Armada baru dan kinerja Wintermar Offshore
PT Wintermar Offshore Marines Tbk akan fokus pada proyek-proyek di sektor migas bernilai kontrak tinggi, yang membutuhkan kapal di golongan mid-high tier. Selain untuk menggenjot margin, fokus tersebut menaikkan kelas perseroan.
Wintermar akan mengurangi empat unit kapal low tier, sehingga hanya akan mengoperasikan 36 unit.
Sebaliknya, kapal berteknologi tinggi akan ditambah dari 19 unit pada tahun lalu menjadi 31 unit pada tahun ini.
Armada mid-high tier adalah kapal-kapal dengan tarif sewa US$15.000 hingga US$18.000 per hari, sedangkan tarif sewa kapal low tier US$3.000 per hari.
Pada kuartal I/2011, emiten pelayaran dengan kode saham WINS itu sudah membukukan kinerja yang kinclong.
Pendapatan bersih naik 116,67% menjadi Rp224 miliar dibandingkan dengan Rp103,38 miliar pada kuartal pertama tahun lalu.
Laba bersih naik 143% menjadi Rp44,22 miliar dibandingkan dengan Rp18,18 miliar pada periode 3 bulan pertama 2010.
Salah satu pemicu melonjaknya kinerja Wintermar adalah mulai beroperasinya armada baru secara penuh, termasuk kapal high tier jenis platform supply vessel yang datang pada kuartal IV/2010.
“Kapal-kapal yang datang pada tahun lalu sudah mulai perform [beroperasi penuh] pada awal 2011, sehingga kinerja perseroan dalam Januari-Maret ini cukup bagus,“ ujar Presdir Wintermar Sugiman Layanto beberapa waktu lalu.
Pada semester II/2011, Wintermar juga siap kembali mencatat kinerja kinclong, menyusul datangnya enam unit kapal mid tier pada awal tahun ini. Kapal-kapal itu masingmasing sebanyak dua unit fast utility vessel, anchor handling tug supply, dan utility vessel.
Perseroan pada sisa tahun ini juga akan mendatangkan enam unit kapal yang ada di golongan mid-high tier, jenisnya bergantung dari kontrak yang diraih.
Sebagai catatan, saat ini Wintermar telah mendapatkan kontrak senilai Rp803 miliar atau US$93,6 juta dan sedang mengikuti 42 tender total senilai US$320 juta.
Dalam riset yang dirilis pada 13 Juni 2011, e-Trading Securities memperkirakan pendapatan bersih Wintermar bisa mencapai Rp850,46 miliar dengan laba bersih Rp120,13 miliar.
Kinerja positif Wintermar juga diperkirakan bisa berlangsung hingga 2012 dengan proyeksi pendapatan bersih Rp1,05 triliun dan laba bersih Rp152,35 miliar. Tidak lain, pemicu kinerja yang bagus ini adalah karena terus datangnya kapal-kapal baru bergolongan mid-high tier.
Namun, perlu diingat, datangnya kapal-kapal baru yang dioperasikan membuat manajemen harus selalu mampu meningkatkan kemampuan manajemen armada, sehingga bisa meraih hasil yang positif.
Analis e-Trading Securities Sally Agustina mengatakan beban langsung Wintermar juga akan bertambah karena terpengaruh oleh jumlah dan jenis kapal yang dioperasikan.
“Bertambahnya jumlah kapal yang dimiliki akan berpengaruh pada biaya perawatan, pelumas dan penyusutan, maka direct expense [biaya langsung] meningkat sebesar 132% [menjadi Rp170, 12 miliar pada kuartal I/2011],“ jelasnya dalam riset tersebut.
Dia memperkirakan beban langsung Wintermar pada tahun ini akan mencapai Rp573,99 miliar, atau naik 17,4% dibandingkan dengan Rp488,93 miliar pada tahun lalu. Beban langsung yang harus ditanggung perseroan pada tahun depan diperkirakan Rp707,4 miliar.
Kendati demikian, suatu perusahaan pelayaran tidak akan berkembang jika enggan menambah jumlah kapal yang dioperasikan.
Wintermar membutuhkan lebih banyak kapal lagi dari saat ini yang dioperasikan, sekitar 60 unit, menyusul penetapan secara penuh asas cabotage (komoditas dalam negeri harus diangkut kapal berbendera Merah Putih).
Sugiman Layanto mengatakan Wintermar akan membentuk aliansi dengan bank asing guna menyediakan fasilitas pendanaan jangka panjang untuk pembelian kapal-kapal baru.
(Please read Bisnis Indonesia Daily)
Comments