Sulap
Tak ada live football malam itu. Jumat malam atau malam Sabtu menjelang tengah malam mungkin bagi saya tidak ada yang mengenakkan selain nonton film atau maen playstation winning eleven.
Namun, malam itu entah kenapa saya justru memanteng channel tv ke RCTI ada acara The Masters, adu kuat ilmu antara Joe Sandi dan Limbad. Mereka jadi idola baru dunia sulap bersama Deddy Corbuzier dan Rommy Rafael.
Di tengah sinetron politik dan acara reality show yang 'wagu ganjang', penonton tv seakan mendapatkan hiburan nyata dari atraksi sulap. Manusia memang suka yang berbau ajaib dan spektakuler.
Saya malah tertegun ketika malam itu iseng membuka fesbuk dan melihat dialektika kawan-kawan;
Suryani: "Joe Sandi emang layak jadi master.... limbat lewattt.... da yang keberatannnn???????"
Fat: "Limbat mah debus, gak pantes jd the master, mending manggung di pasar malem indramayu ajah. Setuju mbak, joe sandi is the best
Suryani: "YOAAAAAAAA..... katanya mencari master tanpa mantra... lah klo limbat apa coba klo ga pake mantra...kita liat masy Indonesia suka dg mantra ato otak yg moncer..."
Fat: "Yeaaahhh JOE SANDIIII MENAAAANNNGGG. Semoga org indonesia jg pintar milih presiden spt pilihan yg dijatuhkan pd joe sandi."
Suryani: "YEAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH PLOK PLOKKKK PLOOOKKKKKKKKKK masy Indo makin pinter ajahhh..."
Dince: "Secara tontonan si Limbat lebih unggul. tp untuk kekuatan pikrian memang si Joe yg the best. Top dah pria berkacamata itu.... ^_^... "
Suryani: "Ahhh unggul di mananya????tontonan kayak limbad mah ga da bedanya ma jathilan yg ak liat smasa SD bu... ak tetep BRAVO JOE SANDI... :D,"
Dince: "Iya... unggul di efek teaterikal yg sukses membuat efek ngeri di penonton . ya itu doang keunggulannya Limbad. Pantes juga kalau si Joe yang menang.... ^_^..."
Bagi saya, mereka ada benarnya tetapi tak salah juga menyatakan Limbad tak populer. Si grondong misterius ini mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat menengah ke bawah yang butuh pertunjukan ajaib dan sesuai dengan gaya pemikirannya.
Limbad hanya kalah dari perolehan SMS yang masuk. "Bagi saya, mereka berdua adalah master," kata Deddy Corbuzier.
Deddy mungkin benar. Bagi saya acara seperti the masters sebenarnya biasa saja meskipun tetap harus mengacungi jempol karena mampu menyedot perhatian dan iklan yang luar biasa.
Lembaga pemeringkat memberikan rating acara tersebut 6,4 dengan share 36,3. Lumayan tinggi di tengah acara politik saat ini. Joe Sandi dan Limbad bahkan mendapatkan SMS sebanyak 1.163.000.
Jumlah SMS itu gila juga ya.. kalikan saja dengan Rp1.000 maka operator dan stasiun TV pun bergelinjang.
Hhmmm andai saya bisa sihir........
Namun, malam itu entah kenapa saya justru memanteng channel tv ke RCTI ada acara The Masters, adu kuat ilmu antara Joe Sandi dan Limbad. Mereka jadi idola baru dunia sulap bersama Deddy Corbuzier dan Rommy Rafael.
Di tengah sinetron politik dan acara reality show yang 'wagu ganjang', penonton tv seakan mendapatkan hiburan nyata dari atraksi sulap. Manusia memang suka yang berbau ajaib dan spektakuler.
Saya malah tertegun ketika malam itu iseng membuka fesbuk dan melihat dialektika kawan-kawan;
Suryani: "Joe Sandi emang layak jadi master.... limbat lewattt.... da yang keberatannnn???????"
Fat: "Limbat mah debus, gak pantes jd the master, mending manggung di pasar malem indramayu ajah. Setuju mbak, joe sandi is the best
Suryani: "YOAAAAAAAA..... katanya mencari master tanpa mantra... lah klo limbat apa coba klo ga pake mantra...kita liat masy Indonesia suka dg mantra ato otak yg moncer..."
Fat: "Yeaaahhh JOE SANDIIII MENAAAANNNGGG. Semoga org indonesia jg pintar milih presiden spt pilihan yg dijatuhkan pd joe sandi."
Suryani: "YEAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH PLOK PLOKKKK PLOOOKKKKKKKKKK masy Indo makin pinter ajahhh..."
Dince: "Secara tontonan si Limbat lebih unggul. tp untuk kekuatan pikrian memang si Joe yg the best. Top dah pria berkacamata itu.... ^_^... "
Suryani: "Ahhh unggul di mananya????tontonan kayak limbad mah ga da bedanya ma jathilan yg ak liat smasa SD bu... ak tetep BRAVO JOE SANDI... :D,"
Dince: "Iya... unggul di efek teaterikal yg sukses membuat efek ngeri di penonton . ya itu doang keunggulannya Limbad. Pantes juga kalau si Joe yang menang.... ^_^..."
Bagi saya, mereka ada benarnya tetapi tak salah juga menyatakan Limbad tak populer. Si grondong misterius ini mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat menengah ke bawah yang butuh pertunjukan ajaib dan sesuai dengan gaya pemikirannya.
Limbad hanya kalah dari perolehan SMS yang masuk. "Bagi saya, mereka berdua adalah master," kata Deddy Corbuzier.
Deddy mungkin benar. Bagi saya acara seperti the masters sebenarnya biasa saja meskipun tetap harus mengacungi jempol karena mampu menyedot perhatian dan iklan yang luar biasa.
Lembaga pemeringkat memberikan rating acara tersebut 6,4 dengan share 36,3. Lumayan tinggi di tengah acara politik saat ini. Joe Sandi dan Limbad bahkan mendapatkan SMS sebanyak 1.163.000.
Jumlah SMS itu gila juga ya.. kalikan saja dengan Rp1.000 maka operator dan stasiun TV pun bergelinjang.
Hhmmm andai saya bisa sihir........
Comments