Ekonomi Syariah Indonesia, Sudah Optimal?
Peran dan keberadaan ekonomi syariah nasional saat ini seperti kurang mendapatkan perhatian publik. Eksistensi ekonomi syariah nyata tetapi seakan tak dilirik. Banyaknya tantangan membuat pencapaian ekonomi syariah harus diakui belum optimal.
Tantangan-tantangan tersebut berupa pertumbuhan usaha syariah yang relatif rendah, pangsa pembiayaan syariah yang masih kecil, dan tingkat literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah yang masih rendah.
Dengan kekuatan penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia hanya menempati posisi keempat pada The Global Islamic Economy Indicator dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022 yang diluncurkan DinarStandard.
Posisi Indonesia tertinggal di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Ekosistem halal dan ekonomi syariah modern yang dikembangkan Malaysia yang menempati urutan pertama, bisa menjadi pelajaran pembanding buat negara kita.
Sebagai negara dengan mayoritas muslim dan dengan jumlah institusi keuangan terbanyak di dunia, seharusnya ekonomi syariah menjadi sebuah keuntungan bagi Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi syariah merupakan sebuah kebutuhan dalam rangka pembangunan Indonesia.
Sebenarnya implementasi ekonomi syariah nasional selama ini telah berjalan meski dengan gerak yang begitu-begitu saja. Cepat tidak, lambat pun tak demikian.
Perbankan syariah nasional memang terus mencatatkan perkembangan yang baik. Pangsa pasarnya pun telah meningkat meskipun hanya sekitar 7% dari total industri perbankan. Namun, total aset keuangan syariah yang mencapai Rp2.375,8 triliun relatif membanggakan dan haruslah menjadi pelecut untuk peningkatan sektor usaha lainnya.
Negara kita harusnya bisa memainkan keunggulan dengan penduduk muslim terbesar yang menjadi pasar dan sekaligus kesempatan untuk membuat ekosistem halal, seraya memiliki kinerja apik yang selaras dengan tantangan zaman.
Pemerintah dan pelaku usaha bisa menyatukan komitmen untuk sama-sama mendorong peningkatan kemampuan rantai pasok guna mengakselerasi perdagangan dan investasi di bidang syariah.
Industri makanan minuman, fesyen, farmasi, kosmetik, dan pariwisata merupakan segmen usaha ekonomi halal yang dapat ditumbuhkembangkan lebih pesat lagi. Dukungan kemudahaan berusaha, termasuk sertifikasi halal dan kemudahan ekspor bagi UMKM industri halal bisa menjadi wujud komitmen pengembangan ekonomi syariah nasional.
Prospek ekonomi syariah saat ini tidak saja untuk kebutuhan pasar muslim domestik, tetapi juga untuk memenuhi permintaan pasar halal global. Apalagi, setiap negara kini kian sadar ada peluang besar seiring dengan meningkatnya konsumsi dan gaya hidup halal.
Karena itu kita mendukung upaya pemerintah dan otoritas terkait yang berambis ingin memposisikan Indonesia sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai hub ekonomi syariah serta produsen pusat halal dunia.
Sejauh ini keseriusan pemerintah ditandai melalui langkah pertama yakni memperkuat kelembagaan melalui pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Apresiasi juga layak diberikan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang aktif mendorong pengembangan ekonom syariah nasional.
Wapres Ma’ruf Amin pun termasuk pihak yang getol memacu pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) sebagai orkestrator di tingkat wilayah. Ini merupakan inisiatif yang sangat baik.
Kita pun mendukung tiga program kunci kebijakan pemerintah untuk pengembangan ekonomi syariah agar lebih optimal, yaitu kebijakan pengembangan ekosistem halal yang mengedepankan kualitas, kebijakan penguatan intermediasi pembiayaan, serta kebijakan penguatan literasi ekonomi dan keuangan syariah.
Tentu selain tiga arahan kebijakan tersebut, hal krusial lain yang perlu dioptimalkan adalah penggunaan teknologi digital dan digitalisasi layanan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah, serta sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah.
Prinsip kolaborasi haruslah menjadi kata kunci dalam agenda bersama seluruh pihak untuk memanfaatkan momentum penguatan literasi dan inklusi keuangan sehingga ekonomi syariah lebih dilirik masyarakat.
Dengan demikian, ada harapan besar terhadap peran industri syariah baik jasa keuangan dan sektor riil akan semakin penting untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global yang meningkat.
please visit bisnisindonesia.id
https://bisnisindonesia.id/article/editorial-gerak-maju-ekonomi-syariah
Comments