Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2025

💥 "Reforma Agraria Bukan Main! Negara Siap Rampas Lahan Nganggur"

  Setelah bertahun-tahun cuma jadi wacana, reforma agraria akhirnya mulai jalan beneran. Pemerintah nggak main-main. Lewat aturan yang sudah terbit sejak 2021—tapi baru sekarang benar-benar digas—negara bisa ambil alih tanah-tanah yang dibiarkan nganggur, terutama yang dipegang perusahaan besar pakai HGU, HGB, atau konsesi kawasan. Lahan-lahan ini bukan tanah rakyat kecil, lho. Bukan sawah simbah, bukan kebun warisan. Yang disasar adalah tanah ratusan hingga ribuan hektare yang selama ini dikuasai perusahaan, tapi malah dibiarkan tidur. Entah karena spekulasi, izin kedaluwarsa, proyek gagal, atau memang nggak pernah ada niat buat dikelola. Kita sebagai warga negara wajib tahu: dari total 55,9 juta hektare lahan bersertifikat, sekitar 1,4 juta hektare dinilai mangkrak. Dan yang sudah ditetapkan sebagai tanah telantar baru 118 ribuan hektare. Sisanya? Masih banyak yang belum diapa-apakan. Kebayang kan potensi ekonominya? 💡 Pertanyaannya: Tanah-tanah ini bakal diapain? Jawabanny...

Indonesia Gaspol di Meja Perundingan!

Dua Kesepakatan Dagang Besar yang Bisa Bikin Ekspor & Investasi Melejit --- 🔥 Amerika Nyaris Tarik Rem Darurat, Tapi Indonesia Punya Jurus US$34 Miliar! Tarif impor 32% dari AS? Nyaris terjadi! Tapi Presiden Prabowo langsung tancap gas diplomasi dan berhasil “membeli” ruang negosiasi lewat komitmen investasi jumbo: US$34 miliar. Dari angka ini, sebagian besar untuk energi dan pertanian AS—taktik cerdas buat win-win deal. Langkah ini bukan cuma transaksi dagang, tapi strategi geopolitik yang bikin Indonesia tampil sebagai pemain penting. 📌 Highlight: - US$15,5 miliar buat beli energi AS - Investasi Indorama & Danantara di AS: US$8 miliar - Industri mineral (nikel, feronikel, bauksit) dapat nafas segar dari tekanan tarif - Daya tawar Indonesia di sektor transisi energi makin kuat --- 🌍 Eropa Akhirnya Luluh: IEU-CEPA Rampung Setelah 19 Kali Negosiasi! Setelah 19 putaran negosiasi panjang, Indonesia dan Uni Eropa sepakat buka pintu ekspor lebih lebar. Perjanjian IEU-CEPA bikin b...

Koperasi Merah Putih: Solusi Ekonomi atau Skema Gagal Berikutnya?

Pemerintah punya target ambisius: bikin 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sampai akhir 2025. Keren? Iya. Tapi bahaya juga kalau nggak hati-hati. Koperasi itu sejatinya bukan cuma tempat minjem duit. Ini institusi ekonomi sosial yang harus dibangun dengan fondasi kuat—manajemen yang rapi, SDM yang paham, dan sistem yang nyambung ke pasar nyata. Tanpa itu? Ya tinggal tunggu waktu aja koperasi-koperasi ini jadi ‘cangkang kosong’ atau lebih parah: jadi tempat kredit macet. 📌 Masalahnya? Kita mau bikin 80 ribu koperasi dalam waktu kurang dari setahun! Coba pikir, bikin 1 koperasi aja butuh pembinaan, pelatihan, dan infrastruktur. Gimana 80 ribu? Kalau langsung digelontorin dana dari bank-bank BUMN (BRI, Mandiri, BNI) sampai Rp3 miliar per koperasi, tanpa persiapan matang, bisa-bisa kita bikin krisis kredit versi baru. Kayak déjà vu proyek-proyek infrastruktur zaman dulu yang jor-joran tapi banyak yang mangkrak. 🚨 Solusinya? Daripada kejar kuantitas, lebih masuk akal kalau kita fo...