikan. Jiwasraya, Bumiputera, Asabri hanya membuat masyarakat berkenyit dahi. Puluhan triliunan dana nasabah jadi taruhan kepercayaan publik terhadap industry asuransi.

Belum lagi maraknya kasus misselling produk unit-linked. Lengkaplah sudah penderitaan nasabah asuransi. Ini menjadi pekerjaam rumah yang tak mudah bagi kabinet baru OJK.

Tak hanya di asuransi, nasabah dan konsumen yang ada di industry Fintech pun memerlukan perhatian penuh dari OJK. Pinjol atau pinjaman online illegal belum bisa sepenuhnya dberantas. Industri peer-to-peer lending pun harus berbenah.

Tentu peran Friderica Widyasari Dewi atau akrab disapa bu Kiki pun tak mudah. Menghadapi pelaku industry adalah hal yang biasa bagi Kiki tetapi demonstrasi dan unjuk rasa nasabah asuransi unit-linked haruslah dicarikan solusinya.

https://finance.detik.com/wawancara-khusus/d-3985243/kiki-widyasari-dari-layar-kaca-jadi-wasit-pasar-modal/2

Saya sih mendukung dewan komisioner OJK baru ini yang baru mulai per Juli 2022. Banyak harapan dari banyak pihak.

Namun, 2 hal yang wajib diperhatikan 7 orang ini adalah pembenahan internal OJK dan Perhatian serta Keberpihakan pada Nasabah.

 

Fahmi Achmad

9 April 2022


Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...