Apakah Neraka Bersifat Eksotermik atau Endotermik ?
Seorang profesor termodinamika memerintahkan mahasiswa S2-nya untuk mengerjakan sebuah tugas.
Hanya ada satu pertanyaan dalam tugas itu
Apakah Neraka bersifat eksotermik (panasnya timbul dari sesuatu yang berada di luar) atau endotermik (timbul dari sesuatu yang berasal dari dalam)? Dukung jawabanmu dengan sebuah bukti!
Banyak mahasiswa yang menuliskan bukti-bukti jawaban mereka dengan menggunakan rumus Hukum Boyle atau sejenisnya. Tetapi ada seorang mahasiswa yang menuliskan sebagai berikut:
Pertama, bila kita perhitungkan ada roh di dalam neraka, maka roh-roh pasti memiliki massa.
Jika begitu, maka satu mol dari roh pasti juga memiliki massa. Lalu, bagaimanakah kita tahu tingkat penambahan roh-roh yang masuk ke dalam neraka dan dan tingkat penambahan mereka keluar? Saya pikir kita dapat mengambil kesimpulan yang pasti bahwa jika sebuah roh masuk ke dalam neraka, maka ia tidak akan keluar lagi. Tidak akan ada roh yang dapat keluar.
Mengenai hal masuk dalam neraka, mari kita lihat pada agama-agama yang berbeda yang ada di dunia hari ini. Beberapa dari agama-agama ini menyatakan bahwa jika kamu bukan anggota mereka, maka kamu akan akan masuk neraka..
Karena ada lebih dari satu agama yang ditawarkan dan manusia tidak dapat memiliki dua agama, maka kita dapat memproyeksikan bahwa semua orang akan masuk dalam neraka.
Dengan tingkat kelahiran dan kematian yang sedang terjadi sekarang, kita dapat menghitung jumlah roh di dalam neraka bertambah secara eksponen (berpangkat).
Sekarang, kita lihat tingkat perubahan volume neraka. Hukum Boyle menyatakan bahwa agar temperatur dan tekanan di suatu tempat tidak berubah, maka perbandingan jumlah massa dan volume tempat juga harus tetap konstan.
Jadi, jika neraka bertambah besar pada tingkat kecepatan yang lebih lambat daripada tingkat kecepatan masuknya roh-roh ke dalamnya, maka suhu dan tekanan di neraka akan terus meningkat sampai akhirnya neraka menjadi meledak.
Tentu saja, jika neraka bertambah besar pada tingkat kecepatan yang lebih tinggi dari tingkat pertambahan roh yang masuk ke dalamnya, maka suhu dan temperatur di sana akan akhirnya menurun sampai jadi membeku. Maka neraka bersifat eksotermik dan endotermik.
Tidak pernah diketahui berapakah nilai yang diterima oleh mahasiswa tersebut.
Sent by: e-ketawa on Aug 29th, 2007
Hanya ada satu pertanyaan dalam tugas itu
Apakah Neraka bersifat eksotermik (panasnya timbul dari sesuatu yang berada di luar) atau endotermik (timbul dari sesuatu yang berasal dari dalam)? Dukung jawabanmu dengan sebuah bukti!
Banyak mahasiswa yang menuliskan bukti-bukti jawaban mereka dengan menggunakan rumus Hukum Boyle atau sejenisnya. Tetapi ada seorang mahasiswa yang menuliskan sebagai berikut:
Pertama, bila kita perhitungkan ada roh di dalam neraka, maka roh-roh pasti memiliki massa.
Jika begitu, maka satu mol dari roh pasti juga memiliki massa. Lalu, bagaimanakah kita tahu tingkat penambahan roh-roh yang masuk ke dalam neraka dan dan tingkat penambahan mereka keluar? Saya pikir kita dapat mengambil kesimpulan yang pasti bahwa jika sebuah roh masuk ke dalam neraka, maka ia tidak akan keluar lagi. Tidak akan ada roh yang dapat keluar.
Mengenai hal masuk dalam neraka, mari kita lihat pada agama-agama yang berbeda yang ada di dunia hari ini. Beberapa dari agama-agama ini menyatakan bahwa jika kamu bukan anggota mereka, maka kamu akan akan masuk neraka..
Karena ada lebih dari satu agama yang ditawarkan dan manusia tidak dapat memiliki dua agama, maka kita dapat memproyeksikan bahwa semua orang akan masuk dalam neraka.
Dengan tingkat kelahiran dan kematian yang sedang terjadi sekarang, kita dapat menghitung jumlah roh di dalam neraka bertambah secara eksponen (berpangkat).
Sekarang, kita lihat tingkat perubahan volume neraka. Hukum Boyle menyatakan bahwa agar temperatur dan tekanan di suatu tempat tidak berubah, maka perbandingan jumlah massa dan volume tempat juga harus tetap konstan.
Jadi, jika neraka bertambah besar pada tingkat kecepatan yang lebih lambat daripada tingkat kecepatan masuknya roh-roh ke dalamnya, maka suhu dan tekanan di neraka akan terus meningkat sampai akhirnya neraka menjadi meledak.
Tentu saja, jika neraka bertambah besar pada tingkat kecepatan yang lebih tinggi dari tingkat pertambahan roh yang masuk ke dalamnya, maka suhu dan temperatur di sana akan akhirnya menurun sampai jadi membeku. Maka neraka bersifat eksotermik dan endotermik.
Tidak pernah diketahui berapakah nilai yang diterima oleh mahasiswa tersebut.
Sent by: e-ketawa on Aug 29th, 2007
Comments